kingdom-bucin

425 51 12
                                    

"ngapain lo malem malem gini disini?" juyeon yang sedang melempar bola basket nya ke dalam ring menoleh saat mendengar suara yang tidak asing lagi bagi dirinya. Ia menoleh dan mendapati wanita dengan rambut yang diwarnai merah terang berjalan mendekati dirinya sambil membawa satu bola basket di tangannya.

"main. Lo ngapain malem malem begini kesini? ini udah hampir jam setengah dua belas malem dan lo masih ngelayap keluar rumah?" juyeon, si gentleman sejati bertanya sambil membuka kunci ponsel nya yang menunjukkan pukul 11.27 dan mendapati seorang gadis dengan celana selutut serta kaos polos serta rambut merah nya yang ia cepol asal.

"Gabut di apart. Mending main, jalan jalan. Nyari angin. kebetulan apart gue tuh yang cat putih. Yang jadi pertanyaan, lo ngapain jauh jauh dari Pondok Indah ke PIK? Gila lo di rumah?" wanita yang tidak lain tidak bukan adalah sheila berujar sambil menunjuk sebuah apartemen bertingkat puluhan yang berada tidak jauh dari mereka berada. Ia kemudian melakukan pemanasan.

juyeon mengangkat bahu, mendribble bola basket miliknya kemudian melakukan tembakan ke ring yang berhasil masuk. "suntuk aja. Jalan jalan cari angin eh ngga tau nyampe sini. Kebetulan ada bola basket nganggur ya udah gue mainin" jawab juyeon alakadarnya.

Sheila hanya menganggukan kepalanya. "satu lawan satu?" tanya nya sambjl mengikat rambutnya tinggi. Tubuhnya yang setinggi hidung juyeon nampak jenjang. Juyeon mengangkat alisnya. "sure" ujar nya melempar bola basket ke arah teman perempuannya.

Keduanya nampak asing memainkan permainan bola oranye hingga tidak menyadari kalau jam sudah menunjukkan pukuk tiga pagi. Jalanan yang tadinya sudah sepi kembali ramai sementara mereka berdua bahkan tidak tidur demi menuntaskan isi pikiran mereka yang mereka luapkan dengan berolahraga semalaman.

"Mau ke pantai? Ya liat aja. gue ngga tau udah buka apa belum sekalian jogging" sheila mengajak juyeon yang sekarang duduk terengah sambil meminum air mineral miliknya yang bahkan sudah tidak lagi dingin.

"boleh" ujar juyeon mengulurkan tangannya meminta bantuan sementara sheila menarik lengan pria yang lebih besar daripada dirinya.

Butuh waktu kurang dari lima menit untuk berjalan kaki dari tempat semula mereka. Dan disinilah mereka berdua. duduk di rumput sambil melihat pemandangan pantai di malam hari beserta angin dingin di malam hari.

"lagi ada masalah ya, lo? kabur dari rumah?" sheila berujar saat keduanya sudah cukup mengatur napas.

juyeon melirik. "dih" ujarnya ngeles. sheila hanya tertawa pelan kemudian meneguk air mineralnya hingga tandas kemudian melempar botol nya ke tempat sampah yang berada di dekat mereka.

"bb gue kayaknya bentar lagi turun kalo lo ngajakin gue olahraga gila gilaan kaya gini. Gue kayanya bengkak banget sekarang dah" sheila mengomentari tubuhnya yang berkeringat.

"gendut darimana nya? udah bagus segitu kalau bisa naikin lagi bb nya. Lo udah kaya tulang di lab biologi tau kalau jalan" juyeon berkomentar.  menurutnya badan sheila sekarang sudah bagus kok daripada kemarin kemarin yang begitu kurus. Dia sekarang berisi di beberapa bagian, entah karena dia yang memang tinggi atau bagaimana sehingga saat ia menambah berat badan tidak terlalu mencolok.

"jadi, kenapa?" sheila berujar sambil menoleh ke arah juyeon yang sedang meluruskan kakinya.

"ya gitu. Gue lagi unmood aja di rumah" jawab juyeon alakadarnya.

"masalah cewe?" sheila langsung menembak pertanyaan yang tentu saja membuat juyeon berdecak. "ya gitu"

sheila hanya menganggukan kepalanya. "bodoh ya lo. Gue kira anak hukum universitas terkenal bisa bodoh juga" juyeon memutar bola matanya. "gue masuk hukum aja hasil taruhan. Apa yang lo harapin dari gue?"

KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang