Part 15

5.4K 200 1
                                    

untuk permohonan maap saya, saya kasih doable up🙏

Happy Readingg.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah satu setengah jam an mereka berputar putar di stan perbelanjaan, sekarang Alara mengabari suaminya untuk pergi ke resto di sana untuk makan. Sekarang Alara dan Shella sedang menunggu pesanan mereka dan juga menunggu Revan serta anak anak yang belum datang

"UNDAAAA/KAKAKKKK"teriak Arkan dan Gio berbarengan sambil berlari ke arah Alara dan Shella, dan Revan yang hanya berjalan santai di belakang anak anak

"Sini sayang, dan siapa yang menyuruh kalian berlari?"tanya Alara dengan pandangan tajam

"Hehehehe....solly Undaa"jawab Arkan cegegesan

"Sorry Aunty, Arkan yang mengajak ku berlari tadi"ujar Gio membela diri

"Tidakkkk, kamu yang mengajak ku bellali!!"sungut Arkan tidak terima

"Kamu cadell"

"Ihhhh Unda liat tuh Abang Gio jelekkkk"adu nya merengek pada sang Bunda

"Ihhh dasar aduan, bocil cadel wlekkk"Gio menjulurkan lidahnya mengejek

"Gioo, tidak boleh seperti itu"ucap Shella mengingatkan

"Biarkan saja, Gio hanya bercanda itu"sahut Alara yang sedari tadi diam menyimak perdebatan bocil bocil itu

"Kasian lah si Arkan kalau di ejek terus raa"ucap Shella terkekeh geli

"Sudah-sudah kita makan dulu"ujar Alara ketika pesanan mereka datang dan Revan sudah duduk di tempat nya, dan mereka mulai makan bersama dengan Alara yang menyuapi putranya dan sesekali menyuapkan makanan ke mulut nya

Skip
.
.
.
.
.
.
Setelag makan mereka langsung kembali ke rumah masing masing dan Alara yang langsung membersihkan diri, sedangkan Revan ia mandi di kamar putranya sambil memandikan Arkan. Setelah mandi Alara langsung memakai skincare rutin nya dan menata barang belanjaan nya.

Setelah itu ia langsung merebahkan dirinya di kasur dan membiarkan suami nya yang mengurus Arkan, biar merasakan merawat anak. Ia juga sudah memerintahkan untuk menidurkan Arkan karena pasti anak itu sudah kelelahan.

Ia juga memikirkan tentang pengajuan surat cerai nya yang di tolak karena dirinya yang sedang dalam keadaan hamil, dan ia hanya pasrah saja dan mencoba menikmati menjadi istri seorang Revan.

Cklek....

Suara decitan pintu terbuka dan memperlihatkan Revan yang masuk dengan menggunakan handuk sebatas pinggang saja.

"Astaga, apakah kau hanya menggunakan itu ketika berjalan dari kamar Arkan ke sini?"tanya Alara sinis, tidak rela dia roti suami nya di umbar umbar

"Ya mau bagaimana lagi, saya lupa membawa pakaian jadi saya hanya memakai handuk saja"jawab Revan santai

"Lalu mengapa kau malah pergi ke kamar ku, bukannya pergi ke kamar mu untuk berpakaian"ucap Alara heran

"Apakah kau lupa jika kita sedang di rumah mu?"

"Jadi saya tidak memiliki pakaian di sini, dan saya sudah menghubungi tangan kanan saya untuk mengantarkan pakaian"lanjut nya menjelaskan

"Oh iya saya ingin bilang nanti malam saya akan melakukan penerbangan ke bandung dan memantau proyek di sana selama 2 hari"jelas Revan

"Pergilah, dan jangan lupa meminta izin pada Arkan terlebih dahulu agar dia tidak mencari mu nanti!"perintah Alara lalu mengusir Revan dari kamarnya dan menyuruhnya pergi ke kamar tamu

Transmigrasi Bunda (Belum Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang