12. Heart Attack

1.4K 330 44
                                    

Ckiiitt!

Brakk!

Dengan cepat Seulgi menginjak rem mobilnya saat ia melihat ada sebuah sedan putih berhenti begitu saja sambil menahan kepala Irene dari dashboard dan mengabaikan kondisinya sendiri.

Monolid itu terlihat menarik nafasnya yang terengah saat ia berhasil menghindar sedan itu. Ia menatap Irene dengan tatapan khawatirnya.

"Gwencana? Apa ada yang luka?!"panik Seulgi menatap Irene yang masih memproses apa sedang terjadi.

"Irene ssi!"panggil Seulgi panik menepuk pelan pipi Irene dengan monolidnya yang semakin melebar

"U-ugh n-ne gwencana"jawab Irene tersadar dengan panggilan Seulgi

"N-ne aku--- omo! Seulgi ya kepalamu berdarah!"histeris Irene saat melihat darah mengalir dari kepala Seulgi.

"N-ne darah?"tanya Seulgi

"Eo!"jawab Irene dengan cepat mengambil sapu tangannya untuk menutupi luka yang ada dikepala Seulgi

"Jangan sampai aku melihat darahnya!"pekik Seulgi tiba-tiba karena ia baru tersadar kalau darah adalah sumber ketakutannya.

"Ne?"heran Irene

"Aku takut darah~"lirih Seulgi

Irene akhirnya mengangguk paham dan sebisa mungkin membantu menutupi luka dikepala Seulgi agar darah tidak semakin keluar.

"Yaishh manusia gila mana yang seenaknya menghentikan mobilnya ditengah jalan!"kesal Seulgi menatap kearah sedan putih yang masih berhenti disana

Irene diam melihat kearah sedan putih itu.

"Tahan ini, aku melihatnya"kata Irene ingin keluar dari mobil namun Seulgi lebih dulu menahannya.

"Anni, kau tunggu disini. Aku akan memberi pelajaran kerohanian pada manusia lalai itu"geram Seulgi langsung keluar dari mobilnya membuat Irene menganga tak percaya mendengar ucapan Seulgi.

"Sepertinya agama nya cukup kuat"gumam Irene memperhatikan Seulgi dari dalam mobil.


Tok...tok...

Seulgi mengatur emosi sekaligus sakit dikepalanya sembari mengetuk kaca mobil pemilik sedan itu hingga tak lama pemilik sedan itu keluar dari dalam sana.

"Yha! Apa kau benar-benar mendapatkan SIM mu dengan cara yang benar?!"tanya Seulgi marah

"Ahh joseonghamnida agassi a-aku benar-benar minta maaf. Kepalaku terasa sakit dan aku terpaksa menghentikan mobilku"jelas pria pemilik mobil itu

"Sudah tau sedang sakit kenapa membawa mobil sendiri huh? Kau hampir saja membuat pengendara lainnya celaka! Arra?!"kesal Seulgi

"Sekali lagi maafkan aku, a-aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku"ucap pria itu dengan wajah memelasnya

"Cihh tidak perlu. Perhatikan cara mengendaramu! Jika sakit panggil supir agar bisa membawa dirimu"balas Seulgi kesal

"Ne agassi sekali lagi maafkan aku"

"Yaishh aku bukan agassi!"kesal Seulgi membuat pria itu menatapnya heran

"Ne?"

"Ck lupakan! Hiss"desis Seulgi berlalu meninggalkan pria itu dan kembali masuk kedalam mobil



"Benar-benar pria menyebalkan!"sungut Seulgi kembali masuk kedalam mobil.

"Apa yang terjadi?"tanya Irene

Cupid's Arrow Melted My Heart || SEULRENE || Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang