Tangan pandai Cally sedang berkutat saat ini. Ia memasak sesuatu yang benar-benar enak, dan Cally sangat berhatap Louis menyukai masakannya ini.Tiba-tiba ia merasakan kedua tangan seseorang telah merengkuhnya dari belakang.
"Hoam morning"
Cally tersenyum. Louis tidak pernah melakukan ini sebelumnya.
"Apa yang sedang kau buat?"
Cally melepaskan pelukan Louis, walaupun sebenarnya ia enggan melepaskannya.
"Sesuatu yang pantas untuk dimakan"
Louis yang masih ngantuk itupun menempatkan pantatnya di kursi meja makan.
"Apa kau tidak bekerja?"
"Hm yeah. Aku akan bersiap"
Louispun kembali ke kamarnya dan mempersiapkan dirinya.
Cally terkekeh geli karena mengetahui fakta bahwa Louis yang sekarang sangat berbeda dengan Louis yang dahulu.
Yang jahat dan tidak punya hati. Cally sudah melupakan itu semua.
Jika ia mengingat kejadian semalam, benar-benar membuat jantungnya berdegup kencang.
Pipinya memerah ketika ia mengingat ulang betapa lembutnya Louis memanggil namanya semalam.
Siapa saja tolong Cally.. Karena ia sedang jatuh cinta sekarang.
Louis tersenyum memandang dirinya di cermin kamar mandi nya. Ia masih berfikir tentang semalam. Semalam ia tidak pernah menduga ia akan seperti itu.
Oh Cally..
Gadis itu begitu cantik bagai peri yang selalu ia mimpikan saat ia kecil, dulu.
Mata biru Cally, tekstur bibirnya yang begitu lembut,dan rahangnya. Oh itu menjadi favoritnya sekarang.
Percayalah, Louis tak pernah menduga dia bisa mabuk cinta seperti ini oleh seorang Cally.
Gadis yang dianggapnya menjengkelkan dan kuno, dulu. Ternyata tidak begitu.
Wanita itu favoritnya sekarang.
Setelah bersiap, dengan semangat Louis berlari pelan-pelan kebawah dengan senyum merekah.
Dilihatnya Cally yangs edang menata makanan di meja. Ia tersenyum kembali sampai ia lupa sudah berapa kali ia tersenyum hari ini.
"Wow, apa ini untukku?"
"Tidak. Ini untuk Harry, Liam, dan Niall"
Louis mengangkat satu alisnya. "Ini untukmu Louis. Happy birthday!"
Cally berlari dan memeluk Louis erat. Bahkan kakinya tanpa sadar terangkat sampai pinggul Louis.
Louis sedikit terkejut akan sikap Cally yang sedikit berbeda. Jantungnya berdegup kencang hingga ia tak sanggup untuk berkata-kata.
Ia memeluk kembali Cally dengan erat. Kedua tangannya digunakan untuk menopang kedua kaki Cally yang ada dipinggulnya sekarang.
"Thank you, honey"
Cally menenggelamkan kepalanya ke leher Louis dengan memejamkan matanya. Ia benar-benar mencintai lelaki yang ia peluk.
Sadar akan perbuatannya Cally melepaskan pelukannya dan menjauhkan dirinya dari Louis.Louis pun melepaskan kedua kaki Cally darinya.
"Sorry" Cally mengigit bibir bawahnya dan ia menunduk tak sanggup menanggung malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention ↭ l.t
FanfictionCally First ialah seorang yatim piatu dan tinggal dengan bibinya saja di London beruntungnya ia dipertemukan dengan neneknya. wanita yang kaya tidak seperti bibinya dan malangnya sekitar seminggu bersama neneknya ia dijodohkan dengan anak dari teman...