Hidup bersama kedua orang tua yang lengkap merupakan sebuah kebahagiaan, setiap hari dilimpahi cinta dan kasih sayang yang tidak ada habis-habisnya. Namun, hal itu tidak dapat dirasakan oleh Candra umur 14 tahun, seorang pelajar SMP. Ketika umurnya baru menginjak 3 tahun, ibunya meninggalkan Candra dan ayahnya untuk selama-lamanya karena penyakit kronis yang sudah lama dideritanya. Sejak kematian ibunya, Candra hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya, sampai suatu ketika Candra mendapat sebuah kabar mengejutkan dari ayahnya. Malam itu, setelah Candra dan ayahnya selesai makan malam, ayahnya tetiba mengajaknya untuk berbicara dengan serius dan saat itulah dia mengetahui bahwa ayahnya berniat untuk menikah lagi dengan wanita pujaannya. Saat itu Candra yang masih berumur 14 tahun merasa senang-senang saja, karena sebentar lagi dia akan memiliki ibu baru, akan tetaoi ada hal yang tidak Candra ketahui tentang ayah dan calon ibu barunya itu.
Terhitung sudah 11 tahun lamanya Wibowo (ayah Candra) menduda sejak kematian istrinya. Selama itu, Candra tidak tahu kalau ayahnya sedang dekat dengan seorang wanita, meski begitu beberapa kali Candra pernah memergoki ayahnya sedang bertelefon ria dengan seseorang didalam kamarnya dan dari pembicaraan mereka itu terdengar sangat mesra sekali, bahkan kadang-kadang terdengar juga suara desahan dari kamar ayahnya ketika mereka sedang bertelefonan. Namun, Candra yang tidak paham akan hal itu hanya mengabaikannya saja.
2 hari menjelang pernikahan, ayah Candra membawa calon istrinya itu untuk mulai tinggal bersama hingga hari janji suci mereka tiba. Ketika untuk pertama kalinya Candra bertemu dengan calon ibu sambung/tiri nya, akan tetapi Candra merasa ada yang aneh dengan calon ibu barunya itu. Entah mengapa dia berfikir kalau wajahnya lebih mirip seperti lelaki dan bukan hanya itu, untuk ukuran seorang wanita tingkah lakunya agak kaku dan suaranya juga seperti suara yang dibuat-buat, kadang terdengar kecil kadang juga terdengar besar. Namun, Candra berusaha menepis semua itu dan berusaha dengan baik dan tulus untuk menerimanya sebagai ibu barunya. Calon ibu baru Candra mulai memperkenalkan namanya, ia bernama Santi umur 27 tahun, beda 12 tahun dengan ayah Candra yang berumur 39 tahun. 1 hal yang Candra suka dari calon ibu tirinya itu, dia baik dan bahkan perhatian dengan Candra.
Singkat Cerita, hari pernikahan orang tua Candra tiba, Wibowo dan Santi sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Hari-hari selanjutnya dilalui dengan baik, mulai dari pagi ibu tirinya sudah menyiapkan makanan untuk mereka bertiga, lalu juga menyiapkan baju untuk suami dan anak tirinya, bahkan tidak lupa ibu tirinya juga terkadang selalu memberikan uang jajan lebih kepada Candra. Hal itulah yang membuat Candra semakin bahagia dan semakin menerima Santi didalam keluarganya. Sampai beberapa bulan kemudian, sebuah desas desus muncul dilingkungan rumah Candra, banyak bapak-bapak dan ibu-ibu dilingkungan rumah tinggal mereka mengatakan bahwa ibu tirinya Candra bukanlah perempuan, melainkan lelaki atau b*nci. Disekolahpun Candra juga mulai tidak nyaman, banyak teman-teman sekolahnya yang juga berasal dari lingkungan tempat tinggalny mulai menanyakan kepada Candra "apa betul kalau ibu kamu itu B*nci?". Candra yang mulai tidak tahan akan pertanyaan-pertanyaan itu mulai berlari menuju kekamar mandi dan mengurung diri disana, menangis tanpa ada yang tahu akan kondisinya.
Setelah pulang sekolah, dijalan pulang menuju kerumah Candra terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan dari teman-temannya, "apa benar yang dikatakan teman-teman kalau ibuku bukan perempuan?". Meski begitu, Candra berusaha berfikir positif dan tidak memperdulikan pertanyaan-pertanyaan bodoh dari temannya itu. Sesampainya dirumah, seperti biasa Santi menyambut hangat anak tirinya itu dengan menjulurkan tangannya dan langsung menyiapkan makan untuk Candra. Ketika sedang asyik makan, Candra diam-diam memperhatikan ibu sambungnya itu, ternyata kegiatannya itu dipergoki oleh ibunya sambungnya itu.
