Saat ini..
Pagi ini..
Chuuya hanya bisa terdiam, memaku untuk berapa lama.Mimpinya barusan membuatnya tidak bernafsu untuk sarapan. Untungnya, Chuuya tinggal sendiri, sarapan paginya tidak diatur-atur oleh siapapun, tidak perlu ada paksaan dari orang lain untuk menyuruhnya sarapan.
Chuuya bersiap-siap pergi ke sekolah yang biasanya menggunakan motor kesayangannya.
Bagi Chuuya, tak terasa sudah sampai di sekolahnya padahal hanya dengan sekali menerjapkan mata."Chuuya, sudah lama tidak bertemu, ya?" Lamunannya berhenti ketika seseorang mengajaknya berbicara.
Dia berada di loker berjejer itu, di depan lokernya, dan di sana, ada dua temannya.
"Lama? Aku hanya izin sakit kemarin," Chuuya meletakkan tas di lokernya dan menutup kembali lokernya, kemudian berjalan menuju kelasnya.
"Sakit atau bolos?" Mereka yang mengekorinya tertawa setelah mengatakannya, Chuuya ikut tertawa.
"Bolos, aku malas masuk apalagi waktu ada pelajaran sains."
"Untung kau tidak masuk, kemaren satu kelas dihukum karena tidak ada yang mengerjakan tugas rumah."
Eh? Sepertinya aku pernah mendengarnya?
"Untuk pertama kalinya kita dihukum satu kelas."
Dimana? Kapan?
Chuuya terbenam dalam pikirannya, yang mencoba menjadi jawaban dari pertanyaannya saat masih berjalan, sementara kedua temannya sedang berbincang akrab.
"Pertama kali? ini udah kesekian kalinya. Kelas kita ini seperti preman, bahkan banyak guru tidak mau masuk kelas kita," sekali lagi mereka tertawa bersama.
Apa ini ada hubungannya dengan mimpi yang tadi?
Mereka sampai di kelasnya, 2-2. Chuuya melihat semua teman sekelasnya dengan sibuk mengobrol. Namun begitu kehadirannya tiba, mereka langsung menoleh.
"Chuuyaaaa! sehari tanpa mu bagai seribu hari kebahagiaanku," teriak Higuchi. Namun Chuuya hanya terbenung diam menatap lantai ruangan putih polos itu.
Sepertinya aku pernah mendengar ini..
"Chuuya? ada apa?" Kelaspun hening, dan Higuchi bertanya lagi, "apa kau masih sakit?"
"Sakit? Katanya dia hanya membolos kemarin." Dua orang di belakang Chuuya menoleh heran.
"Ahh! dia pasti sedang berpura-pura sakit lagi, kan?" semuanya tertawa ketika kalimat itu di ucapkan, namun Chuuya masih terdiam menatap lantai kelasnya.
"Chuuya?" mereka mulai khawatir, dia tidak biasanya..
"Uh, ya? ada apa?" Chuuya tersentak setelah Higuchi kembali memanggilnya. Ia bertanya dengan sorot bingung, menatap Higuchi, lalu menatap seluruh murid kelas 2-2 yang khawatir.
"Ada apa dengan ku?" Chuuya mulai meraba wajahnya untuk mencari tahu apa yang salah di dirinya.
"Apa kau sakit?"
"Tidak, aku sangat sehat, kenapa?"
"Kau terlihat berbeda, apa yang kau pikirkan?"Chuuya menghela nafas lelah, "tadi aku bermimpi sesuatu yang aneh."
Yang awalnya diam, akhirnya mereka ribut kembali. "Mimpi apa? mimpi basah."
"Enak sa-"
"Mungkin dia memimpikan seorang gadis tinggi. Soalnya dia tidak tinggi," mereka semua bercanda lagi.
"BUKAN! AKU TIDAK PUNYA SELERA PADA PEREMPUAN-" sebenarnya yang dimaksud Chuuya adalah perempuan tinggi. Dia mau mencari seseorang yang lebih pendek darinya supaya tidak malu.
Namun kalimatnya terpeleset hingga ia salah mengucapkannya, lebih tepatnya kurang suatu kata yang membuatnya disalah pahami. Entah.. entah kenapa kalimat terakhir tidak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || Soukoku ✣
FanfictionMata merah, mulut tajam dengan darah mengalir di wajahnya. Monster itu memakan tubuh manusia hingga hanya tersisa tulang-belulangnya. Itulah mimpi Chuuya akhir-akhir ini, sesosok monster hitam pemakan manusia, dan setiap kali dia melihat monster itu...