T I G A

2.2K 250 22
                                    

Jaemin terus memperhatikan Jisung yang sedang mengobati dirinya, Jaemin diam diam merasa gemas dan takjub saat melihat sosok didepannya ini tampak serius, sesekali wajahnya akan merengut lucu karena melakukan sedikit kesalahan, bibir merah mereka itu juga akan mulai mengeluarkan gumaman tidak jelas yang berisikan perasaan kesal. Hal itu semua membuat Jaemin semakin merasa tersihir oleh pesona milik Jisung.

Jisung tersenyum manis saat tugasnya selesai, pemuda itu merasa bangga dengan hasilnya. Tapi dia tidak bisa berlama-lama disini karena Jisung harus mencari pinjaman uang secepatnya kalau tidak nyawanya bisa saja terancam oleh Jaemin ataupun takdir yang sudah ia putuskan sendiri.

Jaemin yang menatap senyuman manis Jisung merasa heran. Kenapa bisa Jisung merasa bahagia hanya dengan mengobati lukanya? Apakah sebenarnya Jisung menyukai dirinya?

"Selesai! Aku sudah selesai mengobati lukamu, jadi sekarang aku harus pergi! Lain kali berhati-hati lah, jangan sampai terluka seperti ini khusus di daerah wajahmu karena wajahmu itu sangat berharga! Sampai jumpa lagi Tuan Mafia" Jisung melambaikan tangannya kepada Jaemin.

Jisung tersenyum manis kepada Jaemin, menurut Jisung bagaimanapun tingkah kejam dan buruknya Jaemin itu adalah salahnya. Karena dialah yang membuat karakter Jaemin menjadi seperti itu, belum lagi kisah hidup Jaemin yang sangat buruk. Untung saja Jisung membuat karakter Jaemin sebagai pemuda tampan, jadi semua kebrengsekan Jaemin tertutupi oleh wajah tampannya.

Jaemin lagi-lagi dibuat terpesona dengan Jisung, selama ini Jaemin tidak mendapatkan hal ini dari siapapun dan Jisung datang memberikan afeksi yang tak pernah dia dapatkan dan hal itulah yang memicu obsesi Jaemin untuk memiliki afeksi Jisung seutuhnya, hanya untuknya seorang.

"Jisung aku berjanji akan membuatmu menjadi milikku! Hanya milikku" Jaemin berjanji pada dirinya sendiri.

Bagaimanapun ketika seseorang sudah terjatuh kedalam kegelapan yang terlalu dan kemudian menemukan sebuah cahaya maka akan timbul rasa ingin memiliki cahaya itu hanya untuk dirinya sendiri. Dan itulah yang terjadi pada Jaemin yang ingin menguasai Jisung dan menjadikan Jisung hanya untuk dirinya.

Seorang wanita berbaju merah kini tersenyum, dia bisa mendengar suara hati siapapun yang ada disini.

"Maaf saja penulis kecil, sayangnya kau sendiri yang mengubah jalan ceritamu. Aku harap kisahnya akan berakhir bahagia, karena aku benci kisah yang menyedihkan" gumam wanita itu, karena cerita sebenarnya adalah Jaemin tidak pernah terobsesi dengan pasangannya, dia menikahi pasangannya tak lebih karena penasaran dan rasa penasaran itu membawanya pada sebuah perasaan yang bernama cinta.

Wanita itu menghilang meninggalkan sebuah bunga mawar ditempat dirinya tadi berdiri. 

Jaemin telah kembali ke kediamannya. Seperti keinginannya yang ingin memiliki Jisung maka dia memutuskan beberapa anak buahnya untuk mengawasi apapun yang Jisung lakukan dan memastikan Jisung selalu aman. Walaupun sebenarnya Jaemin ingin melakukan semuanya sendirian tapi Jaemin teringat bahwa dia harus mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Jisung.

Karena sudah dipastikan Jisung tidak akan mampu melunasi hutang-hutangnya, kalaupun Jisung bisa maka Jaemin tetap akan mengancam Jisung agar mau menikah dengan dirinya.

"Awasi pemuda yang bernama Park Jisung! Pastikan dia baik-baik saja, jika dia terluka itu sama saja dengan kau sedang mempersiapkan kematian mu" ucap Jaemin.

Anak buah Jaemin mengangguk, dan pergi meninggalkan Jaemin. Tugasnya sekarang adalah menjaga Park Jisung yang mungkin sebentar lagi akan menjadi orang yang dia layani juga.

°°°°°

Sekarang Jisung berada di sebuah bar, seingat Jisung pemilik bar ini adalah orang terkaya di kota ini. Oleh karena itu Jisung berniat meminjam uang dari pemilik bar tersebut.

Anak buah Jaemin yang bertugas untuk mengawasi dan menjaga Jisung langsung mengikuti Jisung yang masuk kedalam bar tersebut.

Begitu Jisung masuk, dirinya langsung disambut oleh sang pemilik bar yang tersenyum menatap Jisung.

Jisung yang melihat senyum aneh dari pemilik bar langsung mengumpat didalam hati, "Sial! Bagaimana bisa aku lupa bahwa bajingan satu ini sangat mesum"

"Hai Tuan Park! Ada yang bisa saya bantu?" Tanya orang itu dengan ramah.

"Bisakah aku meminjam uang sebesar 50 milyar?"

Pemilik bar itu tertawa, "Boleh, asalkan kau mau jadi penghangat ranjang ku, dan setelah itu bekerja di bar ini sebagai penghangat ranjang para pelanggan"

Jisung sudah menduga hal ini, sial sekali dirinya. Bukannya mendapatkan bantuan, dirinya malah mendapatkan hinaan seperti ini.

"Kenapa diam saja Tuan Park? Kau keberatan? Padahal kau bisa memanfaatkan wajah dan tubuhmu itu, dan mungkin saja kau mendapatkan uang yang lebih dari 50 milyar"

Karena tak tahan Jisung langsung saja keluar, sudahlah Jisung ingin menyerah saja. "Aku terjebak dalam masalah yang sangat besar, tapi tak apa tetap semangat walaupun sebenarnya ingin menyerah saja" gumam Jisung frustasi.

Bagaimana caranya dia membayar hutang, bahkan dia saja belum mendapatkan pinjaman lagipula orang gila mana yang akan meminjamkan milyaran uang hanya untuk orang seperti Jisung? Seharusnya saat menulis cerita ini Jisung menambahkan sosok malaikat ataupun membuat hujan uang agar dia tidak perlu sulit berpikir.

°°°°°

Anak buah Jaemin yang sedari tadi mendengarkan dan mengawasi Jisung langsung menghubungi Jaemin dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Jisung.

"Tuan Park mendapatkan sebuah hinaan, pemilik bar xzxzxz meminta Tuan Park menjadi penghangat ranjang miliknya"

Mendengar hal itu Jaemin langsung saja emosi, berani sekali seorang rendahan seperti pemilik bar sialan itu menghina Jisung? Tidak ada yang boleh melukai Jisung apalagi sampai menghina Jisung.

"Bawa dia kehadapan ku, aku memberikan waktu selama 2 setengah jam" perintah Jaemin lalu mematikan sambungan telepon.

"Lihat saja, aku akan menghabisinya dengan cara yang sangat mengenaskan" ucap  Jaemin dengan senyum kejam yang tampak sangat cocok di wajah tampan miliknya itu.

Mendengar perintah Jaemin, sang anak buah langsung mempersiapkan penculikan. Dia tidak ingin membuang waktu dan membuat Jaemin semakin marah. Karena kemarahan Jaemin sama dengan akhir dari hidup dirinya.

°°°°

Jaemin masuk kedalam ruangan dimana dia menyekap sang pemilik bar yang berani menghina dan merendahkan Jisung.

Jaemin tertawa geli saat melihat penampilan sang pemilik bar yang jauh dari kata baik, terdapat lebam di wajahnya yang tentunya itu adalah karya dari anak buahnya.

Pemilik bar itu tak sadarkan diri, Jaemin yang tahu segera menyuruh anak buahnya mengambil air es.

"Bawakan aku se-ember air es"

Tak lama anak buahnya datang membawa air es dan memberikan ember tersebut kepada Jaemin. Dengan tidak berperasaan Jaemin menyiram pemilik bar tersebut.

Byur!

Pemilik bar langsung terbangun dengan badan yang menggigil. Jaemin tersenyum menatap hal tersebut.

"Sudah puas tidurnya? Atau kurang? Sepertinya sih kurang oleh karena itu aku akan membantu mu tidur untuk selama-lamanya"

°°°°°°°°
«Bersambung...

My Own Novel : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang