Ini sebuah mimpi buruk, mimpi yang ia usahakan tidak jadi kenyataan. Tapi Carissa sudah telat, ia duduk di rias di depan cermin lengkap dengan lampu neon terang beberapa Watt.
Lihat, ia tampak cantik, menawan, anggun, memesona layaknya si kembarannya, Kalina yang kini kabur entah ke mana. Si perempuan jelmaan Medusa itu menghilang ketika pertunangannya dengan pengusaha muda akan diadakan.Beraninya, Kalina lari dengan alasan melihat manusia yang mirip dengan Geka. Ini bukan yang pertama. Kalina memang hobi membuat masalah dan obsesinya terhadap Geka menjadikan jarak kata damai di antara mereka kian melar. Geka sudah meninggal beberapa tahun lalu, Kalina belum bisa berdamai dengan masa berkabungnya. Kalina pantas dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diuji kelayakan otaknya.
Carissa mengusahakan senyum terbaik walau bibirnya serasa dilapisi semen. Ia menikah sekali, bertunangan sekali dan semua hubungannya kandas. Ngomong-ngomong ini pertunangan keduanya yang kemungkinan besar juga akan berakhir sebelum Genap seminggu.
Ia memang tidak beruntung dengan pria dan celakanya sampai sekarang ia masih perawan. Janda tapi masih tidak tersentuh. Carissa ingin tertawa, menertawakan kisah rumah tangganya yang tragis. Ia menikahi seorang homoseksual tampan, yang menutupi kekurangannya dari dunia dengan tameng dalam bentuk seorang istri. Max membodohi semua orang termasuk Carissa .Hidup dengan Max tak bahagia tapi kenapa juga lelaki yang malah mengambil opsi bunuh diri padahal Carissa yang lebih banyak tersakiti.
Ketika Max ditemukan gantung diri, semua mata menuduh ke arah Carissa sebagai penyebabnya. Saat itu ia ingin berteriak, lalu menarik kerah semua orang dan mengatakan bahwa Max homo tapi semua tertahan karena kompensasi yang keluarga Max bayarkan.
Dan yang menerima semua keuntungan dari peristiwa naas yang menimpa Carissa kini berdiri di depan pintu sembari melihat jam tangan. Ayahnya Pak Wibisana, memastikan anaknya tidak akan kabur sehingga perjanjian bisnisnya terlaksana.“Sudah siap? Semua tamu sudah menunggu kita.”
Carissa berdiri, lalu menyibakkan ekor gaun malamnya yang panjang. Langkah kakinya berat, tapi ia tak butuh dipegangi siapa pun sampai Tangan seorang pria terulur.
“Mau ku tuntun?”
“Kamu datang Kak?” Yang ada di sisi kanannya adalah Kalingga, putra tertua keluarga Wibisana.
“Tentu karena ku yakin kamu membutuhkan bantuanku Risa.” Hanya sekali pandang saja, anggota keluarganya tahu kalau ia bukan Kalina. “ Tapi bukan untuk membantumu kabur. Ini hari penting untuk kelangsungan kita semua.” Dan nyatanya si putra sulung sama dengan ayah mereka. Berwatak ambisius dengan usia yang lebih muda.
****
Abimanyu mengenakan jas beludru yang berwarna navy gelap dipadukan celana dengan warna yang senada. Untuk acara pentingnya ia mengenakan Bros bermotif panther, lambang kekuasaan keluarga Gardha. Sepatu keluaran desaigner terkenal yang berharga puluhan juta ia pakai. Abimanyu sebenarnya lebih suka mengenakan sepatu kulit lokal dengan desain khusus tapi malam ini pengecualian. Kalina Wibisana lebih menyukai pakaian atau sepatu desainer dunia dengan nominal harga tak terkira.
Kakeknya Tuan Jayakarta Gardha menunggu sembari membawa tongkat berkepala berlian dan emas. Kakeknya terlihat bangga dan bahagia.
Malam ini ia akan bertunangan dengan salah satu selebritis serta model terkenal, Kalina Wibisana. Pertunangan yang dihadiri oleh ratusan tamu itu akan menjadi pusat perhatian dan berita. Para wartawan siap menunggu mereka di luar gedung. Pihak gedung juga telah menyiapkan tempat konferensi pers.Pernikahan mereka tanpa cinta, tanpa kenal lama juga. Abi dan Kalina sering bertemu di acara-acara kalangan atas walau jarang bertegur sapa. Lalu apa yang menjadi pertimbangan Abi untuk memilih Kalina sebagai pasangan. Itu jawaban yang mudah. Kalina cantik, kaya, populer dan ini yang Abi inginkan dari seorang pasangan. Abi butuh istri yang cantik untuk di pamerkan, butuh keluarga Kalina untuk memajukan perusahaan, butuh kepopuleran Kalina agar namanya ikut terkenal. Soal karakter Kalina yang diragukan kebaikannya, itu urusan belakangan.
Abimanyu berjalan menuju ruangan pesta di adakan, di pintu masuk keluarga Kalina sudah menunggu berikut dengan calon istrinya. Kalina nampak cantik dengan gaun panjang berwarna biru muda bercorak gradasi tua. Mereka terlihat serasi dan cocok.
“Ayo kita masuk. Tamunya sudah menunggu.”
Kalina terlihat tegang. Agak aneh memang. Mereka hanya bertunangan bukan mau ke panggung pengorbanan tapi bahu Kalina kaku, senyumnya dipaksakan muncul. Padahal terakhir mereka ketemu, mereka akur tidak adu mulut.
“Cobalah tersenyum. Para tamu dan wartawan akan melihat kita,” bisik Abi tapi yang ditangkap si wanita adalah kalimat intimidasi.Carissa tegang dan mau muntah kalau tidak ingat malu dan tempat. Ia hanya pernah melihat Abi di majalah atau televisi dan perkiraannya Abi tak setinggi ini. Kalina untungnya secara resmi tidak pernah mengenalkan mereka. Abi bukan Cuma tinggi tapi juga gagah dan tampan. Dadanya bidang, bahunya lebar, perawakannya seperti raksasa. Tinggi dan besar. Bentuk tubuh Abi mengintimidasi, menguatkan aura kekuasaan yang kental. Abimanyu jelas berbeda dengan sosok Geka yang dipuja Kalina atau sosok Max, mantan suaminya.
Tangan Rissa gemetaran saat Abi memasukkan cincin. Cincin yang Abi beri terlalu indah bila dianggap sebagai cincin pertunangan palsu. Bahkan cincin pernikahan Carissa tidak sebesar ini permatanya. Abi selalu mengumbar senyum seolah panggung kebohongan ini adalah titik pencapaian tertinggi dari seorang Abimanyu Gardha. Abimanyu memamerkan ia dan cincinnya sebagai kebanggaan dan kemenangan padahal pria ini sedang ditipu habis-habisan.
Carissa tidak pandai berakting seperti Kalina. Entah apa yang akan wartawan tulis nanti saat menangkap wajah kaku dengan senyum yang tak ikhlas. Pokoknya Carissa sudah melakukan kewajiban sebagai saudara dan anak yang baik. Masalah ketahuan, itu urusan belakangan🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Cerita baru.... Akan terbit di dua tempat karya karsa dan wattpad dan semuanya free dibaca ya
Jangan lupa vote dan komentarnya
❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini aku, bukan dia
RomanceSetelah bercerai dan lolos dari penculikan, harusnya Carissa sudah bisa hidup bebas menjalani impiannya sebagai seorang peneliti artefak Kuno tapi masalah datang ketika kembarannya menghilang sehari sebelum pesta pertunangan. Terpaksa Carissa harus...