Dua Puluh Lima

7.7K 1.2K 149
                                    

Sudah berapa lama yah....

Rasanya mata Elona sakit setiap melihat matahari pagi.

"Hanya ingin mengambil Roti saja sesulit ini," Elona mengambil sebungkus Roti, gadis itu menatap sisa makanan yang tersisa. "Maaf membuat kalian menangis, tapi aku tidak bisa menelan kalian, kalian terlalu enak untuk aku makan." Dia menepuk makanan itu dengan perlahan-lahan membuatnya sedikit bergerak dan menunjukkan sesuatu yang ada di bawah plastiknya.

Sebuah surat di amplop putih.

Elona mengambilnya. "Dari Sekolah?" Ada stempel SMA nya disini, ia membawanya masuk.

Membuka surat, Elona membacakannya untuk beberapa detik dan kemudian memasang raut wajah syok setelah selesai.

"Harusnya beasiswa di tarik? Kenapa diperpanjang?"

Beasiswa yang Elona dapatkan berasal dari yayasan di bawah pengaruh kedua orang tua Bianva, oleh sebab itu gadis itu mengekang dan menyiksanya dengan ancaman pemutusan beasiswa jika ia memberi tahu orang lain atau tidak menuruti semua perkataan Bianva.

"Perusahaan apa ini? Kenapa tidak ada namanya disini?" Tidak ada nama perusahaan yang memberikan beasiswa di dalam surat ini, hanya tertulis bahwa beasiswa Elona Sixa dilanjutkan oleh sebuah perusahaan anonim sejak sebulan yang lalu. "Bulan lalu? Sejak Ares meninggal?" Orang baik mana yang melakukan ini.

Entahlah, Elona tidak peduli.

Dia membakar surat itu.

"Siapa yang mau datang ke sekolah neraka itu."

Pasti perusahaan gabut yang memberikannya beasiswa.

Elona duduk, ia memainkan ponselnya sembari mengigit sepotong Roti.

"Animenya belum update," dia mendesah kecewa. "Padahal dari minggu lalu aku nungguin." Selama sebulan ini ia sudah menonton ratusan anime, Elona berubah menjadi Kalong, dia begadang di malam hari dan tidur di siang hari, ia bangun pagi kalau kelaparan aja dan ngambil Roti di depan pintu.

Iseng-iseng Elona membuka akun Instagram yang ia buat untuk main-main.

Elona mencari Instagram sekolahnya.

Masih sama, isinya semua tentang kemenangan yang di raih Ekskul Cheers seminggu lalu, ada foto Bianva disana, ia terlihat bahagia.

"Bahkan setelah aku hilang, kamu terlihat baik-baik saja." Benar-benar tidak ada karma di dunia ini, semua kata-kata Ares palsu.

Tidak ada karma untuk orang jahat.

Membuka kontak, Elona melihat nomor Dokter Eben dan Cafe tempat ia bekerja, tidak ada kontak lain selain itu, lalu entah dapat pikirsn darimana Elona membuka WhatsApp, hari kecilnya berharap, apakah ada seorang teman sekelasnya yang bertanya tentang kehadirannya.

Tidak ada.

Harapan palsu.

Sudah sebulan ia tidak membuka gurp kelasnya, ada 999+ pesan yang tidak ia baca.

Kerena tidak ada kerjaan Elona membukanya.

Isinya cuma tentang bercanda anak SMA biasa, tidak ada yang bertanya tentang dirinya, satu orang pun.

Sia-sia saja.

Putri

Gue lihat Gellan balik sekolah woi.

Anjir, dua bulan engga lihat makin ganteng laki gue.

Sebuah topik mendapatkan perhatian Elona.

Your Guardian Angel (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang