Setelah sesi pelukan, Xavier menjadi sangat manja pada Aldis.
Sampai ia lupa mengabari mamanya dan membuat Raina galau dan larut dalam sedihnya.
"Mas..."panggil Aldis
"Heum.."gumamnya
"Kamu udah ngabarin orang rumah?"tanya Aldis
"Lupa"jawabnya santai
"Raina gimana iih, kabarin sana sekalian minta jemput aku mau pulang""Kamu belum sembuh"kata Xavier
"Gamau tau, aku mau pulang"
"Hmm"Xavier bangkit dari tidurannya, keluar kamar menuju resepsionis guna meminjam hp karena belum beli yang baru
"Permisi, bisakah saya meminjam ponsel buat menghubungi seseorang?" Tanyanya pada salah satu suster yang berjaga disana
"Ah iya pak silahkan" ucapnya dan memberikan ponselnya
Xavier menerimanya dan segera menghubungi Hanan
"Halo, siapa ini? Ada keperluan apa?" Tanya hanan diseberang sana
"Jemput saya dan nonamu di RS Melati dekat kejadian kemarin" pinta Xavier to the point
"B-bos? Saya tau anda tak akan mati semudah itu, saya jemput sekarang" ucap Hanan dengan semangat
"Ya" lalu Xavier mengakhiri panggilan tersebut lalu mengembalikannya pada suster itu
"Terimakasih banyak" ucapnya lalu berlalu pergi setelah dijawab sipemilik ponselnya
Di markas Hanan berlari menuruni tangga hingga membuat beberapa anak buahnya yang melihat menjadi bingung
"Mau kemana tuh pak hanan buru-buru banget"tanya Hiro pada Gio
"Lah mana gue tau, lo tanya gue terus gue tanya siapa bego"sewot Gio
"Gausah ngatain juga anjing gue kan cuma tanya kalo gatau yaudah" marah Hiro lalu meninggalkan Gio
"Baperan amat pms lo" ucap Gio lalu menyusul kemana Hiro pergi
Sedangkan dijalan Hanan melajukan mobilnya dengan cepat karena jalanan emang untungnya sepi
Beberapa menit kemudian sampailah Hanan di Rs tersebut bertepatan dengan Xavier dan Aldis yang baru keluar dari lobi Rs
"Hiks nona, saya bersyukur anda dan tuan selamat" ucap Hanan disertai tangis harunya
"Gausah lebay cepet saya mau pulang" ucap Xavier tidak ramah sebab tadi saat ingin memeluk Aldis malah ia disuruh mandi karena akan segera pulang
"Bos kok gitu"gerutu Hanan
Selama perjalanan pulang, Hanan fokus ke jalanan dan Xavier sibuk dengan ponsel Hanan serta Aldis yang bersandar pada lengan Xavier dengan nyenyaknya.
"Ada kabar apa tentang orang itu" tanya Xavier pada Hanan
"Dia sudah ada di ruangan bawah tanah bos, dan sudah disiksa serta sudah mengaku siapa dalang dibalik kejadian tersebut"
"Siapa?" Tanya Xavier
" Menurut info dari abangnya nona pelakunya adalah Chandra Renald Abraham saingan bisnis anda bos" jelas Hanan singkat
"Mari kita balikkan keadaan, kamu siapkan 10 orang kita bumiratakan beserta rumahnya" ucap Xavier diakhiri smirk membuat Hanan merinding
***
"PAPAAAAAA, MAMAAAAAAAA" teriak Raina semangat dan berlari menghampiri Aldis-Xavier-Hanan
"Hai anak mamaa" sambut Aldis dengan pelukan hangatnya
"Syukurlah nak, mama takut kalian kenapa-kenapa, hilang tanpa kabar hmm" Sintya memeluk Aldis dengan eratnya tak kalah jauh dengan Raina
"M-ma Al ga bisa n-nafas" ucap Aldis gagap
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Or Mama? [End]
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan seorang bad girl yg memiliki kecantikan yang sempurna namun dingin, cuek dan ganas dalam bertarung...membuat semua kaum adam segan dan kaum hawa iri dan takut secara bersamaan ... Tiba" dipusingkan dengan seorang anak...