bab 9

8.9K 386 13
                                    

Hai...
Buat hari ini khusus malam tahun baru aku bakal kasih double update hehe...

Jadi biar sy semangat nulisnya kalian vote dulu...

Happy reading...
.
.
.
.
.
.

Sekarang Alara dan Arkan sudah berada di bandara dan akan berangkat jam tiga sedangkan sekarang masih jam dua siang yang artinya masih ada satu jam untuk menunggu. "Undaa kita mau temana cih"tanya Arkan bingung

"Kita akan pergi liburan ke luar negeri, gimana baby Ar seneng nggak"jawab Alara dengan wajah yang dibuat semangat

"Wahh, ibuyan?"ujar Arkan dengan mata berbinar

"Iya sayang, yasudah yuk duduk di sana dulu"Ujar Alara sambil menunjuk tempat duduk yang kosong

"Yukk"lalu mereka berjalan bergandengan menuju kursi tersebut

.
.
.

DI TEMPAT LAIN

Revan POV

Entah kenapa hari ini aku merasakan perasaan tidak enak dan aku selalu menepis itu dan hanya menganggap hanya perasaan ku saja. Setelah aku bertemu dengan Sella entah mengapa perasaan bersalah menggerogoti hati ku, tapi aku tak tau mengapa seperti ini

Tok tok tok...

"Masuk"ujar Revan dingin

"Halo gesss Zafran yang ganteng kambekk"teriak Orang yang baru masuk ke dalam ruangan Revan

"Dasar orang gila"desis Revan dingin dan menatap tajam sahabatnya itu

"Sakit hati dedek bang"ujarnya dramatis sambil memegang dada nya disertai wajah konyol yang membuat tangan Revan gatel untuk menonjok nya

"Cot"umpat Revan dengan mengangkat jari tengah nya di depan wajah Zafran

"Udah udah capek gw"sahut Zafran lalu duduk di sofa yang ada di sana

"Eh btw lo masih ada hubungan sama Sella Van?"tanya Zafran pada Revan yang kembali fokus pada laptop nya

"Hm"dehem nya

"Lebih baik lo putusin aja deh si Sella, emang lo nggak kasian sama bini lo kalo tau suami nya selingkuh, bahkan suami nya selingkuh sejak ia hamil putranya"nasihat Zafran pada sahabat gob-titttttttttttttttt nya itu

"Lo bener, lagipula gw udah muak sama sikap Sella yang semena mena dan juga selalu porotin gw"

"Udah tau kenapa kagak lu putusin jamal"jawab Zafran geregetan

"Keburu istri lo kabur gara gara sikap lo"lanjutnya yang dibalas tatapan tajam dari Revan

"Mereka nggak akan bisa pergi dari gw"ujar Revan penuh penekanan

"Dih, mana tau pas lo disini Alara ngerencanain buat kabur"sahut nya julid karena sudah kesal dengan jalan fikir sahabatnya

"Dan gw nggak akan membiarkan itu terjadi"jawab Revan enteng

"Serah lu deh, tapi mending lo minta maaf deh ama bini lu, lu nggak lupa kan gara gara lu Alara amnesia dan hampir keguguran"

"Hmm"sungguh terlalu di nasihati panjang lebar malah nggak di dengarkan ku kutuk kau menjadi anak onta tau rasa

Revan bi like : dih sokab^⁠_⁠^

Author : dih bomat, gw kick juga lo dari cerita gw

Revan : shap kanjeng ratuO⁠_⁠o

Abaikan percakapan di atas dan kita
Lanjut....
.
.
.
.
.

Bandara Soekarno-Hatta

Sekarang Alara dan Arkan sudah berada di dalam pesawat dan menunggu pesawat tersebut take of

"Unda kita nanti telbang ya"tanya Arkan antusias

"Iya sayang, nanti kita terbang ke atas sana"jawab Alara sambil menunjuk langit lewat jendela pesawat

"Pacti celuu"ujarnya dengan bertepuk tangan serta binar indah yang tak pernah luntur

"Iya dong"

Skip...
.
.
.

Sekarang mereka sudah berada di udara dengan Arkan yang terus menatap kagum pemandangan dari atas awan
memang nggak ada takut takut nya anak ini, aku saja pertama kali mau naik pesawat demam tinggi karena takut:)

"Unda pemandangan nya cantik"ujarnya dengan mata berbinar yang terus menatap pemandangan dari atas awan

"Iya dongg"
Setelah melihat pemandangan lama kelamaan mata indah Arkan menutup pertanda jika anak itu sudah tertidur pulas karena terlalu kelelahan

Setelah lamanya perjalanan sekarang mereka sudah sampai di Swiss, tempat yang sedari dulu Alara ingin kunjungi karena keindahannya, ia turun dari pesawat dan sudah di sambut beberapa bodyguard yang akan mengantarkan mereka ke apartemen yang akan mereka tinggali selama si sana

"Mari nona"ujar salah satu bodyguard lalu Apara masuk kedalam mobil dan mobil itu melesat pergi ke apartemen yang mereka tuju
.
.
.
.
Apartemen

Setelah sampai Alara langsung memerintah beberapa bodyguard untuk memasukkan koper koper mereka dan juga menanyakan kamar yang akan mereka tempati sedangkan ia duduk di salah satu kursi tunggu di sana karena terlalu lelah.

"Nona kami sudah mengetahui kamar yang akan nona tempati yaitu di lantai 8 kamar VVIP nomor 02 dan juga sudah menata barang barang nona"

"Baiklah terima kasih, kalau begitu kalian boleh pergi "

(Beteweh anggep aja mereka pakek b ingg ya)

Setelah itu Alara pergi menuju lift dan menuju kamar yang akan ia tempati bersama Arkan untuk sementara waktu

(Kalau ada yang nanya gimana keadaan Arkan, dia lagi tidur di stroller miliknya)

.
.
.
.
.

Se u next part guys...
And sorry kalo part nya kependekan hehe...

Jangan lupa vote biar aku lebih semangat buat lanjutin ceritanya...

786 kata

Yang mau telepon aja Cuman 100 jt kok soalnya bahan pembuatan nya itu dirawat dengan baik seperti malika🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mau telepon aja
Cuman 100 jt kok soalnya bahan pembuatan nya itu dirawat dengan baik seperti malika🥰🥰

Transmigrasi Bunda (Belum Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang