Dari judul cerita diatas, pasti kalian para pembaca bertanya-tanya apa maksud dari judul tersebut. Kali ini author mau mengangkat cerita tabu yang mungkin buat sebagian pembaca merasa aneh bahkan mungkin jijik. Cerita kali ini, author mau menceritakan kisah seorang remaja berumur 22 tahun bernama Afdhal. Saat itu, Afdhal tinggal bersama om dan tantenya diwilayah Jawa Barat, guna melanjutkan pendidika ke perguruan tinggi. Dikarenakan kampus atau universitas yang dipilihnya berada di luar kota, maka mau tidak mau untuk sementara waktu Afdhal akan tinggal terpisah dengan orang tua dan saudara-saudaranya, kebetulan di kota tempat dia menepuh pendidikan tinggi itu, dia memiliki seorang keluarga dekat yaitu om nya sediri yang bernama om Usman. Om Usman merupankan adik paling bungu dari papahnya dan saat ini om Usman tinggal bersama istrinya, tante Tia dan anak perempuan satu-satunya yang bernama Aisah. Sejujurnya ketika di awal kepindahanya, Afdhal tidak setuju untuk tinggal sementara waktu bersama om dan tantenya, dia ingin tinggal mandiri yaitu dengan menyewa sebuah rumah atau kost-kostan dan ingin sedikit hidup bebas, akan tetapi kedua orang tuanya tidak setuju dan memerintahkannya untuk sementara tinggal bersama om dan tantenya agar dia ada yang mengawasi. Mau tidak mau, Afdhal menyetujuinya dan mulai tinggal bersama keluarga om Usman. Awal kepindahannya, Afdhal sangat diperhatikan sekali oleh keluarga om Usman, terlebih kedua orang tuanya juga sering mengirimkan uang lebih dengan alasan sekalian memberikan uang jajan untuk anak om Usman yang bernama Aisah yang saat ini berumur 5 tahun. Namun, setelah 1 tahun lebih Afdhal tinggal disana, dia mulai melihat ketidak harmonisan keluarga om Usman, terkadang dia juga mendengar pertengkaran kecil dari kamar om dan tantenya. Hal ini jelas sangat menggangu Afdhal dan sebab itu pula dia jadi sering pergi meninggalnya kediaman om Usman, sekedar hanya untuk melepas penat, nongkrong bersama teman-teman kampusnya.
Pada suatu malam, ketika Afdhal pulang dari aktivitas "kopdar/kopi darat" bersama teman-temannya, dia sadar saat ini dia sudah pulang sangat larut malam, karena dia takut mendapatkan teguran dari om Usman dan nantinya pasti akan dilaporkan ke orang tuanya, maka dia berinisiatif dengan sembunyi-sembunyi dia akan masuk dari pintu belakang. Dia tahu kalau pintu dapur rumah om Usman sangat mudah dibobol, beberapa kali dia juga sudah mengadu pada om nya, akan tetapi sampai dengan saat ini kunci pintu dapur belum juga diperbaiki. Lalu dengan mengedap-endap, Afdhal menuju ke pintu dapur untuk masuk kedalam rumah. Namun, ketika dia melewati jendela kamar om dan tantenya, dia mendengar suara desahan lirih dari dalam kamar om dan tantenya, awalnya Afdhal berusaha mengabaikan suara tersebut, akan tetapi karena rasa penasarannya jauh lebih besar, akhirnya dia mengehentikan langkahnya dan mencari cara untuk melihat apa yang sedang terjadi didalam kamar tersebut. Afdhal mengambil kursi kecil yang biasa digunakannya untuk merokok dibelakang dapur, lalu menggunakan kursi itu sebagai pijakan. Ketika dia melihat kedalam kamar, Afdhal terkejut dengan pemandangan yang biasanya hanya dia lihat pada divideo-video porno dan situs-situs 18+ saja.
Malam itu dia melihat om dan tantenya sedang bersetubuh atau ngeue. Pemandangan itu jelas membuatnya jadi panas dingin, yang tadinya dia ingin buru-buru masuk kedalam rumah, saat ini dia menghentikan langkahnya dan lebih memilih melihat pemandangan yang "indah" itu. Dalam hatinya, dia terpukau dengan tubuh tante tia yang masih putih mulus, tanpa cacat sedikitpun. Melihat pemandangan itu, dia jadi memiliki ide nakal, Afdhal ingin menggunakan pemandangan itu sebagai bahan untuk onani/coli, karena sudah sebulan lebih dia tidak melakukan kegiatan itu. Dengan pelan, Afdhal mulai membuka resleting celananya dan mulai memasukkan tangannya kedalam celana jeansnya itu. Dengan lembut, Afdhal mulai mengocok batangnya yang sudah mulai mengeras didalam celananya. Namun, belum lama Afdhal mulai mengocok, tiba-tiba om Usman mengatakan pada istrinya kalau dia akan ejakulasi.
Om Usman: ssssh maah papah dah ga tahan
Tante Tia: yah pah... tahan dong, kita kan baru main masa papah dah keluar
Om Usman: aaaaghh papah dah ga tahan mah, aargghhh
Crooot.... Crooot.... Crooott... Crooot.... Crooot.... Crooott...
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Stories
Non-ficțiuneHi readers,,, kali ini aku membuat One Shoot story atau cerita sekali tamat, ada juga beberapa yang berseries, jadi tiap chapternya akan berbeda-beda ceritanya. ' ' ' SELAMAT MEMBACA.