Uluran tangan yang terasa hangat, Kivandra menjabatnya dengan mantap. Ia memutuskan untuk pergi lebih dulu sebelum diusir memalukan.
Lebih baik pergi dari pada dibuang.
Lucas menjentikkan jarinya bebas di udara, "Tunggu sebentar, saya ingin membuat mereka menyesal."
"Mereka?"
"Sudah selesai, nona. Ayo kita pergi." Lucas ingin kembali mengenggam tangan Kivandra, namun tatapannya fokus ke hal lain. "Oh—ahem, maaf. Tapi nona, gaun anda .... "
Kivandra tersentak, ia lupa dengan gaunnya yang tak terpasang rapi. Tangan gadis itu kembali berusaha mengikat tali yang perada di pundak, namun itu sangat sulit.
"Ukh, duke, bisakah anda membantu saya?"
"Ya? Maaf?" Duke yang membuang pandangannya itu menoleh, "Saya?"
"Benar, saya tahu ini tidak sopan, tapi saya kesulitan. Ini sangat menyusahkan dari tadi pagi."
Lucas mengusap wajahnya cukup lama, itu membuat Kivandra bertanya-tanya kenapa. "Jika anda keberatan tidak apa, biarkan seperti in--"
"Tidak, jangan biarkan orang lain melihat itu." Lucas memasang wajah serius, "Biar saya bantu."
"Ya? Baik."
Kivandra menyingkirkan rambutnya ke samping. Lucas dapat melihat leher dan punggung Kivandra dengan mata terbuka. Lelaki itu menghela napas lalu mulai mengikat tali gaun.
"Selesai," Lucas merapatkan talinya, "Mari segera pergi. Jangan bawa barang apa pun, saya akan menyediakan lebih banyak di Mansion."
"Baik, duke." Kivandra mengangguk penuh komitmen. Seperti pada penawaran Lucas sebelumnya, ia akan melakukan perjanjian di Mansion.
Kivandra harus menjadi pendamping Lucas ketika perang dengan sihir penyembuhannya. Ia memang tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri, namun Kivandra berusaha yakin.
Lucas menggenggam tangan Kivandra, "Kita pergi."
Selamat tinggal, Bougenville. Aku akan merindukan susu hangat dari Helen, daging di ruang makan, lalu lelahnya latihan bela diri. Selamat tinggal semuanya.
Kivandra akan mengingat semua hal yang ia lalui di Istana ini.
Wush!
Keberadaan Kivandra dan Lucas menghilang begitu saja dari kamar Istana.
***
Mansion duke sangat besar. Jika Istana adalah bangunan super mewah, Mansion ini adalah bangunan super elegan.
Lucas menuntun Kivandra menuju pintu utama. Dibukanya pintu lebar tersebut, "Ini dia Mansionku." ujarnya tersenyum.
Apa yang menunggu Kivandra di dalam sana?
"Selamat datang, duke!" pelayan berjejer rapi dari sisi kanan dan kiri.
Lucas mendorong pelan tubuh Kivandra yang terus bersembunyi, "Dia seorang tamu. Namanya Kivandra, silakan kalian layani dengan pelayanan terbaik.
Kivandra melihat banyak pelayan yang memasang wajah terkejut, segera mungkin mereka atur ekspresinya.
"Baik, duke!" balas para pelayan serempak.
Lucas mengangguk dan menggenggam tangan Kivandra untuk melangkah masuk, "Saya pemimpinnya di sini, anda bisa berbuat sesuka anda."
"Terima kasih, duke."
"...." Lucas menghentikan langkahnya, "Berbicara formal hanya membuat tidak nyaman. Bisakah kita berbicara secara santai?"
Kivandra terkejut, "Maaf?"
Duke of Zephyr adalah keluarga bangsawan yang memiliki pengaruh di kekaisaran ini, berbicara santai dengannya merupakan sesuatu yang sangat ... luar biasa.
"Namaku Lucas Zephyr, panggil saja Lucas. Kita akan bertemu setiap hari di ruang kerjaku untuk melatih sihirmu." Lucas menyodorkan tangannya.
Kivandra sedikit gugup dan menjabat tangan Lucas, "Namaku Kivandra, tuan Lucas. Salam kenal."
"Panggil Lucas saja, Kivandra."
"Ya, Lu-lucas."
"Baguslah, ayo aku ajak kau berkeliling Mansion. Dan setiap hari kau harus datang ke ruang kerjaku untuk melatih sihirmu, Kivandra. Seperti yang aku janjikan, pelatihan itu tidak akan melelahkan." oceh Lucas dengan senyuman terpasang di wajahnya.
Kivandra mengangguk, "Aku akan melakukan yang terbaik agar Lucas tidak kecewa."
Lucas tertawa kecil, "Kau bermalas-malasan pun tidak apa, kok. Oh, omong-omong selamat ulang tahun."
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Surrogate
FantasyPutus asa sporadis merapah, saat itu kereta berkilau datang menghampiri toko bunga Kivandra. Sang Pangeran mengajak Kivandra, yang tampak lelah, untuk menjadi keluarga kekaisaran. Kivandra seorang gadis miskin yang menjual bunga di pinggir jalanan...