Santi: kok Candra ngeliatin ibu gitu, ada apa sayang?
Candra: eh... nggak bu, Candra lagi melamun aja hehe
Santi: ngelamunin apa nih? Kamu ada masalah disekolah? Cerita dong sama ibu, kali aja ibu bisa bantu
Candra: enggak bu, gak ada masalah apa-apa, cuma lagi inget-inget pelajaran disekolah tadi
Santi: oh....Karena tidak ingin ibunya berfikir yang macam-macam, segera Candra menyelesaikan makannya dan masuk kembali ke kamarnya. Didalam kamar, Candra mulai berfikir lagi tentang ibu tirinya itu, "kalau dipikir-pikir, ketika ayah dan ibu menikah kok gak banyak orang yang datang ya, hanya ada keluarga kedua mempelai dan kok dari keluarga ibu yang datang hanya paman dan beberapa keluarganya saja, aku gak liat calon kakek dan nenekku?". Meski pertanyaan-pertanyaan itu semakin bermunculan dipikiran Candra, dia yang tidak ingin dibuat pusing oleh pertanyaan-pertanyaan itu berusaha untuk melupakannya.
Beberapa hari kemudian, karena suatu alasan yang tidak jelas, ibu tirinya tiba-tiba izin untuk pulang kampung. Wibowo yang sepertinya sudah memahami akan kondisi itu, tanpa babibu langsung mengizinkan istrinya itu pulang kampung. Ketika hanya ada ayah dan Candra saja dirumah, Candra mulai mengulik-ulik informasi tentang ibu tirinya itu.
Candra: yah, ibu mau kemana sih?
Bowo: oh... ibu mau pulang kampung, katanya sih ada sodaranya yang sakit
Candra: ooh... gitu, kok ayah gak nemenin ibu pulang kampung?
Bowo: ya kalau ayah nemenin ibu, nanti yang jagain kamu siapa? lagian kan ayah kerja, ga bisa cuti
Candra: hmmm... yah
Bowo: Apa?
Candra: kan ayah sama ibu udah nikah
Bowo: terus?Candra: kapan aku dapet adik barunya yah???
Seketika Bowo terdiam membisu, tidak dapat berkata apa-apa. Lalu Bowo, menghela napas dan mulai berbicara kembali pada anaknya.
Bowo: emang kamu mau punya adik?
Candra: ya mau lah... emang ayah gak mau?
Bowo: ya mau sih.. tapi...
Candra: tapi kenapa yah?
Bowo: ah.. enggak... mungkin emang belum rezekinya aja kali ya hehe Doa'in aja lahBowo yang semakin terpojok dengan pertanyaan anaknya itu, akhirnya dia mengakhiri perbincangan mereka. Beberapa hari kemudian, tepat pukul 9 malam tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Candra dan ketika dia membukakan pintunya, dia melihat Santi atau ibu tirinya sudah kembali dari kampug.
Candra: eh.. ibu.. kok pulang nya malam-malam, ayok masuk bu
Santi: iya Candra, ibu masuk ya... ayah mana?
Candra: ayah udah masuk ke kamarnya bu
Santi: ooh.. gitu, yaudah ibu masuk dulu ya, kamu juga cepat tidur sana udah malam
Candra: iya bu.Segera Candra menutup pintu dan kembali ke kamarnya untuk tidur. Sedangkan di kamar Bowo, tiba-tiba santi mengejutkan dirinya dengan menindih tubuhnya.
Santi: *bruuuk....
Bowo: duuuh aaghhh... eeh sayang kamu udah pulang? kok nggak ngabarin aku sih
Santi: iya sengaja, mau bikin kejutan heheh
Bowo: gimana urusanmu dikampung, udah kelar?
Santi: udah mas....Setelah perbincangan kecil tak berarti, Santi segera melepas seluruh pakaian nya dan duduk disamping suaminya. Setelah beberapa hari mereka tidak bertemu, akhirnya mereka bercinta untuk melepas rindu satu sama lain.
<<< Bersambung >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Stories
Kurgu OlmayanHi readers,,, kali ini aku membuat One Shoot story atau cerita sekali tamat, ada juga beberapa yang berseries, jadi tiap chapternya akan berbeda-beda ceritanya. ' ' ' SELAMAT MEMBACA.