*pict of louis :)
Cally POV
kubuka perlahan kelopak mataku. aku sadar bila aku tidak berada dirumah bibi saat ini, jadi tidak ada namanya membersihkan rumah di pagi ataupun mencium bau harumnya masakkan bibi. mungkin dengan membasuh wajah bisa menghilangkan rasa malasku.
terdengar suara ketokkan pintu diluar, "nona cally anda di tunggu nyonya diruang makan" akupun mendekat kepintu dan berkata, "ya, 3 menit lagi!" mungkin dengan 3 menit aku sudah selesai.
selesai bersiap aku pun berjalan ke ruang tamu, "good morning"ucapku dengan mencium pipi nenek. "good morning too honey, makanlah setelah makan kita akan pergi ke mall"
"baik, nek" jawabku.
skip-
in mall.
aku dan nenek memasuki sebuah butik yang ya mungkin terkenal, "pilihlah baju yang kau sukai honey" ucap nenek dengan melihat pakaian pakaian yang berada di sekitar kami. "tapi aku sudah cukup banyak pakaian dirumah nek" nenek mengeleng, dan berkata "tidak, cally. jangan menolak perintah nenek. kalau begitu kamu pergi mencari baju yang kamu sukai, nenek juga mau lihat lihat" nenek pun meninggalkanku disini, jadi aku harus memilih berapa baju?
setelah membeli beberapa baju nenek mengajakku--- entah kemana aku juga tidak tahu. "Cally, apa kamu sudah mempunyai ponsel?" tanya nenek. "punya nek. sayang dulu kuhancurkan, karna ponsel itu rusak. dan bibi tidak mau membelikanku ponsel baru" nenek mengeleng lagi. "bibimu itu memang pelit, tapi dia mempunyai hati yang baik. baiklah nenek akan membelikanmu, agar kita bisa berkomunikasi, okay?" aku hanya mengangguk dan melihat apa yang kubawa sekarang. aku terlalu lemah untuk menolak tawaran nenek yang satu ini, entah mengapa
nenek pun membawaku ke counter, "ayo kita beli ponsel baru untukmu" akupun melihat ponsel ponsel yang terpajang ini. ipho**, sams**g, opp* semua merek merek yang tak kuketahui. entah hidup dimana aku, sampai tidak mengerti merek merek itu. "nek--hm, aku tidak terlalu pandai dalam memilih ponsel. bisakah nenek pilihkan untukku?"
nenek tersenyum kearahku dan berkata, "sebenarnya kamu ini hidup dimana sih sayang selama ini?" dengan gemas nenek mencubit pipiku, "baik nenek akan pilihkan"
beberapa menit berlalu, dan kami sekarang berada di restoran yang lagi lagi aku tidak ketahui. "Rose!" nenekpun berbalik dan begitu nenek melihat wanita itu, nenek berdiri dan memeluk wanita itu. "Nita! lama sekali aku tak melihat wajahmu. kau tambah keriput saja." well, nice joke grandma
"sudah. aku tidak ingin kau membully ku didepan gadis cantik ini." lontar nenek Nita. "duduklah lama aku tak berbicara denganmu", akhirnya nenek rose dan nenek nita pun duduk didepanku. "jadi kenalkan padaku siapa gadis cantik ini?" aku hanya tersenyum ke arah nenek nita. "dia cally, cucuku. by the way dia memang cantik sepertiku"
nenek nitapun melirik nenek rose, "apa yang kau bicarakan nenek tua?" nenek rose pun mengukir duck face diwajah nya. aku hanya terkekeh melihat 2 nenek ini. "bercanda rose." lanjut nenek nita. lalu nenek nita melihat ponselnya, "rose dan cally,maafkan aku. aku harus segera pulang. rose aku mungkin akan mengunjungimu malam ini"
-skip-
in home.
boring sekali disini, hanya ada aku, nenek, dan beberapa pelayan. biasanya jika dibibi jika boring, aku main dengan lily dan lala. kunyalakan tv agar tercipta sedikit keramaian. aku mencoba ponsel yang dibelikan nenek tadi. "cally, cepat turun dan persiapkan dirimu! ada tamu spesial malam ini!"jujur aku masih ragu bahwa nenek itu sudah menjadi nenek nenek. "ya nek!" yang tadinya aku berada diruang santai lantai 2 kini melangkahkan kaki ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention ↭ l.t
ФанфикCally First ialah seorang yatim piatu dan tinggal dengan bibinya saja di London beruntungnya ia dipertemukan dengan neneknya. wanita yang kaya tidak seperti bibinya dan malangnya sekitar seminggu bersama neneknya ia dijodohkan dengan anak dari teman...