Ibu Tiri (Persalinan)

380 6 0
                                    

4 bulan berlalu sejak Santi dinyatakan hamil, Bowo dan Candra sangat bahagia. Candra juga memberitahukan ke teman-temannya kalau ibu tirinya saat ini sedang hamil. Gosip-gosip miring tentang ibu tiri Candra yang sempat menyebar dilingkungan rumah dan sekolah akhirnya lenyap seketikan. Meski gosip-gosip itu telah hilang, muncul lagi masalah lainnya. Teman-teman Candra mengatakan padanya kalau nanti adiknya telah lahir maka orang tuanya tidak akan memperhatikan dirinya lagi dan akan lebih sayang ke adik barunya itu. Kemakan dengan omongan temannya itu, seketika Candra jadi kepikiran akan hal itu juga. 

Malam harinya ketika Candra dan kedua orang tuanya sedang santai diruang tamu, Candra memperhatikan kedua orang tuanya. Candra melihat ayahnya sangat memanjakan istri barunya itu, apapun yang istrinya minta selalu dipenuhinya dan bahkan ayahnya terlihat manja kepada istrinya dengan meletakan kepalanya diperut istrinya itu. 

Santi: Candra kok diem aja, sini duduk disebelah ibu
Bowo: tau nih Candra diem aja, sini deketan
Candra: iya...
Bowo: nah gitu, sini coba tangannya, taruh diperut ibu
Candra: ih kok gerak-gerak sih perut ibu
Santi: hehehe
Bowo: ya gimana gak gerak-gerak kan didalamnya ada bayi dan kamu tahu gak?
Candra: apa yah? 
Bowo: didalam perut ibu, ada bayinya 2 hihihi
Candra: hah 2, yang bener bu
Santi: iya Candra, adik kamu kembar
Bowo: seneng gak kamu, bakalan dapat adik sekaligus 2 hehehe
Candra: waah seneng banget yah, tapi...
Bowo: tapi apa?? kok cemberut gitu muka kamu
Candra: tapi nanti kalau adik-adik Candra udah lahir, ayah sama ibu masih sayang gak sama aku?
Santi: loooh kok kamu ngomong begitu... Meski Candra bukan anak kandung ibu, ibu akan tetap sayang sama Candra.
Bowo: kamu kok bisa ngomong begitu Can? 
Candra: tadi kata temen-temen aku kalau adik aku udah lahir, ayah sama ibu bakalan lebih sayang sama adik dan gak sayang lagi sama aku
Bowo: halah... udah jangan dengerin omongan temen-temen kamu yang ga berfaedah itu, yang jelas sampai kapapun ayah sama ibu bakalan tetap sayang sama kamu. 

Lalu mereka bertiga berpelukan bersama, tidak lama kemudian Bowo menyuruh anaknya untuk segera tidur karena jam sudah larut malam dan Candra pun mematuhinya. 
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tidak terasa bulan ini kandungan Santi sudah menginjak umur 7 bulan, biasanya ketika kandungan seorang wanita berumur 7 bulan biasanya akan ada acara syukuran, akan tetapi paman Aji mengatakan pada Bowo dan Santi untuk tidak perlu melakukannya karena bisa berakibat fatal pada kandungannya atau bayi yang ada dikandungan Santi akan meninggal. Ingat sekali lagi bahwa, kandungan Santi itu adalah kehamilan yang terjadi secara ghaib, ada hal yang mesti dihindari agar tidak terjadi apa-apa pada janinnya. Malam itu, entah kenapa tiba-tiba Santi menjadi sangat bergairah. Bowo yang baru pulang bekerja langsung disuguhi pemandangan berupa tubuh telanjang Susanto/Santi. Bowo yang melihatnya jelas langsung meneguk air liur dan mendekati istrinya yang sedang rebahan dikasur. 

Bowo: uuuh kok kamu tumben sayang bugil begini
Santi: iya mas, malam ini rasanya aku horny banget... aah mungkin bawaan orok kali ya
Bowo: ooh... aku tau ini maksudnya
Santi: apa mas maksudnya?
Bowo: bayinya minta "ditengokin" sama ayahnya
Santi: hah gimana mas cara nengokinnya? yang ada-ada aja kamu
Bowo: hahaha itu cuma perumpamaan aja, yang nengokin aslinya yang ada di dalam celana mas ini hehehe sekalian bukain jalur lahir buat bayinya nanti hehehe

Lalu Bowo yang juga sudah bernafsu, mulai melepaskan pakaiannya satu per satu. Bowo berada diatas istrinya dan menahan badannya agar tidak menindih perut istrinya yang sedang hamil itu, dicium mulutnya dengan panas dan dia juga menggesek-gesekkan batangnya yang besar itu ke batangnya Susanto yang kecil bagai sosis itu. 

Bowo: muacchh... aku masukin ya 
Santi: mmm mmm hati-hati mas.... *jleeeb Aaaaaaargghhh 
Bowo: aaaagghh sempit banget lubang mu seperti biasa sayang aaaargghhh

Bowo dan Santi mulai penggenjotan nikmat itu, tetapi ditengah sesi pengencrotan itu, tiba-tiba Santi merasakan kalau bayi diperutnya menendang-nendang perutnya itu. 

One Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang