END

3.1K 439 112
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Tormento —

Lima tahun, bisa kalian hitung ada berapa hari dalam lima tahun? Itu tidak terhitung bukan? Tapi Taehyung selalu menghitungnya, tak pernah dia lewatkan satu hari pun untuk tidak menunggu Jennie. Selama lima tahun ini Taehyung gunakan untuk berdiri didalam gereja, menanti kedatangan sosok Jennie yang sangat dia rindukan.

Tapi sudah lima tahun dan hari terus Taehyung lewati dengan berdiri disini, namun Jennie tak kunjung datang. Orang-orang bahkan sudah menganggap Taehyung gila karena berdiri terus di didalam sana tak ingat waktu dan tak peduli pada rasa lapar dan haus yang dia rasakan.

Taehyung tidak peduli, benar-benar tidak peduli jika nantinya dia akan mati disini. Taehyung hanya ingin bertemu lagi dengan Jennie seperti yang gadis itu katakan sebelum mereka berpisah bertahun-tahun lalu. Bahwa mereka akan bertemu di gereja ini lagi. Tapi gadis itu tak kunjung datang meskipun bertahun-tahun Taehyung lewati disini untuk menunggunya.

Taehyung sangat merindukannya, Taehyung ingin sekali memeluknya dan mengatakan bahwa dia begitu sangat merindukannya. Ingin mengatakan betapa sangat menyesal dia karena sudah menyakitinya, Taehyung juga ingin mengatakan dia sangat mencintai Jennie. Dan bayi mereka, sudah sebesar apa sekarang? Apakah dia perempuan atau laki-laki? Apa dia mirip Jennie atau mirip sepertinya?

Dengan membayangkan hal tersebut membuat Taehyung tersenyum, namun senyumannya pudar mengingat dia tidak bisa memberikan kasih sayang pada anaknya. Tidak ada disaat-saat Jennie mengidam dan memberinya semangat ketika melahirkan buah cinta mereka. Taehyung akan menyesali semua itu selama seumur hidupnya.

Selama lima tahun ini pula Taehyung tidak pernah memaafkan dirinya sendiri sebelum dia bertemu dengan Jennie dan gadis itu sendiri yang memaafkannya. Karena kata maaf dan pengampunan dari gadis itu lebih dia butuhkan.

Taehyung bersedia menunggu seumur hidupnya untuk mendapatkan pengampunan Jennie, tapi tidak untuk perpisahan yang terlalu lama ini. Taehyung bukan seorang yang akan dengan sabar menunggu. Apa lagi yang tengah dia tunggu ini adalah orang yang Taehyung cintai, Taehyung tersiksa dengan rasa rindu yang kian menggerogotinya setiap hari. Taehyung sudah tidak tahan lagi dan ingin segera bertemu dengan Jennie.

"Tidak lelah?" Taehyung menoleh pada sumber suara dan menemukan Yoongi tengah berdiri tak jauh darinya. Yoongi nampak menghela napas jengah dengan tingkah Taehyung.

"Taehyung, bagaimana jika Jennie tidak akan pernah datang?"

"Dia akan datang." Taehyung menjawab dengan cepat dan seolah sangat yakin meskipun saat ini dia sendiri sudah tidak punya harapan lagi. "Dia pasti akan datang."

Yoongi menatap punggung Taehyung, merasa kasihan pada adiknya itu. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah harus dia terima mau tidak mau. Ini hukuman yang sangat pantas bahkan hukuman ini belum sebanding dengan luka yang pria itu berikan pada Jennie.

"Kau belum makan dari pagi, pulanglah dulu dan isi perut mu." Tidak ada jawaban.

Yoongi menghela napas lagi sebelum pergi dari sana meninggalkan Taehyung yang masih berdiri, kakinya terasa sakit dan keram tapi dengan berpegangan pada kursi Taehyung mencoba bertahan. Pria itu menunduk dan tanpa bisa dia tahan air matanya jatuh, tidak ada isakan yang terdengar namun napasnya bergetar, bahunya bergetar.

Ini sudah lima tahun berlalu dan Jennie belum datang juga sesuai dengan perkataannya. Apa benar yang kakaknya katakan, kalau Jennie tidak akan pernah datang lagi kesini? Bahwa Jennie tidak akan pernah mau menemuinya lagi? Taehyung mendongak.

Tormento ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang