Cally POV
aku mengganguk dan kembali keatas membereskan barang barangku dan barang barang louis. dan tiba tiba, ponsel louis bergetar. akupun berdiri dan mencoba meraih ponsel itu, "hei!"
"get off of my phone" dengan segera aku menjauhi handphone itu. tiba tiba suhu tubuh ku naik, mungkin karna aku ketakutan jadi begini. bentakan louis masih terngiang ngiang di telingaku.
"hey" sapa nya lembut ke ponselnya itu. "kenapa kau masih disini?! keluar", dengan cepat akupun keluar. aku takut malah membuatnya marah.
Louis POV
"Lou? ada apa?" suara wanita cantik yang bernama ele itu. "bukan apa apa. jadi kenapa menelfon?"
"aku hanya ingin mengucapkan selamat padamu" sepertinya dia sudah tau. "El"
"semoga kau bahagia lou"
"el?"
"dan mempunyai anak yang lucu"
"ele"
"semoga anakmu banyak ya lou dan" katanya sedikit menangis, tapi kenapa aku jadi ---
"eleanor" dapat kudengar dia sesengukan efek menangis nya. "aku mencintaimu el. bukan perempuan ini"
"tidak lou. kau harus mencintai istrimu itu dia sangat cantik kuakui itu"
"tidak el. aku men-" belum sempat aku menyelesaikan kata kataku, eleanor memutuskan sambungan telfonnya. maafkan aku el.
skip.
"louis jaga istrimu baik baik. pastikan dia memakan makanan nya, berikan dia perhatian lebih dari perhatianmu ke ponsel mu. dan jangan banyak menyuruhnya, ingat dia istrimu."
"hhmm"
"aku yakin dia akan melakukan semua yang aku katakan padanya cally. meskipun dia hanya menjawab dengan 'hmm'." ucap grandma ke Cally. "baiklah grandma saat nya kami pamit."
in grandma's surprise house
"kau urusi barang barangmu sendiri dan aku mengurusi barang barangku dan urusi hidupmu sendiri, jangan pernah mencampuri urusanku" dia hanya mengangguk.
Cally POV
he's bad person ever. seharusnya dia lebih baik padaku, meski itu sekali.
setelah membereskan barang barangku, suara ponsel ku pun berbunyi.
"hallo?" tanyaku. "Cally!" teriak nya girang di telingaku
"niall? ada apa?" mungkin dari suaranya itu, aku bisa menebak bahwa itu Niall. "boleh aku main kerumahmu?"
"untuk apa? lagipula apa kau tau dimana rumahku?"
"tidak" dasar lelaki bodoh yang tak berotak. "kalo begitu tidak usah datang"
"but i miss you." orang ini sungguh tak mempunyai otak. bagaimana bisa dia merindukan gadis yang sudah menjadi istri orang. "bisakah kita bertemu?" tanya Niall.
"hhm" aku berfikir apakah louis memperbolehkanku keluar dengan Niall? mungkin boleh, niall kan temannya. "bagaimana?"
"ok"
"baik. Besok dimall kemarin. tunggu aku didepan mall, okay?"
"hmm" lalu akupun memutuskan sambungan telfonku dengan Niall. dan segera menaru ponselku ke meja rias. kenapa aku merasa lapar? ugh, aku harus memakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention ↭ l.t
FanfictionCally First ialah seorang yatim piatu dan tinggal dengan bibinya saja di London beruntungnya ia dipertemukan dengan neneknya. wanita yang kaya tidak seperti bibinya dan malangnya sekitar seminggu bersama neneknya ia dijodohkan dengan anak dari teman...