Abian Putra Chandra

1.5K 242 13
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Sejak kejadian terakhir di kantin beberapa hari yang lalu, seluruh siswa yang sempat menyaksikan secara langsung bagaimana dengan santainya Alice mengganggu kegiatan perundungan Abian pun menunggu-nunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kejadian terakhir di kantin beberapa hari yang lalu, seluruh siswa yang sempat menyaksikan secara langsung bagaimana dengan santainya Alice mengganggu kegiatan perundungan Abian pun menunggu-nunggu. Mereka penasaran tentang apa yang mungkin akan dilakukan Abian pada Alice karena telah berani mengganggu kegiatannya.

Namun setelah berhari-hari, tak ada satupun hal buruk yang terjadi pada Alice. Gadis itu masih dengan lenggang keluar masuk kantin dan bajunya selalu terlihat rapih tanpa ada tanda-tanda telah dikerjai. 

Hal itu menjadi perbincangan hangat di sekolah mereka. Cerita mengenai seorang siswi yang berhasil membuat seorang Abian, si berandal sekolah, menghentikan aksinya pun menyebar bak virus. Nama Alice jadi lebih sering disebut-sebut dan itu membuat sosoknya yang sebelumnya tidak terlalu dikenal menjadi pusat perhatian.

Kini, sudah genap 3 bulan Alice bersekolah di Bakti Mulya. Kejadian perundungan Abian juga masih sering terjadi. Tapi seperti yang sudah-sudah, Abian seringkali langsung kehilangan mood dan meninggalkan korbannya jika ada Alice di sekitarnya. Selama 3 bulan terakhir, kira-kira sudah 7 kasus perundungan yang digagalkan Alice tanpa sengaja. Dan itu terjadi hanya karena Alice yang kebetulan lewat di tempat kejadian perkara.

"Al." Olin yang duduk tepat di bangku depan Alice membalikkan badannya, membuat Shanika yang duduk di sampingnya dan Rosie yang duduk disamping Alice ikut menoleh.

"Hmm?" jawabnya cuek sambil asik menulis materi pada buku catatannya.

"Lo---kenal sama Abian ya?" tanya Olin dengan nada ragu. Alice yang mendengar pertanyaan Olin pun mengernyit. Gerakan tangan yang sebelumnya lincah meggoreskan pulpen di permukaan buku lantas berhenti.

"Abian siapa?"

"Oh my god, Abian yang itu loh. Masa lo ngga tau?" Alice menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

"Dia siapa?"

"Hah? Lo serius gak tau Abian?" Shanika bertanya kaget. Bagaimana Alice bisa tidak tau sosok yang selalu dikait-kaitkan dengan dirinya itu? Selama 3 bulan ini, nama Alice dan Abian selalu disebutkan bersandingan kok.

"Senior yang sering kita omongin itu loh Al. Masa ngga tau sih?" tanya Rosie.

"Oh---" Alice akhirnya menganggukkan kepalanya karena telah ingat tentang Abian Abian itu.

"---si tukang bully itu kan?" Rosie buru-buru menutup bibir Alice lalu menatap gusar ke kanan dan kirinya. Beruntung hanya mereka berempat yang masih betah diam di kelas saat siswa lainnya memilih ke kantin untuk makan siang.

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang