09. Painful fact

2.9K 474 295
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Tormento —

"Gugurkan."

Satu kata itu mampu menghancurkan hati Jennie, gadis itu menatap Taehyung tak percaya. Air matanya jatuh sesat setelah mendengar kata tersebut dari pria yang bertanggung jawab atas janin yang ada didalam rahimnya. Mengapa pria itu begitu tega mengatakan hal tersebut pada darah dagingnya sendiri? Tidakkah pria itu berpikir bahwa bayi ini adalah hasil dari perbuatannya yang terjela? Dan pria itu ingin menambah dosanya dengan membunuh bayi yang tidak tahu apa-apa ini.

"Tidak."

Taehyung mengetatkan rahangnya menatap Jennie, tangannya terkepal kuat. Jennie memekik saat Taehyung menariknya dan menjambak rambutnya dengan sangat kuat membuat Jennie kesakitan. Matanya menghunus tajam pada bola mata bergetar Jennie.

"Gugurkan, atau aku yang akan melenyapkannya."

"Dia darah daging mu brengsek!!" Jennie berteriak histeris didepan wajah Taehyung dengan air mata bercucuran. "Bagaimana bisa kau hendak melakukan itu pada darah daging mu sendiri!!"

"Persetan aku tidak menginginkannya!" Taehyung menatap nyalang, melangkah maju membuat Jennie mundur. "Lebih baik lenyapkan bayi itu, karena percuma meskipun dia hidup tidak ada yang menginginkannya. Bayi itu hanya masalah yang harus di singkirkan."

"Bayi ini bukan masalah! Bayi ini tidak tahu apa-apa! Bayi ini berhak hidup dan mendapatkan kasih sayang semua orang!" Jennie menatap Taehyung menantang. "Aku akan tetap mempertahankan bayi ini, tidak peduli jika kau tidak menginginkan nya."

Prang!

Jennie menjerit saat Taehyung membanting tiang lampu didepan nya. Lampu itu hancur seketika dan hal tersebut membuat Jennie ketakutan, apa lagi saat Taehyung mengambil tiang lampu besi tersebut. Jennie menggelengkan kepalanya, terus mundur memeluk perut nya. Melindungi bayi tidak berdosa didalam perutnya dari ayahnya yang hendak membunuhnya.

"Jangan Taehyung, kumohon bayi ini tidak berdosa. Kita berdua yang berdosa, bayi ini tidak tahu apa-apa."

Jennie terduduk dilantai saat punggung nya menyentuh dinding. Menatap Taehyung yang berdiri didepan nya, menggelengkan kepalanya sambil terisak. Jennie menjerit saat Taehyung mengangkat tiang besi itu dan hendak memukulkannya pada Jennie.

"Tuan Taehyung, tuan Yoongi sudah sadar!" Taehyung sontak berbalik mendengar kabar itu. Menatap seorang pria yang berdiri diambang pintu kamar.

"Benarkah?" Pria itu mengangguk membuat Taehyung tersenyum senang, pria itu lalu berbalik dan berjongkok, mencengkeram rahang Jennie seakan ingin meremukkan nya lantas berbisik tajam. "Jika saat aku kembali bayi itu masih hidup, kau akan benar-benar ku lenyapkan."

Setelah mengatakan itu Taehyung berjalan keluar. Meninggalkan Jennie yang terisak memeluk tubuh nya. Bibi Lee yang masih ada disana dengan segera menghampiri Jennie dan memeluk tubuh bergetar gadis itu. Tangisan Jennie pecah didalam kesunyian kamar.

"Bayi ini tidak bersalah hikss.. Bayi ini tidak bersalah..." Jennie terus meracaukan kata-kata tersebut didalam pelukan bibi Lee, menangis membuat bibi Lee tak kuasa menahan tangisan nya lagi.

"Tidak bi, aku tidak mau menggugurkan nya. Aku tidak mau hikss..." Bibi Lee menyeka air matanya sendiri. Merasa kasihan pada perempuan malang ini karena harus merasakan penderitaan yang seharusnya tidak dia rasakan. Mengapa gadis malang ini harus merasakan penderitaan yang begitu berat ini?

Tormento ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang