L I M A

2K 247 28
                                    

Jisung duduk dengan tenang di mobil, dia tidak memberontak, Jisung menatap tangannya yang nampak memerah akibat genggaman Jaemin yang cukup kuat tadi.

Jisung kini mulai berpikir apakah dirinya benar-benar bisa melindungi nyawanya sendiri? Apalagi saat Jaemin menyeretnya untuk segera masuk kedalam mobil. Jisung tidak yakin bisa bertahan dengan Jaemin memiliki kepribadian kasar itu.

Diam-diam Jisung menyesal karena menciptakan karakter Jaemin yang seperti ini. Andai saja dirinya membuat karakter Jaemin sebagai pemuda yang baik tentunya Jisung tidak akan mengalami kesulitan seperti sekarang.

"Apa yang sedang kau pikirkan sehingga kau tidak menyadari bahwa kita telah sampai di kediaman ku, Na Jisung." Ucap Jaemin mencengkram dagu Jisung dengan cukup kuat.

"Shhh" ringis Jisung.

"Aku sarankan jangan pernah bermain-main dengan diriku. Walaupun aku menyukai mu, bukan berarti aku tidak akan membunuhmu jika kau melawan perintahku." Jaemin memberikan penekanan di setiap kata yang dia keluarkan.

Jaemin benar-benar berusaha mendominasi Jisung, selama ini Jaemin belajar bahwa mendominasi dan membuat seseorang takut merupakan kunci untuk mengendalikan orang lain. Sehingga Jaemin menerapkan hal yang sama kepada Jisung yang hidup penuh dengan kasih sayang di kehidupannya.

Jaemin melepaskan cengkeramannya, kemudian membuka pintu mobilnya dan langsung menyeret Jisung untuk masuk ke mansion besar miliknya. Jaemin menarik Jisung dengan kasar, membuat tangan Jisung merasa sakit.

"Ikut aku!" Ucap Jaemin kepada Jisung.

Jaemin membawa Jisung ke kamar dibawah tangga. Kamar itu penuh dengan para pelayan yang akan mempersiapkan Jisung untuk menikah.

Bugh!

Jaemin mendorong Jisung untuk masuk ke kamar itu hingga Jisung terjatuh.

"Kalian, buat dia semakin indah. Jika ada kesalahan maka kalian tahu kan apa bayarannya?"

Semua pelayan menunduk ketakutan dan mengangguk, Jaemin tersenyum senang kemudian keluar dari ruangan itu.

Jisung menatap para pelayan dengan tatapan sedih namun, tidak dihiraukan karena bagi para pelayan nyawa mereka lebih penting.

"Mohon kerja samanya tuan." Pinta para pelayan kepada Jisung.

"Lakukan apapun yang kalian perlukan untuk memperindah diriku." Seru Jisung. 

Jisung menatap pantulannya di cermin rias, wajahnya memang sangat indah sehingga iblis seperti Jaemin tertarik pada dirinya.

"Pada akhirnya tidak ada hal yang bisa aku hindari. Apakah mungkin cerita ini akan tetap berada di alurnya?" Gumam Jisung.

"Tidak! Ini tidak boleh dibiarkan. Mulai sekarang aku harus bisa merubah cerita ini. Setidaknya membuat nyawaku selamat dan tidak terancam lagi." Gumam Jisung.

"Tuan muda!" Panggil seorang pelayan.

"Iya, kenapa?"

"Waktu pernikahannya sudah tiba, Tuan Jaemin meminta anda agar segera datang ke altar."

Jisung menghela napas sebentar kemudian mulai berjalan keluar ruangan menuju altar yang telah di persiapkan oleh Jaemin.

Pelayan itu mengantar Jisung sampai ke depan pintu, sayangnya Jaemin tidak sabaran sehingga dirinya langsung menghampiri Jisung dan menyeret Jisung untuk segera ke altar.

"Jika kau masih ingin hidup maka cepat nikahkan aku dengannya" perintah Jaemin pada sang pendeta.

°°°°
Acara pernikahan yang menegangkan itu akhirnya selesai. Kini jari manis Jisung yang kosong telah diisi dengan cincin berlian indah yang terlihat sederhana walaupun tetap nampak elegan.

My Own Novel : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang