Happy reading...
~~Jangan lupa vote and comment yaa..
Alunan musik mengalun merdu di telinga, aroma harum khas robusta tercium di setiap inci ruangan.
Di satu sisi terlihat sepasang kekasih yang sedang bersenda gurau, disisi lain nampak sekelompok pemuda dengan masing-masing memegang kartu ditangnya.
Ada pula manusia yang sibuk memandangi layar tipis yang dapat dilipat dengan headphone ditelinganya.
"45.!!" Pekik seorang pria berkacamata sambil melempar kartu di tangannya ke atas meja "Lo yang ngocok lagi Rez wkwk"
"Udah ah, males gue. Masa kalah mulu?" Kesal Farez kemudian membanting kartu ditangannya ke atas meja.
Saddam mengumpulkan kartu yang berserakan di atas meja "udah.. udah.. gue juga udah bosan ni"
"Harus suportif dong, namanya juga main. Ada menang ada kalah" ucap Fin dengan muka ngeledek
"Yah cemen lu" timpal Abe sambil menyeruput ice americano
"Eh si Tika kayaknya suka deh sama lo" Saddam membuka obrolan dengan kedua lengan bersimpuh didadanya sambil bersandar pada sandaran sofa cafe
"Yang mana? Si Tika Tika yang minta foto bareng gue terus ngasi coklat waktu kita habis praktek biologi kan?" Finn sedikit bingung siapa yang dimaksud, maklum Finn banyak memiliki penggemar
"He'emmn.. Dia kan kenal sama Farah, nah Farah cerita ke gue kalau dia bertekat agar lo bisa jadi pacarnya"
"Lo kalau gak suka buat gue aja" tukas Farez sedikit terkikik
"Ambil aja buat lo, gue gak tertarik" Finn lalu mengaduk coffee latte miliknya.
Entah kenapa walaupun banyak yang mengagumi nya dari kakak kelas hingga adik kelas, serta anggota OSIS hingga anggota XOXO, Finn sama sekali tidak tertarik pada gadis-gadis cantik tersebut.
*XOXO: nama cheerleader sekolah
Apakah masih ada hati yang dia tunggu dan ingin taklukkan atau kisah lama yang belum selesai?
"Bener ya. Awas lo nyesel nanti?"
"Silahkan... Dengan senang hati" jawab Finn dengan wajah acuh tak acuh
"Eh si Olla jadi kesini gak?" Tanya Abe sambil mengecek telephone genggam nya.
"Gak tau lah, katanya sih udah di jalan." Jawab Hans
Olla Pradita, wanita satu-satunya dalam geng mereka. Gadis tomboy dengan jalannya yang khas. Gadis ini lebih banyak memiliki teman pria dibandingkan teman wanitanya.
Wajahnya yang cantik tak ayal sering membuat para kekasih sahabatnya cemburu.
"Tu dia.." kata Finn yang melihat kemunculan gadis itu dan kebetulan ia duduk dengan menghadap arah pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ren Eunoia "Tenggelam Dalam Matamu"
Novela JuvenilRen : "manjat pagar belakang sekolah mah gampang." Ren Eunoia Malik, wajah dingin serta tatapan tajam matanya membuat siapa saja mengira bahwa gadis ini ialah gadis yang angkuh. Apakah ia sama dengan first impression orang lain terhadap nya? Finn :...