✨ 5. Strict Parents

98 2 0
                                    


Happy reading....
~~

Silakan vote and comment kalau kalian suka..


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lapangan yang luas, dengan disinari matahari pagi telah berbaris rapi murid-murid SMA TRINATA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lapangan yang luas, dengan disinari matahari pagi telah berbaris rapi murid-murid SMA TRINATA.

"Tumben lo gak telat Ren" Heran Hans yang berdiri di samping kanan Ren

"Kesambet kali dia" ledek Finn yang berada di depan Hans sambil mengipasi tubuhnya dengan kipas portable biru milik Ren

"Ya kali gue telat terus, capek juga manjat pagar belakang" ujar Ren

"Lama-lama tu kipas kayaknya jadi hak milik lo deh?" Singgung Ren sambil melayangkan tatapan tajam pada Finn

"nih" Finn mengembalikan kipasnya dengan mata berbentuk bulan sabit nya sambil tertawa cengengesan.

"Iiih gak lo charge yah!?" Tanya Ren kesal mendapati kipas miliknya menunjukan warna merah pada indikator baterainya.

"Lupa gue" Finn menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Eh kenapa kita disuruh kumpul dilapangan sih?" Tanya Ren dengan dahi mengerut akibat silau mentari pagi itu

"Gak tau juga nih" jawab Naya di sebelah kiri Ren

"Kenapa coba gak kumpul di aula? Kan panas dilapangan" kesal Sheila berdiri didepan Ren sambil menutupi wajahnya dari sinar matahari dengan telapak tangan didahinya

"Ya sengaja mungkin biar kita berjemur, matahari pagi kan baik buat tubuh" ujar Naya

Ren lebih suka berbaris di paling belakang barisan, karena biasanya diteduhi oleh pepohonan. Bahkan terkadang Ren menyamar sebagai anggota PMR agar ia bisa berteduh.

"Nay, bagi tugas kimia dong" pinta Ren sambil sedikit mendekati Naya

"Gue juga belum nih, ntar minta sama Sheila aja deh. Ya Sheil?" Naya langsung menanyakan nya pada Sheila

"Iyaa" jawab Sheila singkat

"Oke deh, makin cantik deh kawan gue satu ini" puji Naya yang tak sedikit pun membuat Sheila tersipu

Ren Eunoia "Tenggelam Dalam Matamu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang