Malam pertama hidup mandiri sendiri Ai justru menerima situasi Denpasar diguyur hujan lebat bersama bunyi guntur yang menggelegar. Selama hujan lebat itu, Ai bersembunyi di dalam selimut tebal dan membayangkan cokelat panas yang biasanya selalu dibikin Mei kalau lagi hujan di Jakarta.
Uuh, ternyata enggak ada Mei aku udah kayak anak ayam kehilangan induk. Ai menatap layar ponselnya dan terus melihat foto-fotonya bersama Mei dan papa. Bener enggak sih aku mutusin kerja di sini? Uuuh galau kan aku, Ai bergulingan di kasurnya dan mengacungkan ponsel ke atas pandangannya.
Tampak Pak Liong mengirimkan sesuatu di grup chat dan Ai segera membuka pesan tersebut. Ternyata -mungkin karena gabut- teman-teman pegawai baru sudah banyak yang berkomentar dengan kata,
"Oke Pak Liong."
"Siap."
Bahkan banyak juga yang merespon dengan stiker-stiker unyu. Ai membaca pengumuman yang dikirim oleh Pak Liong.
"Kepada seluruh pegawai baru yang saya sayangi. Diharapkan besok pagi pukul 10 kalian datang ke gedung Ong Living Furniture lantai 10 ruang konferensi. Akan ada briefing sebelum hari Senin. Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan awal akan disampaikan besok. Noted. Sarapan dulu ya. Soalnya besok saya cuma nyediain air mineral doang." Dan pengumuman itu ditutup dengan emot muka tertawa lebar dari Pak Liong.
Ai menelungkup dan melempar ponselnya. Pelit amat sih Pak Liong. Masa cuma air mineral doang, Ai melirik kotak indomie yang masih tergeletak tak jauh dari pandangannya. Indomie lagi deh.
****
Pak Liong tersenyum puas dengan pengumuman dadakan yang dibuatnya untuk pegawai baru besok pagi. Enggak ada alasan lain sih tujuan Pak Liong bikin pengumuman itu adalah untuk memperbaiki kesan monster bos besar di mata pegawai baru. Besok pagi dia akan menaikkan citra bos besar sebagai bos baik hati dan ramah yang sangat peduli dengan pegawainya. Perfect bukan? Pak Liong merasa bangga dengan ide cemerlangnya walau kemudian dia menggaruk kepalanya.
Bos ramah dan baik hati? Rasanya predikat itu terlalu muluk untuk disandang oleh Bos Besar. Pak Liong menghela napas. Gimana mau dibilang baik hati, Pak Gui selalu keras dalam menjalankan bisnis dan sangat sempurna dalam pekerjaan. Gimana mau dibilang ramah, Pak Gui adalah Ong satu-satunya yang enggak ramah dan bibirnya selalu terkatup rapat seperti kerang.
Pak Liong merasa dilema. Tapi kalau dikatakan enggak pelit itu sepertinya benar. Pak Gui enggak pernah melewatkan bonus para pegawainya. Pak Gui selalu menepati janji kalau soal kenaikan gaji. Pak Gui juga memanjakan semua pegawai dengan fasilitas yang tersedia. Enggak pernah memotong gaji. Kan jadi dilema tuh keluh Pak Liong.
Yah mau gimana lagi. Pak Liong udah bareng Gui sejak laki-laki itu remaja. Gui emang satu-satunya klan Ong yang enggak tebar pesona kesana kemari. Makanya Tuan Besar meminta Pak Liong mendampingi Gui ketika laki-laki itu mendapatkan hak waris utama Ong Grup. Meski lidah Gui tajam seperti pedang pusaka, tapi Pak Liong tahu Gui orang yang enggak jahat. Gui hanya kecewa dengan pernikahan perjodohan itu yang membuatnya menjadi pribadi yang dingin.
Pak Liong geleng-geleng kepala saat melihat akun sosial media sosialita Bali. Nyonya Ong tampak menguasai acara dengan tampilan mewah. Tas Gucci. Gaun Versace. Make Up MakeOver. Cincin berlian. AMEXcard. Apapun diberikan Gui pada sang istri namun enggak ada satu anak pun yang dilahirkan Nyonya Ong muda. Anehnya, kok bos besar enggak selingkuh ya, itu adalah pertanyaan Pak Liong selama ini.
****
Hari Minggu di Denpasar cerah ceria. Ai bangun sesuai dengan alarm yang diaturnya semalam. Ia mandi dan merasa senang bahwa shower sangat lancar. Membuat sarapan indomie telor dan memakai pakaian kasual karena seingat dia Pak Liong enggak memberi tahu soal pakaian apa yang akan mereka kenakan pada briefing dadakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Bali
RomanceSkandal pertama dimulai!! Gui Adelio Ong, cowok berdarah Tionghoa, bos besar dari perusahaan asing furniture. Keturunan marga Ong yang berpengaruh di Beijing, Ong Grup Company yang tercatat sebagai 5 besar perusahaan berpengaruh di Asia Pasifik. A...