Chuuya terbangun dari tidurnya, dia langsung terduduk tegak setelah membuka matanya. Ia menatap jam di meja, entah kenapa penempatan jam itu tidak berubah dari sebelumnya, 08.27.
Chuuya mengusap matanya, dan berdiri mempersiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Dia membuat omelet yang tampak menggiurkan. Masakannya langsung habis sekali suap, sebegitu senangnya dengan masakan sendiri.
Sambil terduduk di meja makannya, dia merenungkan apa yang membuatnya merasakan gelisah dalam hatinya. Sebuah kegelisahan yang tidak Chuuya mengerti timbul di hatinya.
Sesuatu yang tidak dimengertinya.
.
.Sesampainya Chuuya di lokernya, dalam sekali menerjapkan mata, dia menaruh barang-barangnya di lokernya, dan mendengar temannya berkata, "Chuuya, sudah lama tidak bertemu, ya?"
Sambil menutup kembali lokernya. Chuuya mengerutkan kening, dia menoleh dengan penasaran, "lama?" Sebenarnya ada kalimat yang ingin Chuuya lanjutkan, namun ia merasa sulit untuk diucapkan.
"Ya, sudah satu bulan."
Kening Chuuya semakin berkerut, sampai-sampai matanya bisa tidak terlihat. "Satu bulan?"
Mereka tertawa, "jangan begitu, kau seperti alien."
Chuuya ikut tertawa karena mereka.Keduanya berjalan menuju kelasnya, 2-2 yang penghuninya amat sangat kacau.
"Tapi, Chuuya itu seperti monster, monster kecil. Dia bukan alien tapi monster."
"Heh! Aku tidak kecil!" ketus Chuuya kepada mereka yang mengekorinya.
"Tidak sadar diri, kalau begitu kau adalah kurcaci besar."
"Brengsek!"Srekk..
Ketika Chuuya membuka pintunya, mereka yang berisik akhirnya terdiam menatap Chuuya, lalu kembali heboh sendiri saat mengetahui bahwa yang datang adalah Chuuya, bukan para guru yang ingin protes.
"Chuuyaaaa! Sehari tanpa mu bagai seribu hari kebahagiaanku" teriak Higuchi, yang terasa pernah terjadi sebelumnya.
Namun Chuuya hanya terdiam, mulutnya sedikit sulit terbuka, tidak mau mengikuti apa kata pikirannya.
"Benarkah? Haruskah aku bolos lebih lama lagi?" Balasnya dengan sedikit gugup, meskipun tidak di sadari sang lawan bicara."Benar, kau harus. Karena kau adalah masalah terbesar kelas kami."
"Hah? Kalianlah yang membuat kelas ini hancur!" Chuuya berjalan menuju kursinya, dan disambut baik oleh teman sekelasnya.
.
.Kringgg..
Bel telah berbunyi, namun kelas 2-2 tetap tidak mempersiapkan pelajarannya.
"Yuhuuu..! Aku dapat kabar kalau guru kita tidak mau masuk niih!"
"Dan..?" Tanya seseorang yang sedang makan sambil menonton film di handphonenya.
"Hahahaa, tunggu! Aku mau mencatok rambutku dulu."
"Gantian ya, aku juga mau."Chuuya benar-benar merasakan sesuatu yang berulang, dia seakan mengulang waktu dan mengulang lagi.
Dia bangkit berdiri, dan pergi, sebelum Kajii dan Tachihara akan menghampirinya.
Chuuya menuju ke taman belakang. Tempat sepi terbengkalai, tempat di mana dia mendapatkan ketenangan, karena sepinya taman itu. Dia terduduk sambil menyandar tembok pembatas, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan korek api.
Dia lanjut, menyalakan rokok itu dan mulai merokok. Memejamkan matanya sambil mengenang kejadian kejadian sebelumnya.
Orang tuanya meninggal, dan dia tinggal sendiri sejak umur 12 tahun. Untungnya dia bisa bertahan hidup sampai sekarang, 4 tahun setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || Soukoku ✣
Fiksi PenggemarMata merah, mulut tajam dengan darah mengalir di wajahnya. Monster itu memakan tubuh manusia hingga hanya tersisa tulang-belulangnya. Itulah mimpi Chuuya akhir-akhir ini, sesosok monster hitam pemakan manusia, dan setiap kali dia melihat monster itu...