E M P A T

2K 241 17
                                    

"T-tuan Jaemin ada apa ini? Kenapa anda melakukan ini kepada saya?" Tanya si pemilik bar yang menggangu Jisung.

Jaemin tertawa mendengar pertanyaan yang sama sekali tidak berguna itu, "Kau bertanya padaku? Kenapa tidak tanyakan saja pada dirimu sendiri, apa yang telah kau lakukan sehingga berakhir disini!"

"S-saya tidak melakukan hal yang menggangu anda selama ini, jadi kenapa anda memperlakukan saya seperti ini?"

"Wow! Fantastic" ucap Jaemin dengan tepuk tangan yang meriah.

Jaemin mendekati pria itu dan mencekik pria gemuk itu, "Kau masih tidak tahu apa salahmu? Baiklah aku akan berbaik hati memberi tahumu apa kesalahan yang telah kau perbuat!"

Setelah berucap seperti itu Jaemin langsung mengeluarkan pensil kecil yang tajam,

Sret!

Argh!

menusukkannya ke mulut sang pemilik bar hingga membuat teriakan nyaring diruangan itu. "Ini balasan atas kau yang menyuruh milikku untuk menjadi penghangat ranjangmu!" Ucap Jaemin dengan senyuman puas saat melihat darah mengalir dari pensil yang telah tergantung di mulut pemilik bar.

"Ini balasan karena melihat milikku dengan pandangan mesum," Jaemin mengambil sendok dan mengarahkan sendok itu ke mata pemilik bar dan mulai mencongkel mata tersebut dengan sendok tersebut.

Argh!

"Hahahaha, sangat menyenangkan bukan?" Tawa Jaemin menggelegar saat berhasil mengambil mata tersebut dari pemilik bar yang kini sudah kehilangan nyawanya.

Setelah puas menertawai mayat tersebut akhirnya mengambil pisau daging dan mulai memotong tubuh pemilik bar. Jaemin akan menjual daging dan mata orang ini ke pasar gelap, khususnya untuk para pengoleksi mata dan kanibal.

"Ini lah akibat yang akan kau terima jika kau berani menyentuh milikku, menyentuh Park Jisung, tidak bukan Park Jisung. Melainkan Na Jisung!" Gumam Jaemin yang memasukkan seluruh potongan daging kecil kecil ke plastik besar.

"Sepertinya aku sudah mencapai batas kesabaran ku untuk menunggu Jisung, sekarang aku harus bisa memiliki dirinya apapun yang terjadi! Na Jisung sayang, tunggulah aku! Aku akan benar-benar membuatmu menjadi milikku seutuhnya," Jaemin keluar dari ruangan tersebut sembari menggeret plastik hitam besar yang penuh dengan daging.

"Seperti biasa jual ini," ucap Jaemin kepada anak buahnya yang telah menunggu di depan ruangan.

Setelah memberikan kantong plastik itu Jaemin langsung pergi menuju kamarnya, dia membuang jas dan kemejanya yang penuh dengan darah. Jaemin langsung ke kamar mandi membersihkan dirinya. Setelah ini dia akan pergi ke toko bunga untuk menemui Jisung.

°°°

Jaemin kini telah sampai di toko bunga tempat Jisung berada, Jaemin langsung masuk kedalam tanpa permisi. Begitu bos mafia itu masuk, dirinya langsung di suguhi wajah kebingungan Stella dan Jisung.

"Kenapa Tuan Na ada disini?" Tanya Jisung bingung.

Jaemin menatap Jisung datar, dirinya langsung mencengkeram pinggang Jisung sehingga membuat pemuda Park itu kebingungan dengan tingkahnya, "Ada apa ini?" Tanya Jisung.

"Aku berubah pikiran," jawab Jaemin.

"Maksudnya?" tanya Jisung bingung.

"Ayo kita akhiri saja perjuangan yang sia-sia itu, dan mulai sesuatu yang baru!" Tukas Jaemin.

"Sebenarnya apa rencana dirimu?" Tanya Jisung heran.

"Ayo kita akhiri saja hal ini dan buat kesepakatan baru!" Ulang Jaemin sekali lagi.

"Maksud anda tuan?" Tanya Stella yang juga bingung dengan kalimat Jaemin yang setengah-setengah itu.

"Aku tidak ingin membuat waktu dengan janji kalian yang sepertinya mustahil itu, aku akan mempermudah segalanya bahkan akan melunasi utang kalian semua, asalkan Jisung mau iku bersama dan juga bersedia menjadi pasangan hidupku untuk selamanya" jelas Jaemin panjang lebar sembari mendekatkan wajahnya ke area leher Jisung.

"Maaf tuan tapi saya bukan barang yg bisa di beli dengan uang" tolak Jisung, dia paling tidak suka jika dirinya dianggap bisa di beli dengan uang, Jisung dengan berani memberontak dan berusaha melepaskan cengkeraman Jaemin.

Jaemin yg mendengar kata-kata Jisung pun langsung menyeringai dia sudah menduga hal ini akan terjadi, tentunya Jaemin telah membuat antisipasi untuk hal ini.

"Aku sudah menduga hal ini akan terjadi, sayang. Aku suka keberanian mu yang langsung menolak diriku tanpa rasa takut, tapi aku tidak suka bantahan, sayang." Jaemin menatap Jisung dengan tatapan dingin.

"Karena kau sudah menolak tawaran ku yang menurut ku sih sama-sama menguntungkan. Aku memberikan dirimu dua pilihan sayang, yaitu ingin menikah dengan ku atau kau mau melihat Stella mati ditempat hanya karena kau menolak tawaran ku?" Jaemin menjambak rambut Jisung, mengarahkan kepala Jisung ke arah Stella yang kini diambang Kematian, ada pelatuk disebelah kepalanya. Jika pelatuk itu di tarik maka Stella akan mati.

Jisung menggeleng panik, dia tidak ingin siapapun mati tapi disisi lain Jisung juga ingin hidup.

"Aku menyukai wajahmu yang bimbang itu sayang, nampak berkali-kali lebih indah! Jadi apa pilihanmu sayang? Kau ingin dia mati?" Tangan kiri Jaemin yang tidak menjambak rambut Jisung mengelus pipi Jisung dengan penuh kelembutan.

"Jisung jangan menyerahkan hidupmu kepada dia! Lebih baik korbankan saja aku daripada kau harus menjadi milik iblis itu!" Ucap Stella memohon kepada Jisung.

Jisung tidak tega melihat Stella yang seperti itu, akhirnya dia memutuskan untuk mengalah. Jisung yakin dia punya cara lain untuk menyelamatkan nyawanya, mungkin dengan merubah kepribadian Jaemin misalnya?

"Baik, aku akan menjadi milikmu. Aku akan selalu bersamamu, sekarang lepaskan bibiku," ucap Jisung.

Suasana tegang kini berubah menjadi tenang apalagi saat Jaemin bertepuk tangan dengan meriah saat Jisung mengatakan keputusannya.

"Pilihan yang sangat bagus sayangku!"  Ucap Jaemin dengan senyum bahagia yang menurut Jisung malah seperti senyum yang menyeramkan, ibarat iblis yang sudah mendapatkan mangsanya.

"Kau lepaskan Stella dan berikan haknya, dan kau tentunya persiapkan pakaian dan cincin pernikahan! Secepatnya aku akan menikahi milikku yang indah ini" perintah Jaemin kepada anak buahnya.

Tanpa basa-basi Jaemin langsung menarik Jisung untuk mengikuti dirinya.

"Sekuat apapun usahamu menghindari kejadian ini, pada akhirnya kau tetap mengambil langkah ini kan penulis kecil? Aku ingin tahu bagaimana caramu mengubah Jaemin tokoh gelap yang kau buat dengan tanganmu sendiri. Aku juga penasaran bagaimana cara dirimu untuk bertahan hidup disini! Semoga kau mengubah cerita ini menjadi kisah yang lebih baik penulis kecil!"

Bersambung...

My Own Novel : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang