Epilog

3.6K 393 98
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Tormento —

Taehyung membuka matanya saat merasakan keningnya di usap, tatapan pria itu langsung bertemu dengan mata kucing Jennie yang indah.

"Good morning my husband." Sapa Jennie dengan hangat membuat Taehyung tersenyum, pria itu meraih tangan Jennie dan mengecupnya.

"Pagi sayang." Taehyung mengelus pipi Jennie dan menarik tengkuk wanita itu, mengecup bibirnya lantas bangkit bersandar di kepala ranjang. "Kau tidak nyenyak?"

Jennie mengangguk seraya menyandarkan kepalanya pada dada bidang telanjang Taehyung, Taehyung menarik Jennie dan semakin merapatkan tubuh mereka. Mengelus punggung telanjang Jennie dan mengecup puncak kepalanya sayang. Kebiasaan yang tidak pernah dia lewati setiap pagi atau sebelum mereka tidur. Beberapa menit keheningan mengelilingi ruangan kamar itu sampai Jennie mendongak menatap Taehyung.

"Taehyung, ini sudah hampir jam tujuh, kau bisa terlambat masuk kantor."

"Kau lupa kalau aku adalah bosnya." Jennie mencibir sikap sombong Taehyung.

"Oleh sebab itu kau sebagai bosnya harus mencontohkan hal yang baik. Jangan karena kau adalah bosnya kau bisa semena-mena..."

"Baiklah sayang, baiklah." Jennie memekik saat Taehyung tiba-tiba bangkit sembari menggendongnya membuat tubuh telanjang mereka terekspos membuat Jennie memerah malu.

"Taehyung apa yang kau lakukan!? Turunkan aku!" Taehyung tertawa geli sembari mengecup bibir Jennie.

"Apa lagi yang dilakukan sepasang suami istri yang terbangun di pagi hari selain mandi bersama dan melanjutkan aktivitas yang semalam?" Saat pintu kamar mandi tertutup setelahnya hanya mereka yang tahu apa yang terjadi didalam sana.

Beberapa menit kemudian mereka sudah selesai dengan acara mandi mereka yang 'menyenangkan', dan saat ini Jennie tengah memasangkan dasi di leher Taehyung.

"Setelah mengantarkan Hana kesekola aku ingin bertemu dengan teman-teman ku, sudah lama sekali sejak aku bertemu dengan mereka." Imbuh Jennie dengan raut sedih. Omong-omong, Hana adalah putri kecil mereka yang baru berumur empat tahun dan sebentar lagi akan menginjak usia lima tahun.

"Jangan bersedih, aku benci melihat mu bersedih." Taehyung mengelus pipi Jennie dan menarik sudut bibir wanita itu. "Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri kalau aku tidak akan membiarkan mu bersedih. Sekarang ayo tersenyum." Jennie tersenyum  membuat pria itu ikut tersenyum.

Setelahnya mereka keluar bersama dan di sambut putri kecil mereka yang nampak cemberut menunggu daddy dan mommynya.

"Dad mom lama sekali! Nana bisa terlambat sekolah!" Coletahnya dengan suara khas anak-anak membuat Taehyung gemas dan membawanya kedalam gendongan.

"Maafkan dad dan mom. Kami memiliki urusan penting tadi."

"Ya, ya urusan penting." Tiba-tiba Yoongi yang tengah makan dimeja menyahuti dengan pandangan mengejek pada Taehyung, tahu betul dengan kata 'urusan penting' yang sang adik katakan. Taehyung memutar bola mata terang-terangan membuat Jennie menyenggol lengannya.

"Baiklah kak, kami pergi dulu ya."

"Hm, hati-hati." Setelah berpamitan, Taehyung Jennie dan Hana masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan pekarangan mansion.

"Hubungi aku saat kau akan pulang, aku akan menjemput mu." Jennie mengangguk dan tak berapa lama mereka sampai di sekolah Hana.

"Belajar yang rajin oke!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tormento ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang