✨13. Lelah

63 1 0
                                    

Jangan lupa vote and comment yaa guys..


Happy reading..
~~~

Hampir di seluruh sudut sekolah, terdapat manusia yang duduk tenang dengan buku di tangannya. Ada pula beberapa manusia yang tampak berdiskusi tentang apa yang kira-kira akan keluar nanti saat ujian.

Begitu juga suasana kelas XI IPA 1, beberapa siswa duduk tenang di bangkunya. Dan beberapa lagi pergi untuk mengisi perut atau hanya sekedar berjalan mengitari sekolah.

Tampak seorang gadis yang duduk sendiri pada bangku panjang di depan kelas dengan rambut panjang tergerai yang sesekali ia simpuhkan ke daun telinganya. Mata coklatnya lekat memandangi kata demi kata pada buku yang ada di pangkuannya. Manusia lain yang berlalu lalang tak pula mampu mengusiknya.

Kemudian segerombolan lelaki menghampiri gadis itu lalu duduk di sampingnya dan ada juga yang berdiri tak jauh darinya.

"Lo pada udah nonton moving belum? Drama yang gue bilang waktu itu.." tanya Finn Tanpa mengganggu gadis disebelahnya yang ternyata lelaki itu diam-diam meracuni temannya yang lain untuk menonton K-drama

"Ohh.. gue udah.." jawab Abe semangat

"Gue baru episode 16" jawab Hans

"Scene yang bapaknya Heesoo nangis waktu tau mama nya ninggal. Itu asli sih, nyeseknya sampai ke gue" ucap Finn sambil mengelus dadanya

"Scene yang bapaknya gorok perutnya juga epik sih" sambung Abe

"Kalau gue, gue skip scene yang itu takut gue." Kata Ren yang berhenti membaca lalu menutup bukunya

"Tu bapak gimana cara matinya yah. Secara dia udah di tembak di tusuk di bom juga kagak mati-mati coi" Tanya Abe

"Iya kan Be..?" Kata Saddam juga

"Ditenggelamkan sih kalau gak di bakar" sambung Hans

"Tapi ada scene dia ditenggelamkan juga kagak mati tu orang" jawab Farez heran

"Kalau mati ya lain lagi dong ceritanya, gimana sih. Ya suka-suka penulis nya dong" tukas Hans

"Moving drakor ter the best sih tahun ini. Yang gue tonton.." kata Abe lalu tersenyum

"Pokoknya kalau Go Yoon Jung yang main mah bagus semua. Padahal dia termasuk artis pendatang baru" kata Ren "aktingnya meningkat pesat"

"Alchemy of souls juga bagus, mana dia cantik banget lagi di situ" sambung Finn

Saat teman yang lain sedang asik bercerita, Finn mulai menyapa gadis disebelahnya.

"Lo, udah makan? Kenapa gak ke kantin?" Tanya Finn pada Ren dengan suara lembutnya sedikit berbisik tanpa melepaskan pandangan pada teman-teman nya

"Udah.. tadi gue bawa bekal" jawab gadis itu tak kalah lembut

Finn tiba-tiba membawa tangan kanan Ren dalam pangkuannya "Sakit gak?" Tanya Finn sambil menusuk-nusuk bekas luka Ren dengan telunjuknya

Luka itu mungkin sudah kering dan hanya meninggalkan bekas. Namun rasa nyerinya terkadang masih terasa.

"Ih.. sakit lah kalau lo tusuk-tusuk kayak gitu" jawab Ren sambil menarik lengan nya lalu memukul bahu lelaki itu dengan buku di tangan satunnya

Lelaki itu hanya tersenyum jahil.

"Memang lah ya, gak ada otaknya ni anak" ucap Saddam yang juga ikut kesal melihat tingkah Finn

"Tadi malam gak belajar ya?. Tumben banget belajar sekarang. Biasanya juga lo tenang-tenang aja" tanya Finn lagi

"Gue salah baca jadwal. Gue kira hari ini ujian bahasa Prancis taunya Sejarah, mana banyak lagi materi nya. Eh, mau buah gak?" Ren lalu menyodorkan kotak bekal berisi beberapa jenis potong buah lalu Finn menyambutnya. "kalian mau buah? Makan aja" Tanya Ren juga pada yang lainnya

Ren Eunoia "Tenggelam Dalam Matamu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang