08

8 5 0
                                    

Happy Reading

Naya, Abell dan Faiz sedang makan siang bersama di kantin sambil mengobrol dan bercanda. "Oiya Nay nanti lo ke acara ultah nya Shila sama siapa?" tanya Faiz.

"Sama Abell." jawab Naya.

Faiz terkejut dengan jawaban Naya. "Lah Abell kan sama gue, maksud gue tuh lo ke sananya berangkat bareng siapa?" tanya Faiz lagi.

Naya berpikir sebentar memikirkan jawabannya. "Gak tau, yang penting nyampe ajalah ke sana." jawab Naya.

"Gak bareng Revan aja?" tanya Faiz.

"Ya engga lah, Revan cewenya." balas Naya.

"Ya bisa aja kan Qila pergi sendiri ke ultahnya Shila, dia kan udah biasa kemana-mana sendiri gak bareng Revan." ujar Abell kemudian diangguki oleh Faiz.

"Engga engga pokoknya engga, mending gue kesana sendiri daripada sama Revan. Lagian kan Qila gak akrab sama Shila, kalo dia ke sana sendirian pasti dia celingak-celinguk di sana." tolak Naya.

"Lagian siapa juga yang mau berangkat bareng lo." ujar seseorang dari belakang Naya.

Revan dan Qila duduk bersama satu meja dengan Naya, Abell dan Faiz. Revan duduk tepat di depan Naya saling bersebrangan. "Eh lo pikir gue mau? Gue ya yang bilang duluan kalo gue gak mau bareng lo." balas Naya.

"Iya giliran gak butuh aja merasa paling bisa segala hal, tapi giliran butuh aja ampe nelponin gue." sahut Revan.

Naya tidak percaya dengan yang barusan katakan, padahal sebenarnya Naya tidak meminta bantuan Revan apalagi sampai menelpon Revan. "Ooh pinter juga ya lo ngedit ngedit cerita orang, gue gak pernah ya minta bantuan lo." kesal Naya.

"Ngedit ngedit gak tuh, kaya video aja di edit edit." ujar Revan sambil tertawa meledek.

"Dibikin jedah jedug ya Van." sahut Faiz ikut tertawa.

Naya makin dibuat kesal karena sekarang Faiz juga jadi ikut-ikutan meledek nya. "Lo berdua kenapa sih?" kesal Naya menahan emosi.

"Ahaha kenapa sih Nay? Lo kaya gak baru kenal kita aja. Lo sendiri kan tau kalo kita lucu dan menggemaskan." sahut Faiz sambil memasang wajah sok imut.

Abell yang ikutan kesal melihat tingkah pacaran yang sok imut. "Iihh jijik tau Iz, kamu apa-apaan sih kayak gitu?" ujar Abell jijik.

Sementara itu Qila hanya tersenyum melihat ekspresi keempat orang didepannya itu yang sedang sibuk berdebat. "Kenapa lo senyum-senyum gitu?" bentak Naya.

Qila langsung menatap Naya begitu mendengar bentakan Naya barusan padanya. "Engga papa, kalian lucu aja." sahut Qila.

"Oh jadi lo suka ngeliat gue di ledekin kayak gitu?" bentak Naya lagi.

"Lo apa-apaan sih Nay tiba-tiba bentak Qila? Dia kan diem aja dari tadi." ujar Revan.

Naya menatap Revan tajam. "Diem? Gue liat dari tadi dia senyum-senyum pas gue di ledekin sama lo."

"Ya terus salahnya apa?" tanya Revan.

"Gue gak suka, dia kayak gitu seolah-olah ngetawain gue." jawab Naya.

Senja SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang