Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!"Bi! udah bego! Anak orang mati ntar." mood Abi langsung jatuh ke tanah kalo udah diganggu begini. Dia tuh paling gasuka kalo lagi gebukin orang, terus dapet interupsi dari orang lain. Sepenting apapun interupsi itu.
Dengan wajah yang menegang kesal, Abian menghempaskan tangannya yang sebelumnya udah sempet melayang hingga satuh begitu saja ke sisi tubuh. Sambil berjalan menjauh dari orang yang udah dia buat babak belur, Abi mendelik pada Marlo yang dengan berlebihannya, kini tengah menutup mulutnya dengan punggung tangan saat melihat seberapa parahnya keadaan yang telah Abi sebabkan.
"Udah berapa kali gue bilang jangan gebukin orang di sekolah! Mati lo kalo ketauan?!" Abi berlalu bodo amat saat Marlo mengacak rambutnya sambil melihat orang yang udah tergeletak gak bergerak dilantai. "Abi goblok! masih bisa aja lo ketawa." katanya waktu Abi sempet-sempetnya terkekeh saat melihat Marlo buru-buru membantu korban Abi untuk duduk dan menyadarkannya.
Abi memilih menjauh dan mengeluarkan kotak rokok dari tempat persembunyiannya. Dengan lihai Abi membakar puntung rokok yang sudah ia apit di belah bibirnya dan menyesap asapnya dalam-dalam. Terlihat sudah sangat berpengalaman dengan puntung kecil berisi ribuan racun itu.
"Lo pikir gue peduli? Dia mati atau ngga, bukan urusan gue." dengan cueknya Abian menghempaskan tubuhnya pada sebuah bean bag yang sengaja ia simpan di rooftop sekolah, tempat yang biasa ia gunakan untuk membolos. Ia bahkan menyediakan sebuah meja dan matras lipat agar kegiatan membolosnya bisa dihabiskan dengan suasana yang senyaman mungkin.
"Dasar gila! Hari ini ada penyambutan buat anak-anak yang kemaren ikut olimpiade ke Jepang dan lo malah gebukin anak orang disini. Mati lo kalo ketahuan!" setelah memastikan korban Abi masih bernapas dan membaringkannya di atas matras, Marlo ikut menghempaskan tubuhnya di samping sahabat gilanya itu. Abi sama sekali tidak terlihat ambil pusing dengan ucapannya yang tadi Marlo ucapkan.
"Untung dia masih napas. Lo yang mukulin orang, gue yang gila."
"Ck, kayak gue ngapain aja sih. Orang cuma gue pukulin mukanya doang."
"Yah kalo lo lupa wahai anak IPS, muka orang tuh adanya di kepala. Dan ngga nutup kemungkinan kalo otak yang ada di dalem kepalanya bakal kena efek. Lo ngga ngerti, soalnya lo ngga punya otak!"
"Si anjing!" Marlo menggeram tertahan karena kakinya ditentang oleh Abi.
Tatapan Abian kemudian jatuh pada sosok yang masih berbaring tidak bergerak di atas matras itu. Siswa bernama Ryan itu berani-beraninya menggunakan nama Abi untuk mengancam siswa dari sekolah lain dan akibatnya, adik sepupu Abian habis dikerjai oleh temen-teman satu sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in A Trap
FanfictionAlice terjebak di dunia milik Abian dan gak akan bisa kemana mana lagi. Apa iya?? Cerita ini akan mengandung beberapa kata kasar jadi mohon untuk para pembaca bisa bijak dalam menikmati cerita ini