41. Ujian

12.7K 1.2K 34
                                    

Dor!

Cie kangen yaa. Maaf jarang up karena aku males nulis😌🙏

Bab ini di up sesaat setelah ditulis, jadi mohon maaf jika ada typo dan mungkin tidak nyambung.

-happy reading-

"10 gak harus 5 + 5 kan?"

~Haidar Athfariq

~~~

Hari demi hari berlalu. Tak terasa uprak telah berhasil Zahira lewati. Hari ini Zahira bersiap untuk tes UTBK dan beberapa hari lagi ujian kelulusan. Huft.

Zahira masuk ke mobil suaminya. Di belakang stir sudah duduk Pak Haidar. Laki-laki itu sudah rapi dengan kemeja dan celana bahan berwarna hitam.

"Siap sayang?" tanya Pak Haidar.

Zahira menghembuskan nafasnya. "Bismillah."

Sepanjang perjalanan jantung Zahira berdetak tak karuan. Melihat kegelisahan Zahira, Pak Haidar pun menenangkan dengan cara menggenggam tangan mungil istrinya.

Zahira tersenyum saat Pak Haidar menggenggam tangannya. Perlahan hatinya dapat lebih tenang.

"Sayang kalau aku gagal gimana?"

Pak Haidar mengelus punggung tangan Zahira menggunakan ibu jari tangannya.

"Jangan pesimis sayang. Usaha gak akan mengkhianati hasil. Kamu sudah berusaha sebaik mungkin dan insyaallah kamu akan mendapatkannya. Kalaupun kamu gagal, itu bukan akhir dari segalanya. Masih ada cara lain yang belum kamu coba. 10 gak harus 5 + 5 kan?"

Zahira mengangguk.

"Jadinya mau ambil jurusan apa?" tanya Pak Haidar.

"Pendidikan matematika," jawab Zahira mantap.

"Sudah mencintai matematika, hm?"

"I love Math and I Love You," ucap Zahira manis.

Pak Haidar pun langsung membawa tangan Zahira untuk ia kecup.

"Love you too."

Ban mobil berhenti tepat di parkiran salah satu universitas tempat Zahira menjalankan tes.

"Doain aku ya sayang," ucap Zahira meminta restu.

"Pasti," balas Pak Haidar.

Lelaki itu menyempatkan mencium kening Zahira, berusaha memberikan ketenangan pada istrinya.

Setelah mencium punggung tangan sang suami, kini Zahira turun dari mobil. Gadis itu berulang kali menghela nafas, semoga saja ia dapat dengan mudah menjawab soal-soal, dan semoga saja AC ruang UTBK tidak membuat mulas.

Beberapa jam telah berlalu. Kini Zahira berjalan ke luar ruangan dengan menunduk. Ia kurang puas dengan jawabannya tadi.

Bahkan ia banyak menembak huruf C jawaban. Seperti yang ia pelajari dari YouTube privat Al Faiz dan para pejuang utbk terdahulu, katanya C itu cintaa. Maka dari itu Zahira menembak huruf C. Semoga saja nilainya bagus.

Kaki Zahira yang awalnya berjalan dengan malas kini bergerak lebih cepat saat melihat sosok laki-laki kesayangannya. Dengan semangat Zahira menubruk tubuh tegap itu.

"Gimana hm? Lancar?" tanya Pak Haidar.

"Kamu nungguin aku?"

"Iya dong."

"Padahal kan lama."

"Apa sih yang enggak buat istriku ini." Pak Haidar lalu mengecup pucuk kepala Zahira.

I Love Math and I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang