sebelum baca jangan lupa Vote dulu biar aku semangat nulis nya hehe...
Jangan lupa lohhhh
Happy reading...
.
.
.
.
.Cklek...
"Ada apa?"tanya Alara setelah masuk ke ruangan Revan
"Tutup dan kunci pintunya"perintah Revan dingin
"Hmm"setelah Alara menutup pintu dan menguncinya Alara beranjak menuju meja kerja Revan
"Apa yang ingin kau bicarakan"
"Drama apa lagi yang kau buat heh"tanya Revan remeh
"Kamu nanyeeaa?"jawab Alara Julid
"Sialan, jawab dengan benar"kesal Revan, karena baru kali ini ada yang berani seperti itu pada nya
"Matamu drama, di bayar kagak ngapain juga drama"
"Bahasa mu Alara"tekan Revan
"Udah deh, sekarang lo mau apa?"tanya Alara dengan bahasa gaul nya
"Mau saya, berhenti berdrama"
"Udah gue bilang, siapa yang lagi drama bodoh!"
"Lupakan, bagaimana keadaan kandungan mu?"
"Apa peduli mu?"tanya Alara
"Aku Ayah nya kalau kau lupa"jawabnya santai
"Ck...maksudmu Ayah yang tak pernah menganggap anak nya begitu"kesal Alara
"Kenapa?"tanyanya
"Ha?"tanya Alara bingung
"Kenapa jika aku tak menganggap nya?"
"Apa urusanmu?"lanjut Revan dingin
"Aku Ibu nya, tentu saja aku berkewajiban membuatnya bahagia"
"Bukan kah kau juga tidak peduli padanya?, Kenapa sekarang sok peduli begitu"Alara terdiam
"Alara sialan sekarang mau di taruh mana muka gw"kesal nya
"Kenapa dengan wajah mu?"
"A ah tak apa"Alara langsung mengganti raut wajah nya menjadi kesal kembali
"Pokoknya kau harus bisa memberi waktu mu untuk Arkan setelah makan malam nanti" lanjut Alara lalu ia langsung pergi keluar dari ruangan Revan
"Gilakk gak bisa berkutik gw"
Setelah Alara keluar dari ruang kerjanya Revan sedang melamun seakan memikirikan sesuatu
"Dia berubah"gumam Revan di dalam hati
Alara pov
"Gilak, si Repan serem juga kalau di liat liat. Tapi gak papa, pokonya tu orang harus bisa gw takluk in"gumam Alara sambil berjalan menuju ruang keluarga di mana Arkan bermain
"Baby Ar"panggil Alara
"Iya nda"Arkan tidak menoleh sama sekali ke arah Bunda nya dan tetap fokus pada mainan baru nya
"Udahan yuk mainnya kita makan malam dulu" yap. Karena sekarang sudah jam makan malam
"Ayo"lalu Arkan beranjak dari duduknya dan menghampiri Alara
"Ndongg"pinta nya dengan puppy eyes yang sangat cute di mata Alara
"Baiklah, lets goo"
Mereka pergi menuju meja makan dengan Arkan yang berada di gendongan Alara
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bunda (Belum Di Revisi)
RandomGak pinter bikin deskripsi Menceritakan kehidupan seorang Amara yang sering di sapa Ara. Tentang kehidupan seorang Queen Gangster yang kecelakaan ketika pulang dari balapan dan bertransmigrasi ke tubuh seorang Alara Anasta Loryvan Grazzilo istri...