Monster || Soukoku ✣

Prolog

Brumm..

"Astaga.. anak itu bolos lagi?!"
"Sudah menghubungi orang tua walinya?"

Sementara guru-guru di sekolah sedang frustasi dengan murid yang satu ini, sang pembuat onar itu mengebut di jalan besar dengan kecepatan tinggi menggunakan motor.

Dia berbelok sesuai jalur kosong yang ada, melewati setiap mobil yang melaju pelan baginya.
Dengan seringai di wajahnya, dia menerobos lampu merah.

Kembali lagi di sekolah, sang guru mulai mempertanyakan keberadaan murid satu itu pada teman sekelasnya.

"Adakah di antara kalian yang tahu di mana teman sekelas kalian?"

Murid-murid kelas itu hanya mengangkat bahu tak peduli. "Mana kutahu?" Tapi kalimatnya seolah mengetahuinya.

"Kalau bukan karena walinya penyumbang dana besar untuk sekolah, dia pasti sudah akan dikeluarkan," keluh sang guru sambil memijit pelipisnya.

Entah berapa lama heningnya kelas, akhirnya seorang murid mengangkat tangannya, dan para guru mengalihkan perhatian padanya.

"Ada apa?"

"Aku sepertinya tahu dia di mana," ucapnya sebelum menahan tawa. Guru-guru itu sudah yakin bahwa mereka tidak sedang serius soal ini.

"Dia pergi ke surga, bertemu ayah ibunya,"
Mereka semua tertawa terbahak-bahak setelahnya. Humor gelap yang dibuat oleh sang sahabat sendiri terdengar mengerikan di telinga para guru.

Lalu sebuah telpon berdering, dari nomor yang dikenalinya kepada wali kelas di kelas itu.

Nomor dari Nakahara Chuuya.

Dia mengangkatnya dengan rasa curiga. Ada perasaan aneh saat dirinya mendengar suara pria yang mengaku sebagai kepolisian.

Itu adalah perasaan panik, ketika dirinya tahu bahwa orang yang baru saja menjadi bahan candaan teman sekelasnya, candaan itu benar-benar mungkin akan terjadi.

"Kami dari kepolisian menemukan anak remaja dengan papan nama "Nakahara Chuuya" terbaring di jalanan akibat kecelakaan. Bisakah anda membawa orang tuanya ke rumah sakit XXX. Kami tidak dapat menemukan nomor kontak lain selain teman-temannya dan nomor bapak sendiri."