Lan bolak balik di rumah menunggu Gui pulang. Semua rencana shopping bersama anggota sosialitanya terpaksa dibatalkannya demi menunggui Gui pulang yang selama ini nggak pernah dilakukan Lan. Dia harus membahas tentang rencana kedatangan ibu mertuanya bersama ipar judes yang suka banget menyindir Lan mandul. Lan nggak mandul cuma nggak mau hamil. Lan bertanya pada irtnya jam berapa biasanya bapak pulang. Jawabannya adalah Bapak selalu pulang pukul 7 malam. Lan bahkan nggak tau kalau Gui selalu pulang jam segitu. Nah sekarang udah jam 8 dan Gui belum di rumah. Kemana suaminya?Lan menelpon Gui berulang kali tapi berulang kali juga di reject! Apa maksudnya heh! Lan duduk di sofa ruang baca dan menggigit kuku, membuka pesan dan menulis ke salah satu kontaknya.
"Kita nggak bisa ketemu malam ini. Ada urusan penting sama suamiku."
Lan menatap layar handphonenya dan membaca balasan yang secepat kilat.
"Nggak apa, beib."
Jawaban itu nggak menenangkan hati Lan yang gelisah sejak ditelepon mama mertua. Kembali dia menelpon Gui dan lagi-lagi cowok itu mengabaikan panggilannya.
****
Gui nggak pernah mengira bahwa dia akan terdampar bersama Ai di salah satu resto di area Kuta, melihat cewek itu makan dengan rakus seakan nggak makan selama sebulan. Bentar. Bentar. Gui mengingat kembali asal mula dia mengajak cewek itu makan malam bersama. Sambil menutup mulut dengan punggung tangannya, Gui merasa telah melakukan pelanggaran pertama dalam rumah tangganya. Makan malam bersama cewek lain. Yaaaa meskipun nggak dalam artian romantis, tapi ini pertama bagi Gui secara spontan mengajak cewek untuk makan malam. Apa karena suara perut kosong itu mengganggu telinga Gui sepanjang di dalam lift? Ya. Ya. Pasti karena itu.
Sementara Gui sedang bergulat batin dan pikirannya, Ai yang menikmati makanan lezat pertama kalinya di Bali itu juga sedang berpikir keras. Bagaimana dia bisa makan semeja bersama Bos Besar Ikan Beku itu. Ingatannya segera kembali pada saat dia masuk ke dalam lift dengan terpaksa, ah nggak karena ancaman.
"Saya mau kamu masuk ke dalam lift. Sekarang." Gui berkata dengan datar sambil menatap Ai dengan tajam.
Teringat akan daftar dosa besarnya terhadap sang Bos, Ai masuk ke dalam lift dan berdiri tepat di depan pintu lift pada saat benda itu menutup. Ai nggak mau melihat Gui. Mereka diam-diaman seperti orang musuhan. Musuh sih menurut Ai. Apa sebutan bagi orang yang dianggap berdosa kalau bukan musuh bagi si pembuat daftar. Betapa banyaknya lantai di gedung ini, keluh Ai.
"Udah dikirim file rancangan ruang VIP itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Bali
RomanceSkandal pertama dimulai!! Gui Adelio Ong, cowok berdarah Tionghoa, bos besar dari perusahaan asing furniture. Keturunan marga Ong yang berpengaruh di Beijing, Ong Grup Company yang tercatat sebagai 5 besar perusahaan berpengaruh di Asia Pasifik. A...