"de, mau kemana?" eric yang berjalan sedikit pincang menoleh ke arah mamanya yang baru saja turun dari kamar nya. Iya, eric masih menempati kamar lantai bawah karena dia masih sedikit nyeri kalau harus naik turun tangga.
ia dengan sedikit terpincang berjalan ke arah sang mama dan memeluknya dari samping. "mau jalan sama kak juyeon, ma. boleh?" tanya nya membuat yeji yang tinggi nya lebih pendek dari eric mendongak. "jalan kemana?"
"keluar aja keliling cari angin. kak juyeon juga cuma pake celana pendek katanya. Paling nanti mampir beli donat atau brownies" mata yeji menatap tajam ke arah anaknya menyelidik.
"ngga main basket kan? kamu masih belum bisa basketan loh" tuduhnya kepada sang anak karena ia tahu anaknya tidak bisa untuk diam saja di tempat. pasti ada saja kegiatan yang ditekuni oleh anaknya. entah tiba tiba hari senin main basket lalu malamnya ikut latihan menembak bersama sang papa bahkan dia pernah tiba tiba ikut lomba dance padahal dia tidak ikut eskul dance.
eric manyun karena dicurigai oleh sang mama. "ih engga, mama. ini dede cuma nemenin kak juyeon ke cafe paling. nongkrong malam minggu karena kak juyeon lagi ngga punya pacar" jujur eric kepada yeji.
yeji mengerutkan keningnya. "tumben? biasanya dia ada gandengan?"
eric mengangkat bahu. "ketempelan kuntilanak rumahnya kali" jawabnya tidak peduli.
suara klakson berbunyi dari depan rumah mereka membuat keduanya menoleh ke arah pintu.
"ya udah sana, pulangnya jangan kemalaman, ya. walau besok minggu libur kasian kak juyeon nya pasti cape habis basketan" eric menganggukan kepalanya. "oke mama"
cup
eric mengecup pipi mamanya kemudian berjalan keluar dengan meraih helm hitam milik sang papa yang ada di samping pintu kemudian melambaikan tangannya ke arah sang mama. "bye bye mama"
"yuk, kak" eric langsung naik ke motor sang kakak sepupu. jika kalian mengira motor juyeon adalah motor sport seperti younghoon, kalian salah besar.
Dia pakai motor matic yang biasa dipakai mamanya. warna pink pula. walaupun tidak norak norak amat karena warna pink nya soft dan bercampur dengan warna putih tapi mengingat yang menaiki motornya pria jangkung berotot membuat siapapun sesikit gemas dengan juyeon dan eric yang sekarang sudah duduk santai di boncengan sang kakak.
"mama mu ngijinin beneran?" juyeon bertanya kepada eric yang sudah berpegangan di sweater sang kakak. eric menganggukan kepalanya. "asal jangan main basket atau main bola aja katanya" ujar eric.
juyeon menganggukan kepalanya. "tenang aja. kakak udah basketan tadi. udah habis energi terus kayanya kakak kepengen sate sama gulai. nah yang enak kata changmin ada deket kos nya dia. mau ngga kita kesana?" juyeon bertanya sambil menjalankan motornya. eric menganggukan semangat. "mau mau. tadi udah makan tapi ngga papa. kan kita laki laki. mau makan sebanyak apapun ngga bakal kenyang. masih ada porsi buat sate di perut eric, kok" ujarnya membuat juyeon tertawa terbahak bahak mendengar ucapan adik sepupunya.
"nanti kamu tanyain papamu mau ngga. soalnya papa nya kakak nitip tapi dia belum pulang" juyeon sedikit berteriak kepada sag adik agar terdengar mengingat ia berada di jalanan yang cukup ramai.
eric menganggukan kepalanya. "oke. Oh iya kak, kak hyunjae kemana?" tanya eric mengenai kembaran juyeon. Biasanya juyeon kemana mana bersama hyunjae mengingat mereka buy one get one. Dan juyeon selalu menjadikan hyunjae sebagai benteng kecurigaan orang tuanya.
"HAH?" juyeon bertanya ulang karena dia tidak mendengar pertanyaan eric karena keramaian dan angin yang membuat suara eric samar samar. apalagi saat ini juyeon tengah memakai helm hello kitty milik mamanya.
"KAK HYUNJAE MANA?" sedikit berteriak berharap kakak sepupunya mendengar, eric menyahut. ia mendekatkan kepalanya bersiap mendengarkan juyeon.
juyeon menganggukan kepalanya. "ketemu kokoh dia"
eric mengerutkan keningnya. "ketemu kokoh? ngapain?"
***
"ngelamun mulu. ketempelan kunti nya juyeon ntar lo" younghoon yang sedang berdiri di salah satu balkon gedung yang sudah tidak lagi dipakai menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka.
nampak hyunjae datang dengan jaket jeans miliknya serta bawahan masih memakai celana training hitam dan sendal jepit. Di tangan kanan nya ada sebuah map berwarna biru dan tangan kirinya memegang dua kaleng bir.
ia melemparkan satu bir ke arah younghoon yang masih betah berdiri di balkon usang bahkan ketika gerimis sudah turun.
younghoon tertawa pelan. "Kunti nya masih nemplok ke juyeon?" tanya nya sambil membuka bir kalengan yang diberi hyunjae. Hyunjae duduk di salah satu sofa, menyilangkan kaki nya sambil meneguk bir nya.
"diusir sunoo kayanya. Tuh anak kecil ternyata nyalinya kuat banget. Apa karena uncle sungchan ngedidik dia kaya militer kali" hyunjae menyahut. younghoon mengangkat bahu.
ia lantas mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya, menyelipkan di sela sela bibir nya kemudian menyalakannya dengan korek yang ia bawa membiarkan asap rokok mengepul di gedung tanpa penghuni yang sedang mereka tempati.
"mau?" younghoon menawarkan kepada sepupunya. hyunjae tersenyum miring kemudian meraih rokok milik younghoon dan menyalakan rokoknya membiarkan rasa hangat dari rokok yang dihirupnya memenuhi dadanya.
"nih orang orang yang lo cari. Gue udah survei lapangan dan ada beberapa yang unmatch sama deskripsi yang lo kasih" hyunjae sedikit melemparkan berkas yang ia bawa kepada younghoon.
younghoon menganggukan kepalanya. "bagus. gue butuh ini karena sekarang identitas di internet selalu di palsukan dan gue butuh orang yang ngelakuin pengamatan langsung ke target. Thanks" ujar younghoon kepada hyunjae yang dibalas anggukan oleh sepupunya.
hyunjae menghembuskan asap rokok di udara. "nama namanya ada di sekolah kita. Mereka komite. Anaknya juga ada di sekolah kita. Mantannya juyeon" lapor nya kepada younghoon, younghoon yang sedang duduk bersila mengangkat alis kanan nya.
"mantan?" hyunjae menganggukan kepalanya.
"mantan one night stand nya si juyeon sih sebenernya cuma cewe nya kebaperan sampai sekarang masih suka ngejar juyeon. Gampang urusan itu, kita kirim juyeon aja buat mutusin kontak sama tuh cewe nanti paling dia stress sendiri malah gampang matinya" hyunjae menyahut singkat membuat seulas senyuman terbit dari pria berhoodie yang duduk berhadapan dengan dirinya.
"ternyata lo lebih pinter dari dugaan gue" hyunjae hanya tertawa pelan. "gue lebih tahu elu, koh daripada yang lain" ujarnya sambil menginjak puntung rokok nya dengan sendal jepit miliknya kemudian mengambil sebatang rokok baru lagi.
sebuah rahasia bahwasanya hyunjae dan younghoon dekat, bahkan lebih dekat daripada hyunjae dengan saudara kembar nya. Hyunjae sering mengcover kegiatannya dan hongjoong jika hampir terendus oleh media. Dan dia menjadi mata mata bukan karena tidak ada alasan.
"gue bakal minta hongjoong ngabisin disana lebih cepat. Persetan sama semuanya, mending matiin aja kali ya biar selesai semua" younghoon berujar sambil menutup map yang sudah ia baca.
"kasian bego adik lo di suruh suruh begitu jadinya tingginya ngga maksimal kan dia. Udah kecil kebanyakan beban pula" hyunjae menyahut. younghoon mendelik. benar juga. dia dan hongjoong punya perbandingan tinggi badan yang signifikan. Entah dia yang terlampau tinggi atau hongjoong yang kurang susu membuat keduanya memiliki perbedaan lebih dari sepuluh centi meter.
"oh ya, monica udah dikasih makan?" hyunjae menggelengkan kepalanya.
"baru tiga hari yang lalu gue kasih ayam ke dia. Kayanya udah laper lagi karena cuma dikasih ayam. Kenapa? Lo mau ngasih makan monica?" hyunjae bertanya antusias.
younghoon menganggukan kepalanya. "siapin monica karena besok dia bakal makan besar"
————
jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini y bestie
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM
Fanfictionthis is kingdom you've been waiting for, right? ATEEZ, THE BOYZ, NCT third story of regno universe, go check them before you read this book! written with lowercase by amethystsnowie