sebelum baca jangan lupa vote dulu buat baby Ar yaaa....🥰🧚
Happy reading...
.
.
.
.Setelah menyelesaikan kan makan malam, sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga untuk menemani Arkan bermain
"Nah sekarang Arkan main gih sama Ayah"
"Oce nda"
"Ayah ayo mainn"lanjut Arkan berseru pada Ayahnya
"Okee, sekarang kau ingin bermain apa hm"tanya Revan sambil mengelus rambut halus putra nya.
"Ayah becok bica tidak kita ke taman bayeng Unda"
Tetapi tak ada jawaban dari sang empu yang malah melamun"Aku menyesal tak pernah menghabiskan waktu ku dengan Arkan, dan mungkin aku harus berterimakasih dengan sifat Alara yang sekarang. Entah mengapa, aku merasa nyaman jika di dekatnya, padahal dulu tidak seperti ini"ujar Revan di dalam hati
"Mass Revan"panggil Alara kesal karena Revan tak kunjung menjawab pertanyaan putranya
"Ah iya ada apa"tanya Revan gelagapan
"Itu si Arkan nanya malah kamu cuekin"jelas Alara
"Ada apa hm"tanya Revan pada Arkan yang sedang menatapnya kesal
"Nda mau Ayah jaat"ujar Arkan dengan wajah kesal nya yang sangat lucu
"Loh kok jahat?"bingung Revan
"Ayah ndak dengelin Al, pokona Al kecellll"ujar Arkan kesal dengan melipat kedua tangannya di dada serta bibirnya yang maju beberapa centi
"Baiklah, Ayah minta maaf"
"Memang Ar ingin bertanya apa?"lanjut Revan
"Ayah becok bica tyemenin Al ke taman cama Unda ndakk?"ulang Arkan
"Emm, tapi jam sepuluh siang harus sudah pulang bagaimana?"tawar Revan
"Yahh padahal Al engen campai colee hump"rengek Arkan dan mengubah posisi nya seakan sedang mengambek agar Ayahnya luluh
"Jam dua belas deh?"tawar Revan
"Undaa?"panggil Arkan
"Apa sayang"sahut Alara yang sedari tadi menyimak pembicaraan Ayah dan anak itu
"Jam duabeyas itu belapa?"tanyanya bingung
"Jam dua belas itu pas matahari tepat di atas kepala kita"
"Ciang"
"Yap benar"
"Yacudah Al mau campai jam duabeyas"sahut Arkan
"Yaudah baby Ar, mas Rev Bunda ke dapur dulu ya mau ambil susu hamil"
"Oke"ujar mereka serempak
Setelah mengatakan itu Alara beranjak menuju dapur untuk membuat susu hamil
"Non Ala mau ngapain "sapa bi Asih melihat Alara sedang berjalan menuju dapur
"Mau bikin susu hamil bi sekalian susu nya Ar"jelasnya
"Oalah,susu nya tuan kecil biar saya saja yang membuat non"
"Boleh, tapi di taruh dot ya"
"Siap non"
Sekarang mereka sedang membuat susu di tambah dengan candaan bi Asih sehingga suasana dapur tidak terlalu sunyi di malam hari
"Bi susu nya Ar biar saya aja yang bawa, terus susu saya tolong di taruh kamar ya"
"Iya non"
.
.
.Ruang keluarga
Setelah Alara sampai di ruang keluarga pemandangan pertama yang ia lihat adalah putranya yang menangis dan Revan yang sedang mencoba membujuk agar tidak menangis lagi
"Hello boy, kenapa Baby Ar menangis hm?"tanya Alara yang langsung duduk di sofa lalu mengangkat Arkan ke pangkuannya
"U-unda huaa hiks hiks sroot"tangis Arkan sambil menyerot ingusnya yang keluar
"Kenapa hm?"tanya Alara sambil mengusap ingus putranya menggunakan tissue
"Hiks Ay-ayah biyang hiks hiks U nda au peygii ibuyan cendiyi ndak mau ajak Al cama Ayah"jelas Arkan dengan sesegukan
"Udah dong nangisnya, lagian Bunda gak mau liburan kok. Arkan di bohongin Ayah"ujar Alara lembut sambil mengelus rambut halus putranya
" Enelan hiks uhuk uhuk hump"tanya Arkan
"Iya sayang, udah ah nangisnya sampai batuk tuh. Baby Ar mimik susu dulu yuk bobo"
"He em cucu"
"Okey Ayo kita ke kamar Bunda, malam ini kamu tidur bareng Bunda"lalu Alara ingin beranjak menggendong Arkan tetapi suara Revan menghentikan aktivitas nya
"Biar saya saja yang menggendong"setelah itu Revan langsung mengangkat Arkan ke gendongan nya
"Memangnya kenapa sih, lagian aku juga masih sanggup kok gendong Baby Ar"protes Alara
"Ck, tak usah banyak bicara. Aku tak mau anak di dalam kandungan mu gepeng karena tergencet tubuh Ar"
"Gak gitu juga konsepnya bambang"kesal Alara. Revan mengangkat kedua bahunya tak peduli dan langsung pergi menuju kamar miliknya
"Hey ku bilang Arkan tidur di kamar ku bodoh"namun teriakan Alara tidak di hiraukan Revan sama sekali. Ia tetap berjalan menuju kamar nya dan menaruh Arkan di kasur
"Ar di sini dulu hm, Ayah mau panggil Bunda kamu"ujar Revan
"Eumm"Arkan mengangguk angguk saja
.
.
.
.
Skip...Sedangkan di sisi Alara, ia sedang berada di luar kamar Revan. Mau masuk sih tapi gengsi woyy!! dan...
Cklek...
"Mana Ar nya?"tanya Alara ketika melihat Revan keluar
"Di dalam, kau dan dia tidur bersama ku."
dan ketika Alara ingin melayangkan protes !"dan tak ada penolakan"lanjut Revan"Huh baiklah"pasrah Alara
"Bagus, dan di mana susu mu"
"Kamar ku"singkatnya
"Akan ku ambil dan kau jaga Arkan dahulu"
"Hmm"
.
.
.
.
.Se u next part...
Vote...Sampai ketemu lagi kapan kapan....
765 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bunda (Belum Di Revisi)
AcakGak pinter bikin deskripsi Menceritakan kehidupan seorang Amara yang sering di sapa Ara. Tentang kehidupan seorang Queen Gangster yang kecelakaan ketika pulang dari balapan dan bertransmigrasi ke tubuh seorang Alara Anasta Loryvan Grazzilo istri...