06. Happen again

2.6K 423 113
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Tormento —

Tak terasa sudah satu minggu Jennie berada di rumah sakit ini, menjalani beberapa pemeriksaan sebelum akhirnya dokter menyatakan bahwa Jennie sudah cukup sembuh untuk di bawa pulang. Hanya saja kaki nya masih lemah untuk berjalan lancar, sehingga Jennie harus menggunakan kursi roda untuk beberapa hari.

Selama seminggu ini juga Jennie tidak pernah melihat batang hidung Taehyung muncul. Pria itu menghilang entah kemana, namun Jennie sangat bersyukur karena setidak nya Jennie tidak perlu berurusan dengan Taehyung. Lagi pula Jennie masih takut pada pria itu, bayangan saat Taehyung mencambuk nya membuat tubuh Jennie langsung bergetar takut. Jennie tidak mau mengingat nya lagi.

Jennie sudah lumayan sembuh dan otomatis dia harus kembali lagi ke mansion neraka itu. Tidak, Jennie tidak mau. Dia tidak mau kembali ke mansion neraka itu lagi, Jennie takut berada di sana apa lagi ada Taehyung yang akan selalu datang untuk menyiksa nya dengan kejam. Jennie harus kabur dari sini dan melaporkan Taehyung ke polisi lalu membebaskan adiknya.

Ya itu benar. Dengan begitu maka dia dan adik nya bisa bebas tanpa terluka sedikit pun, sementara Taehyung akan di hukum atas tindakan pelecehan dan pembunuhan. Tapi bagaimana cara agar Jennie keluar dari rumah sakit ini?

Jennie bangkit dari ranjang yang dia tempati, pelan-pelan mencoba turun sambil berpegang pada ranjang. Kaki nya masih terasa sakit namun sekuat mungkin Jennie mencoba untuk berdiri namun pada akhirnya Jennie terjatuh. Gadis itu memejamkan matanya menahan sakit. Tak berapa lama suster terlihat masuk dan terkejut melihat Jennie sudah bersimpuh di lantai nampak kesakitan.

"Nona, anda baik-baik saja?" Ujar suster dan entah kenapa tiba-tiba ide tersebut muncul di benak nya.

"Tolong, tolong panggilkan dokter."

Suster itu mengangguk panik lantas segera keluar tanpa tahu jika semua ini adalah rencana Jennie. Saat suster wanita tersebut keluar, Jennie dengan cepat naik ke kursi roda. Mendorong roda itu kearah pintu dan membuka nya, melihat apakah ada seseorang yang berjaga di luar. Semua nya aman dan tanpa memikirkan apapun lagi Jennie segera meluncur keluar, dengan terburu-buru mendorong roda nya.

Jantung Jennie berdegup sangat kencang saat menatap was-was kesekitar, berharap tidak ada yang menyadari bahwa dia tengah berusaha kabur saat ini. Saat hendak berbelok menuju lorong lain tiba-tiba kursi roda Jennie berhenti. Mata nya membelalak melihat presensi sosok Taehyung yang bersandar didinding menatap nya datar. Seolah tahu bahwa Jennie hendak melarikan diri.

"Mencoba kabur?" Jennie menelan ludahnya memundurkan kursi roda nya. Menatap Taehyung takut. Taehyung menyeringai lalu menegakan punggung nya, berjalan kearah Jennie yang ketakutan. "Silakan pergi, aku tidak melarang mu. Kau ingin kabur bukan? Jadi lakukan. Aku tidak akan mengejar atau melarang mu. Lagi pula..."Taehyung berhenti melangkah saat Jennie tersudutkan pada dinding. "Masih ada adik mu yang manis itu, kau akan melihat nya tiada dengan sangat mengenaskan."

Jennie menggelengkan kepalanya. Tidak, Jennie tidak bisa melihat adiknya terluka. Jennie tidak akan membiarkan nya, cukup dirinya yang pria itu jadikan pelampiasan atas kesalahan ayahnya.

"Jangan, jangan lukai adik ku. Kumohon..." Jennie menatap Taehyung dengan tatapan penuh air mata, namun hal itu tidak membuat Taehyung merasa iba sama sekali. Pria itu malah menyeringai.

"Tergantung, jika kau tetap pergi maka aku akan berganti menyakiti adik mu."

"Aku tidak akan kabur lagi, tapi aku mohon jangan lukai adik ku." Jennie mendorong roda nya mengejar Taehyung saat lelaki itu berbalik pergi. "Aku mohon Taehyung." Jennie meraih tangan Taehyung namun detik itu juga Taehyung langsung menghempaskan nya dengan kasar membuat Jennie tersentak.

Tormento ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang