07

11 5 2
                                    

Happy Reading

***

Sudah dua minggu sejak Dafin pindah ke Paris, dan Naya tidak pernah dapat kabar apa-apa. Biasanya Dafin aktif di media sosial dengan memposting kegiatan sehari-hari nya, tapi sudah seminggu ini semua media sosial Dafin tidak aktif. Bagai hilang di telan bumi, Dafin benar-benar tidak bisa dihubungi. Naya sudah beberapa kali mencoba menghubungi Dafin dengan menelponnya dan menghubungi semua media sosialnya Dafin tapi semuanya tak satupun yang di balas.

Di hari minggu ini Naya tidak melakukan aktivitas apa-apa. Naya duduk di kursi taman belakang rumahnya sendirian. Jika dihitung sudah hampir 2 jam Naya duduk di sana sendiri sambil memikirkan Dafin yang dua minggu ini hilang tak ada kabar.

Naya anteng melamun sampai akhirnya lamunannya buyar karena seseorang mengejutkannya. "WOYYY." ujar seseorang itu tepat di telinga Naya.

Naya terperanjat keget. "LO GILA YA? kalo jantung gue copot gimana?" kesal Naya.

"Ya matilah." jawab Revan santai kemudian duduk di samping Naya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Naya.

Revan mendengarkan ucapan Naya sambil memainkan HP nya. "Niatnya sih mengisi kekosongan hati dan pikiran lo." jawab Revan.

"Boro-boro kosong, yang ada malah penuh banget sampe bikin gue pusing. Ditambah lagi lo malah ke sini, bikin pikiran gue tambah pusing tau gak!" sahut Naya.

Revan menghentikan kegiatannya yang sedang bermain HP kemudian melirik Naya disampingnya yang sedang fokus menatap ke depan. "Lo masih mikirin Dafin?" tanya Revan.

Naya diam sesaat memikirkan jawabannya. Bohong kalau Naya bilang tidak, tapi Naya tidak mau terlihat lemah didepan Revan karena pasti Revan akan mengejek nya. "Gak tau." jawab Naya asal.

"Ohh." balas Revan singkat.

Naya melirik Revan yang hanya membalas ohh saja. "Ohh doang?" tanya Naya.

"Iya. Ohh itu artinya gue tau kalo lo masih mikirin Dafin, benerkan?" tanya Revan memastikan.

"Di bilang gak tau." kesal Naya lalu memalingkan wajahnya kesal.

Revan tersenyum melihat ekspresi wajah Naya yang sedang kesal. Revan sangat tahu kalau Naya masih sering memikirkan Dafin, terlihat dari ekspresi Naya saat menanggapi soal Dafin. "Keliatan jelas banget kalo lo tuh masih sering mikirin Dafin, gak udah bohong deh." ujar Revan.

"Bodoamat gue udah gak peduli lagi sama dia." balas Naya.

"Ohh gitu ya? Kalo lo masih mikirin dia tadinya gue mau ngasih tau lo kalo kemaren Dafin ngechat gue." sahut Revan.

Mendengar ucapan Revan barusan, Naya langsung menatap Revan dengan wajah serius. "Beneran?" tanya Naya cepat kemudian mendapatkan anggukkan dari Revan.

"Pake nomor yang dulu?" tanya Naya lagi.

Revan terkekeh mendengar pertanyaan Naya terlihat sangat serius dengan wajah yang tak kalah serius. Melihat Revan yang sedang tertawa disitu Naya sadar kalo Revan sedang membohonginya. "Lo bohong ya?" tanya Naya dengan tatapan sedih.

Senja SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang