Semua bermula di sini, di lorong lantai dua kediaman keluarga Lewis. Gila memang, dua orang yang kini tengah bercumbu itu bahkan baru saling mengetahui nama satu sama lain beberapa menit yang lalu. Tapi, hey! Bukankah jodohmu adalah cerminan dirimu? Sayangnya, kedua orang ini tidak percaya dengan cinta. Ya, lagi-lagi membenarkan bahwa jodoh adalah cerminan diri. Tidak! Stop! Jangan pernah membicarakan cinta kepada mereka berdua. Keduanya meyakini bahwa mereka tidak pantas untuk dicintai. Menyedihkan? Tidak, mereka tidak pernah tau bahwa cinta memang akan menemukanmu dan saat kamu bertemu dengan orang yang tepat, maka dia tidak akan pernah pergi.
"Haaaah..." Sky mendesah saat Chris mencumbu lehernya dan menggesekkan kemaluan mereka yang masih terbalut celana. Jilatan dan juga hisapan bibir Chris di lehernya membuat Sky semakin menengadahkan kepalanya, membiarkannya mencumbunya dan meninggalkan kissmark di sana. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia membiarkan seorang laki-laki mencumbunya. Tapi, siapa yang tidak akan tergoda dengan Chris? Laki-laki tampan bertubuh proporsional yang memiliki senyuman begitu manis. Dan laki-laki itu mengajaknya menikah, tentu saja dia mengiyakannya karena itu bisa menyelesaikan masalahnya.
Sky mendorong tubuh Chris cukup keras hingga laki-laki itu menjauh dan dia langsung berjalan cepat menuruni tangga dan menuju ruang kerja, tempat di mana Lewis dan teman-temannya berada.
"Gila! Sinting! Gak ada otak!" maki Sky saat masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi.
"Anjir gue bisa gila. Temen lo bangsat banget. Gue mau ngewe sama dia pokoknya," ucap Sky dan Lewis menghela napasnya, menatap Sky yang datang dengan keadaan berantakan. Oh, dia tau apa yang terjadi.
"Lo pake kamar siapa?" tanya Lewis dan Sky mengerjapkan matanya, terdiam dan berpikir. Chris kemudian datang seraya mengancingkan kemejanya.
"Di lorong," jawab laki-laki itu dan kembali menarik Sky.
"Urusan kita belom beres. Main pergi aja lo," ucap Chris dan Sky mengerang keras.
"Anjir gue bisa gila!! Kalo lo gak ngewe sama gue malem ini gue laporin ke polisi," terdengar omelan Sky yang dijawab Chris dengan "Ya makanya ini gue mau ajak lo ke rumah gue."
Lewis, Lix, Iyen dan juga Peter yang memang berada di ruangan itu hanya bisa saling pandang. Apa yang baru saja terjadi? Hah? Gila! Biarlah... bukankah Chris dan Sky memang gila?
"Ada kondom?" tanya Sky saat Chris membuka pintu kemudi setelah memasukkan kopernya ke bagasi mobil. Chris pun memasang sabuk pengamannya dan menyalakan mobil.
"Ada," jawab Chris singkat dan dia pun melajukan mobil. Sky mengatur napasnya. Gila! Kenapa berada di dekat laki-laki itu membuat suhu tubuhnya memanas? Ah bukan, birahinya meningkat.
"Arggghh!!! Anjir gue gak tahan. Minggir aja. Di pinggir jalan," ucap Sky kesal tetapi Chris hanya tertawa dan dia pun meremas paha Sky dengan lembut.
"Sabar! Bentar lagi sampe," ucap Chris dengan seringaian saat dia melihat Sky mengerang. Oh, tentu saja bukan hanya Sky yang tersiksa, dirinya pun tersiksa. Tapi, biarlah. Bukankah itu salah Sky sendiri karena menyudahi permainan mereka saat baru seperempat jalan?
Chris membuka garasi otomatis rumahnya dan memasukkan mobil. Dia langsung keluar dan membuka pintu Sky, yang langsung mendapat hadiah ciuman dari si pria manis.
"Please... Chris..." rengeknya saat Chris mendorong tubuhnya menjauh dan dia belai pipi laki-laki manis itu.
"Gue gak ada persediaan kondom di dompet. Ada di kamar. So, ayo ke kamar dulu," ucap Chris dan lagi-lagi Sky mengerang. Dia tertawa saat Sky tiba-tiba melompat ke punggungnya dan ya, dibopongnya Sky ke kamarnya dalam posisi itu. Ringan. Kenapa tubuh Sky bisa seringan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard To Love (ChanMin) ⚠️🔞
Fiksi PenggemarSide story dari Love Story Universe. Kisah Sky dan Chris yang sepakat melakukan "marriage of convenience" karena berdua sama-sama gak percaya cinta dan jika menikah emang bisa bawa keuntungan, why not? Rating: ⚠️🔞 mpreg Genre: marriage life