Mesum!

1.4K 248 17
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aliceeee. Al, I'm coming nihhh." sambil memutar-mutar kunci mobil di jari telunjuknya, Abi memasuki rumah Alice dengan santai. Senyumnya rekah dan sikap tubuhnya terlihat ringan seolah tanpa beban.

Biasanya, pagi-pagi begini bi Siti sudah membuka semua pintu dan jendela lebar-lebar. Biar udara masuk katanya.

Abi yang memang udah biasa keluar masuk rumah Alice selama 3 bulan terakhir ini, tidak akan agi terlihat aneh kalau ketahuan memasukkan kendaraannya ke dalam gerbang rumah Alice dan masuk ke dalamnya walau tidak ada yang menyambut atau mempersiahkan. Sperti sekarang, walau belum bertemu dengan satupun penghuni rumah, Abi dengan santai melenggang berjalan ke arah dapur dengan tingkah pecicilannya. 

Baru saja masuk ke area dapur, Abi langsung tersentak kaget dan tiba-tiba jadi sopan saat melihat mama Alice yang sedang sibuk memanggang roti.

"Eh ada tante cantik. Kirain udah berangkat." kata Abi kikuk. Jadi malu karena sempat teriak-teriak untuk memanggil pacarnya.

 Jadi malu karena sempat teriak-teriak untuk memanggil pacarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh bener Abi ternyata. Kenceng banget suaranya pagi-pagi, pasti udah sarapan banyak ya?" Abi yang digoda oleh calon mertuanya itu terkekeh kaku sambil mendudukkan dirinya di depan salah satu stool yang ada di pantry.

"Maaf ya tante cantik, abis kalo ngga kenceng Alicenya ngga denger nanti."

"Bisa aja kamu mujinya. Jadi kamu bener udah sarapan belum? Tante kebetulan lagi belajar manggang roti nih. Mau coba?" Abi melirik pada tumpukan roti tawar yang warnanya lebih gelap daripada awan mendung di luar sana. Beruntung ia memang lebih suka membawa mobil walaupun sering terjebak macet kalau pulang sekolah.

"Hehehehe ada selainya ngga tante? Kalo ada Abi mau."

"Takut pahit ya? Dikira tante tega ngasi kamu yang gosong. Tunggu, tante bikin yang ngga gosong bentar ya." kata Kartika sambil membalik roti tawar yang sisinya lagi-lagi menghitam. Paruh baya yang masih terlihat cantik itu sempat mendesis kesal sebelum kembali mengambil satu lembar roti tawar yang membuat Abian mengernyit tidak yakin.

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang