Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
Setelah Revan berangkat Alara langsung bersiap dengan pakaian serb hitam nya dan keluar dengan diam diamSkip
.
.
.
.
.
.Sekarang Alara sudah berada di dalam mobil miliknya dan pergi menuju markas gangster miliknya, ya ia memang sudah memutuskan untuk memberi tahu mereka tentang semuanya agar masalahnya ada yang membantu.
Tiba tiba di tengah jalam memasuki hutan ia di cegat oleh satu mobil hitam, lalu keluar sekitar 4 orang berbadan kekar dari dalam mobil dan menghampiri mobil nya
"Hehh keluar loo"bentak salah satu dari orang itu sambil mengetuk brutal kaca mobil, sepertinya dia ketuanya
"Ckk dasar manusia pengganggu"decak Alara lalu ia keluar dari dalam mobil menghadapi orang orang itu
"Apa mau kalian?" Tanya Alara dingin"Tinggalkan semua hartamu di sini dan kau boleh pergi, termasuk mobil mu"titah preman itu sambil bergaya cogah, perampok ternyata
"Kalau saya tidak mau, kalian mau apa?"tanya Alara dengan nada meremehkan.
"Wah wah wah berani lo ya, serang "perintah preman itu pada anak buahnya, perkelahian terjadi antara 1 wanita hamil dan 4 orang berbadan kekar
30 menit sudah perkelahian mereka, dan kalian tau siapa yang menang? Siapa? Siapaaa?. Ya benar Alara lah yang menang, karena Alara ternyata membawa pisau lipat di sakunya untuk berjaga jaga
"Berguna juga pisaunya"ucap Alara sambil menatap pisau yang berada di tangan nya
Lalu Alara langsung beranjak masuk ke dalam mobil nya dan melanjutkan perjalanan menuju markas nya. Setelah sampai di depan gerbang markas nya ia di cegat oleh penjaga yang berjaga
"Panggilkan Devano"ucap Alara dingin pada penjaga di sana sambil membuka kaca mobilnya. BTW Alara pakai topeng, jadi yang tau wajah Alara tuh cuma anggota inti aja selebihnya tidak tau dan mungkin malam ini ia akan membuka identitas diri nya menggunakan wajah ini.
Penjaga itu memerintah penjaga yang lain untuk memanggil Devano sesuai dengan perintah Alara, tidak lama kemudian penjaga itu datang lagi dan membisikan sesuatu ke penjaga yang tadi Alara suruh
"Masuk lah ke dalam tuan Devano sudah menunggu mu"ujar penjaga itu pada Alara, Alara mengangguk lalu menjalankan mobilnya ke dalam markas. Setelah sampai ia langsung keluar menuju Devano yang ternyata sudah menunggu di depan pintu utama
"Siapa kau, dan apa urusan mu ke sini?"tanya Devano dingin dengan pandangan menyelidik ke arah Alara
"Panggil semua anggota inti dan kita berbicara di ruang rahasia"bukannya menjawab Alara malah memerintah Devano
"Bagaimana bisa kau tau disini ada riang ruang rahasia?"tanya Devano dingin
"Akan saya jelaskan jika kita semua sudah berada di ruang rahasia-
"Black rose"lanjut Alara berbisik di telinga Devano
"Sebenarnya kau siapa, mengapa kau mengetahui semuanya"
"Ayolah, aku sudah lelah berdiri apa kau tak lihat kalau aku sedang hamil?"tanya Alara malas, dan Devano baru menyadari bahwa wanita di depannya ini sedang hamil
"Hmm silahkan masuk"pasrah Devano lalu mereka masuk ke dalam markas dan langsung menuju ruang rahasia dengan Devano yang menelpon semua anggota inti nya
"Lama sekali"keluh Alara yang sudah pegal pegal, maklum orang hamil
"Sabar, mungkin lima menit lagi"sahut Devano yang sedari tadi diam menatap Alara dengan intens, curiga dia
"Hm"dehem Alara pelan sambil memejamkan matanya sejenak
Cklek...
Suara decitan pintu membuat Alara membuka matanya dan menatap siapa yang datang dan kira kira ada lima orang laki laki yang datang
"Ngapain lo nyuruh kita kumpul?"tanya salah satu orang yang baru datang
"Ada yang mau ketemu Sama kita"jawab Devano lalu mereka duduk di tempat masing-masing dengan menatap Alara heran, sedangkan Alara yang menyadari tatapan mereka langsung melepas topeng nya dan menatap mereka satu persatu
"Gw Amara"dua kata yang keluar dari mulut Alara membuat ke enam orang yang sedari tadi menatapnya langsung menatap Alara tajam
"Apa maksudmu, jangan mengaku ngaku"ucap salah satu dari mereka dingin dan masih tetap menatap nya tajam
"Aku tidak berbohong, jika aku berbohong mana mungkin aku bisa sampai di sini dan memasuki ruangan ini?"ucap Alara meyakinkan bahwa ia memang Amara
"Apakah ada bukti lain, gw rasa nggak cukup kalau cuma itu!"sahut yang lainnya
"Aku mengetahui semua tentang kalian, dari dirimu yang suka tidur dengan memeluk guling bergambar Pororo dan di kamar mu yang penuh dengan pororo, dan kau yang menangis merengek hanya karena kolor doraemon mu di gunakan untuk lap lantai right?"ucap Alara menjelas membuat orang yang wajah orang yang di tunjuk memerah malu
"Apakah kurang bukti lain?"lanjut Alara
"Yayayaa kita percaya dan jangan dilanjutkan, bisa bisa yang baca tau rahasia milik yang lain"
"Lanjutkan saja biar adil"celetuk orang di sampingnya yang membuat nya langsung di tatap tajam
"Mwehehe pis"
(Mari kita berkenalan dengan anggota inti Black rose)
1. Devano Richardo(kalem)
2. Andrean Welister(cool)
3.Rico Franssisco(gesrek)
4. Levin Dileus(gesrek 2)
5. Devara Mahardika(kalem 2)
6. Zero Xelius(agak agak kalem)Skip
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah itu Alara langsung menjelaskan semua yang terjadi ke padanya dan seluruh kehidupan milik pemilik tubuh yang ia tempati
"Jadi gw mau lo semua jaga anak gw dari kejauhan"final dari cerita Alara
"Itumah gampang, betewe bu bos beneran jadi ibu ibu dong"celetuk Rico yang mengundang tatapan tajam dari Alara
"Diem lo kodok!!"kesal Alara
"Gw mau semua anggota yang ada untuk kumpul ke aula markas, gw bakal buka identitas dengan menggunakan wajah ini"lanjut Alara menatap Andrean
"Hm"jawab Andrean dingin, lalu ia berdiri dan langsung duduk di sebelah Alara dan memeluknya erat
"Heh kulkas, lu tuh disuruh ngumpulin anggota malah melukin istri orang"ucap Levin yang membuat Andrean langsung menatapnya tajam
"Biarkan saja, dan Zero kau ambil alih"
"Siap deh"lalu Zero berdiri dengan menarik dua biang rusuh
Sekarang tersisa mereka ber 4 di dalam ruangan itu, Devano dan Devara langsung mendekat ke arah duo A dan ikut berpelukan
"Ayolah kalian memeluk ku terlalu erat" keluh Alara yang membuat mereka tersadar lalu melepaskan pelukan nya
"Kau tau ketika aku tau kau kecelakaan dan tewas di tempat, rasanya tubuh ku langsung mati rasa"curhat Devara sambil menatap Alara dari bawah, yap mereka bertiga memutuskan duduk di bawah dan Alara duduk di atas. Katanya mah mau nyapa ponakan wkwkwk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.Se u next part gesss!!!!
Jangan lupa voment!okehhhh
1005 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bunda (Belum Di Revisi)
De TodoGak pinter bikin deskripsi Menceritakan kehidupan seorang Amara yang sering di sapa Ara. Tentang kehidupan seorang Queen Gangster yang kecelakaan ketika pulang dari balapan dan bertransmigrasi ke tubuh seorang Alara Anasta Loryvan Grazzilo istri...