Tujuh Belas

7.8K 1.2K 67
                                    

Hm.

Ada sesuatu yang menarik disana.

Noel menyeringai lebar, mengeluarkan ponsel, dan memotret perkumpulan rahasia itu.

Dia mengirimnya pada Bredy.

Sepertinya yang kemarin belum cukup.

Sandiwara di Cafe waktu itu sangat menyenangkan, Noel sampai harus membuat dirinya hampir mati karena alerginya sengaja ia picu. Memang ia hampir mati kemarin, namun berkat kejadian itu Bredy lebih mempercayakan Bianva padanya dan mengizinkan Noel untuk mendekati Bianva secara terang-terangan.

"Lo lihat apa?" Yah meksipun sangat susah untuk mendapatkan Bianva, gadis itu masih terpaku pada Gellan yang sebentar lagi akan mati itu.

Kenapa matinya lama sekali, bikin kesal saja.

Tidak mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, Bianva memutuskan untuk melihat apa yang Noel lihat, wajahnya langsung berubah gelap ketika melihat Elona yang sedang tertawa bersama kedua teman Gellan, gadis sialan itu berani-beraninya mendekati teman-teman Gellan.

Ia juga dapat kabar dari suster dan dokter disini, katanya Elona sering mengunjungi Gellan.

Sialan, Bianva sangat kenal, apalagi sejak ia tahu kalau gadis yang ada di foto bersama Gellan itu adalah Elona, gadis miskin itu berani-beraninya mencium Gellan disaat Gellan masih menjadi pacarnya.

"Sialan tuh cewek," dia mengigit jari-jarinya hingga menimbulkan bekas luka. "Kesal! Kesal! Kesal! Sial!" Bianva sudah gila, dia menendang-nendang Pot Bunga yang tidak bersalah.

"Tenang Bianva," Noel menarik bahu gadis itu, mengelusnya lembut. "Dia itu kecil, gampang untuk dihilangin, untuk apa kamu nyakitin diri sendiri?" Dengan lembut Noel mengusap-usap ujung jari Bianva, jantung gadis itu sedikit berdebar karena perhatiannya.

Noel adalah laki-laki terpopuler setelah Gellan. Dia ketua ekskul Basket, hampir semua orang mengenali dirinya bahkan ia memiliki 1 M Followers di Instagram berbeda dengan Gellan yang tidak berminat Sosial Media dan cenderung misterius dengan latar belakangnya yang tidak diketahui siapapun.

Noel itu terbuka dan Gellan tertutup, ditambah wajahnya keduanya yang di atas rata-rata dan mudah untuk didekati tentunya banyak gadis-gadis yang mengincar mereka. Terutama Gellan, dia mudah didekati namun, terlalu sulit untuk terbuka. Gellan menyambut semua gadis yang ingin berteman dengan nya, namun hanya sebatas itu tidak boleh lebih.

Bianva adalah gadis manja, yang menginginkan barang Limited edition hanya untuk dirinya sendiri, ia menganggap Gellan seperti itu. Noel adalah teman kakak laki-lakinya, kakak kelas di sekolah dan ia sering melihat laki-laki itu datang serta menginap di rumahnya, dibanding Noel yang tiap hari hampir ia lihat lebih baik Gellan kemana-mana.

Gellan sangat tampan. Rambutnya hitam, dengan poni yang menutupi alis tebalnya, bibirnya tipis di bagian atas dan tebal di bagian bawah warnanya merah merekah, kulit putih, iris mata hitam pekat, siapapun yang bertatapan dengan Gellan rasanya seperti tenggelam dalam langit malam, tidak bisa keluar dan terjebak di lautan kenyamanan.

Noel itu penampilan lebih seperti orang western. Rambutnya kecokelatan dan iris matanya hijau kebiruan, senyumannya terlihat licik dan aura kenakalan memancar dari tubuhnya tidak seperti Gellan dimana aura kemalasan yang selalu mengerumuninya.

Kalian harus melihat penampilan Gellan yang baru bangun tidur sesekali.

Bianva hampir pingsan karena ketampanan nya.

Eh tunggu! Kenapa dia jadi membandingkan Noel dan Gellan.

Bianva menggelengkan kepalanya.

"Ngelamun," Noel menyentil pelan dahi gadis itu.

Your Guardian Angel (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang