ILMU 2

602 9 0
                                    

Beberapa hari setelah kejadian itu, lantas tidak membuat Radi puas. Dia terus mencari para lelaki yang disukainya untuk menjadi korban pemuas nafsunya. Hingga akhirnya malam selasa kliwon pertama tiba, ia ingat akan janjinya kepada sang Raja jin untuk mempersembahkan 3 ekor ayam hitam. Namun, karena ia tidak memiliki ruang yang cukup di kostannya, maka ia mencari rumah kosong untuk ia pakai sebagai tempat ritual. Tidak jauh dari kosannya, dia menemukan sebuah rumah kosong tak berpenghuni ditengah perkebunan. Tempat yang sepi dan jauh dari keramaian, merupakan tempat yang cocok untuk dipakai sebagai tempat ritual. Pada pukul 10 malam, Segera Radi menuju ke tempat itu dan mempersiapkan segala macam perangkat untuk ritualnya, ada kemenyan dan dupa, lalu setampah besar kembang 7 rupa dan tidak lupa 3 ayam hitam atau ayam cemani yang dililitkan dengan kain putih pada masing-masing ayam tersebut. Namun, ketika dia akan memulai ritualnya, tiba-tiba dia dipergoki oleh seorang lelaki, diperkirakan umurnya sekitar 40 tahunan, karena kaget dan tidak ingin kedoknya terbongkar, dengan sigap Radi menghampiri lelaki itu dengan berlari dan dalam sekejap dia berhasil menepuk pundak kanan lelaki itu, Seketika lelaki itu langsung tidak sadarkan diri dan lalu Radi meniup telinga laki-laki itu.

Radi: Siapa kamu?
Heru: saya Heru tuan, pemilik dari kebun ini.
Radi: ooh,,, sekarang kamu tunggu saya diluar dan jaga keadaan sekitar, apabila ada orang lain yang berusaha mendekati tempat ini, usir mereka.
Heru: baik tuan

1 masalah berhasil ditangani, lalu karena jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam, Radi segera memulai ritualnya Kembali. Dibakarnya kemenyan dan dupa di hadapannya, lalu dia mulai duduk bersila dan memejamkan mata, tidak lupa diiringi dengan pembacaan mantra. Beberapa menit setelah pembacaan jampi mantra itu, tiba-tiba angin diksekitar rumah berhembus dengan kencangnya, diiringi dengan suara-suara burung diatas rumah yang seperti gelisah. Lalu tidak lama kemudian muncul lah sosok besar bertubuh tinggi dan kekar di hadapan Radi, iya dia adalah sang Raja Jin.

Raja jin: Ha Ha Ha Ha
Radi: sembah hamba paduka,,,,
Raja jin: hahaha bagus, kamu menempati janji mu. Namun siapa pria yang ada didepan sana itu.
Radi: dia adalah pemilik kebun ini paduka, dia memergoki hamba sehingga hamba menghipnotisnya agar dia tidak dapat bercerita kepada siapapun
Raja jin: hahaha bagus

Lalu secara tiba-tiba, tanpa banyak omong, raja jin itu langsung melahap persembahan yang Radi berikan berupa 3 ekor ayam hitam tersebut, ditelan bulat-bulat ketiga ayam itu. Radi yang melihat itu, terlihat sangat ngeri dan bahkan tidak dapat berkata apa-apa. Setengah jam berlalu, akhirnya pemandangan yang menyeramkan itu telah usai, namun sebelum meninggalkan Radi, sang raja jin kembali mengingatkan akan kelemahan ilmu yang Radi miliki. Dia mengatakan bahwa dalam beberapa hari kedepan gerhana bulan akan tiba, sesuai dengan peringatannya sebelumnya kekuatannya akan lemah sementara Waktu selama gerhana bulan tersebut, akan tetapi ternyata raja jin juga memperingatkan hal lainnya. Selama gerhana bulan berlangsung dia juga akan didatangi oleh makhluk-makhluk halus yang ada disekitarnya. Agar mereka tidak menyakitimu, raja jin meperingatkannya untuk tetap didalam rumah dan taburi sekeliling rumah garam kasar yang dicampur dengan air seni perjaka, maka mereka tidak akan mengganggu mu. Beberapa saat kemudian raja jin pun pergi meninggalkan Radi sendiri di rumah itu.

Ketika diluar rumah kosong itu, dia menemui Heru yang masih dalam pengaruh ilmu hipnotisnya. Karena malam itu hanya tinggal mereka berdua, tiba-tiba pikiran nakal Radi muncul, seketika itu juga membuatnya sange.

Radi: eh anjing, sekarang buka celana lu
Heru: baik tuan *pelan-pelan Heru melepaskan celana kolor yang dipakainya
Radi: hahaha anjing ga pake sempak lo, mana kecil lagi kontol lu. Sekarang, lo merangkak kaya anjing cepet

Tidak lama berselang, Heru mengikuti perintah yang diberikan Radi. Dia merangkan berjalan seperti anjing. Melihat biji peler Heru yang menggantung kendor, dia tertawa terbahak-bahak dan memainkan biji peler Heru.

One Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang