.... Ku lajukan mobilku ke halaman mansionnya yang luas.
Lalu memarkirkannya.Gue keluar dari mobil dan memutari mobil. Menggendong Raina dan memencet bel rumah.
Pintu utama terbuka dan menampilkan seorang maid."YA AM..."
"Susstt"
bibi tersebut hampir berteriak jika saja Aldis tak mencegahnya.
"Ayo non masuk"ucap bibi itu dengan kikuk
"Duduk dulu ya non. Saya panggilin tuan" ucap bibi itu yg terlihat sangat bahagia. Mungkin karena anak majikannya kembali.Ku edarkan pandanganku ke seluruh ruangan terdapat beberapa foto yang berjajar di dinding namun hanya menampakkan Raina seorang.
🍁🍁
Aldis povAaaaa akhirnya gue bebas dari anak kecil itu. Nyebelin banget sih hari kemarin. Udah dituduh buang anak. Ngurusin tuh bocah. Untung gue punya hati kalo nggak udah gue tinggal dijalanan kali ya. Huffft sabar sabar.
Maafin kakak ya bocah manis...tapi kakak nggak mau disangka penculik bisa ancur reputasi gue nanti...
Flashback on
Aldis yg sedang mengedarkan pandangannya tak menyadari bahwa ada seseorang yg memperhatikannya diujung tangga.
Seseorang yg Aldis kira sudah tua. Berjenggot. Dan perut buncit namun ternyata pemilik sekolahannya sungguh tampan. Hidung mancung mata hitam rambut hitam legam. Atletis. Perfect deh pokokknya."Ehemmm"suara orang itu menyadarkan Aldis. Sehingga Aldis memusatkan perhatiannya pada orang itu.
"Siapa anda?" Tanya orang itu
"Saya hanya mau mengembalikan anak Anda"ucap Aldis tenang
"Apa motif anda sehingga anda menculik anak saya?"tanya Xavier Alexander Smith dgn nada dingin dengan aura intimidasi namun tdk membuat aldis takut.
"Ambil anak anda. Dan saya akan segera pergi"ucap Aldis dan mendekati Xavier yg duduk didepannya. Lalu menyerahkan Raina pada Xavier. Setelah itu Aldis berniat pulang .
"Tunggu. Bisa kita bicara sebentar? Saya akan menaruh putri saya di kamarnya terlebih dahulu" ucapan Xavier hanya dibalas anggukan oleh Aldis. Aldis yg semula berdiri kembali duduk manis.Setelah beberapa menit Xavier kembali dan duduk berhadapan dgn Aldis
"Jelasin sama saya" ucap Xavier to the point
"Tuan Smith yg terhormat. Dengarkan baik-baik ucapan saya karena saya tidak akan mengulanginya. Dan jangan memotong ucapan saya"ucap Aldis datar
"Baik"yg dibalas tak kalah datar oleh Xavier
"Saya kemarin di taman kota dan saya lihat ada kerumunan. Saya dekati eh ternyata ada anak menangis yang merupakan anak bapak. Lalu saya berniat pergi namun anak bapak mengejar saya dan memeluk kaki saya. Dia menangis sambil menyebut kata mama beberapa kali. Saya berdebat dengan orang-orang yang berada di taman.
Mereka kira saya yang meninggalkan anak bapak yang ada ditaman. Karena saya tidak mau berdebat panjang kali lebar makanya saya bawa anak bapak pulang bersama saya karena sore sudah beranjak malam. Saya tau rumahnya disini karena saya tanya namanya dan marganya Smith."cerita aldis"Bagaiamana caranya anda bisa tau alamat rumah saya" tanya Xavier
"Karena saya salah satu murid di SHS"
"Tidak semua murid tau alamat rumah pemilik sekolah"
"Pertanyaan tidak penting. Ini kartu sekolah saya. Saya pamit dan tolong jaga anak bapak dengan baik jika bukan saya yang menemukannya mungkin anak bapak sudah dijual/disewakan ke pengemis. Permisi"
Ucap Aldis dan keluar dari rumah itu dan segera melajukan mobilnya.
Sedangkan Xavier masih terbengong mengamati kartu siswa tersebut sambil bergumam "Aldis "Sekarang pukul 10.00 WIB. Mending gue ke kafe aja deh...
Skip kafe
"Selamat datang nona"sapa Mila yang gue jawab dengan anggukan
"Bawakan jus jambu dan biskuit ke ruangan saya" ucap gue lalu berjalan melewatinya menuju ruangan gue.Gue diruangan kerja dan duduk di kursi kerja tentunya.
Aldis pov end
Aldis duduk membelakangi pintu dan melihat ke arah jendela.
"Andai papa gak selingkuh. Mama pasti masih disini sama Aldis.
Andai mama gak ninggalin Aldis. Pasti aldis bahagia banget.
Andai selingkuhan papa gak ada. Keluarga kita pasti utuh.
Andai waktu bisa diputar kembali . Gue ingin gak ada perusak keharmonisan keluarga kita." Itulah isi pikiran Aldis.Dan tanpa Aldis sadari dua sungai kecil telah mengalir dipipinya. Aldis menatap hampa pada pemandangan yang menampilkan gedung-gedung yang berbaris rapi. Waktu sendirian lah Aldis membongkar jati dirinya. Bukan seorang yang dingin dan bukan seorang yang sok tegar dan tersenyum untuk menutupi semua deritanya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Aldis.
Buru" aldis menghapus air matanya. Dan berpura pura memainkan ponselnya."Ya masuk"
Ceklek...
"Ini nona pesanannya"ucap Mila
"Taruh di meja. Dan kamu boleh keluar"
"Baik nona"ucap Mila lalu segera meninggalkan ruang kerja bosnya.Aldis bangkit dari duduknya lalu membawa camilannya ke kamar yg ada di dalam ruang kerjanya.
Setelah memakan camilannya Aldis memutuskan untuk tidur karena terlalu melelahkan menjalani hidup sendiri.
Pukul 13.15
Aldis terbangun dari tidurnya dan segera membasuh muka lalu mengambil kunci mobilnya berniat pulang ke apartemennya..
Setelah sampai diapartemennya aldis langsung menuju kamarnya dan menjatuhkan diri diatas kasur kingsize nya...
Aldis menatap langit" kamar dan tak lama kemudian Aldis memasuki alam mimpinya...Beberapa jam kemudian aldis terbangun dengan nafas terengah dan keringat yang membasahi tubuhnya tak lupa air mata yang mengalir dipipinya ...sudah jelaskan kenapa...dia mimpi buruk...
Aldis mengatur nafasnya lalu mengambil air yang berada di atas nakas dan meminumnya sampai habis.
Setelah itu aldis berusaha tidur lagi namun tidak bisa.
Aldis kembali duduk dan membuka laci nakas yg terdapat foto alm ibunya yang terbingkai cantik.
Lantas aldis memeluk erat foto itu sambil menangis...Aldis memandangi foto itu lama...
"Ma...andai mama masih disini...nemenin aldis ma..
Ma aldis minta maaf gk bisa jadi anak yang baik..aldis tau aldis salah..tapi aldis lakuin semua itu cuma pengen dapat perhatian dari papa ma...tapi apa yang aldis dapat cuma caci maki dari papa, ular jelek, sama anak ular itu ma...Ma aldis cengeng ya ... maaf ma...aldis tau mama gk suka anak cengeng tapi aldis bakal nangis terus jika itu menyangkut keluarga ma...
Ma mama tau aldis pengen kayak temen" aldis yg orangtuanya lengkap... tiap weekend berlibur sama mama, papa, saudaranya...
Ma aldis cuma bisa berharap dan berandai...
Ma mama kenapa tinggalin aldis ma....hiks hiks"
Ucap aldis histeris dan menangis....mengeluarkan semua unek"nya yang ada dihatinya selama ini.
Karena aldis gk tau mau cerita sama siapa lagi.
Karena aldis merasa bahwa ia sendiri."Buat apa cerita sama orang lain....
Gak guna..
Mereka cuma ingin tau..
Tanpa mau membantu...." itulah kata aldis
.
.
.
.
.
.
.:) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Or Mama? [End]
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan seorang bad girl yg memiliki kecantikan yang sempurna namun dingin, cuek dan ganas dalam bertarung...membuat semua kaum adam segan dan kaum hawa iri dan takut secara bersamaan ... Tiba" dipusingkan dengan seorang anak...