BAB 9

571 161 31
                                    

Ai habis-habisan diomelin Gen setelah kembali ke ruangan mereka. Khusus untuk Ai, Gen meminta Ai membuat perencanaan design yang berhubungan dengan sofa konyol hijau toska itu.

"Ini bukan sofa konyol! Ish!" Ai menatap design sofanya dan juga rencana ruangan VIP yang dikatakan Gen di depan Gui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Ini bukan sofa konyol! Ish!" Ai menatap design sofanya dan juga rencana ruangan VIP yang dikatakan Gen di depan Gui. "Lagian kenapa juga sok keren bilang untuk ruangan VIP." Ai mendumel dari balik laptopnya.

"Nggak boleh ngomel!" Suara Gen muncul dari balik pintu ruangannya dan melotot. "Kerjain! Abis itu kirim filenya ke saya."

Ai menjulurkan lidah dan kembali menatap laptopnya. Tujuan Ai membuat sofa itu sebagai furnitur cadangan di antara benda-benda kaku itu. Tapi nggak mungkin juga dong harus dijadiin furnitur ruangan VIP.

"Aaaargh!" Ai berdiri dari duduknya dan berjalan keluar.

Hendrik yang duduk dibelakangnya bersuara, "Mau kemana kamu."

"Mau nyari udara segar di atap!" Ai berjalan ke arah pintu, dia bisa melihat kepala Gen terangkat dari layar monitor PC. Ai berteriak kesal.

"Saya mau healing! Nggak boleh dilarang!" Sebelum didamprat Gen sebagai karyawan baru bertingkah, Ai berlari cepat kabur dari ruangan design.

Gen yang memerhatikan dari kaca ruangannya melepas kacamata dan menghela napas. Divisi design yang selama ini terkenal dengan para cowok kini berubah suasana hanya gara-gara satu cewek cerewet yang punya ide aneh. Gen membuka pesan Gui setelah rapat selesai. Lebih aneh lagi Gui Adelio Ong terlihat tertarik adanya sofa hijau konyol itu di rancangan resort kali ini.

"Saya menunggu rancangan ruang VIP itu."

Gen mengeja keras pesan Gui dan dia geregetan sendiri. Sofa hijau itu bahkan menarik perhatian Bos Besar yang dingin itu. Ada apa dengan sofa itu? Gen nggak habis pikir. Dia menatap file rancangan sofa Ai dan mau nggak mau mengakui warna sofa itu terlihat bagus kalau berada di area resort. Gen mengeluarkan sebatang rokok dan menyulut dengan nggak sabar. Entah gimana nanti akhir dari si sofa ini.

****

Rooftop Ong Living Furniture terbentuk sangat apik dan ramah lingkungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rooftop Ong Living Furniture terbentuk sangat apik dan ramah lingkungan. Ai menemukan bagian perusahaan itu dari keisengannya waktu bosan mendesign furnitur kaku sebelum tragedi sofa toska membuatnya harus menguras otak. Beberapa lanskap foto rooftop perusahaan mencuci mata Ai bahkan sebelum dia mencoba naik ke tempat itu. Maka dengan alasan mencari udara segar, Ai bersemangat menekan tombol lift lantai paling atas perusahaan.

Love in BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang