"Sedang apa kau?"
"EH ANYING DILAN CEPMEK GUE KAGET!" Pekik Taehyun kaget.
Sedang asik dengan dunianya, tapi malah hancur lebur akibat suara bariton milik Beomgyu. Entah sejak kapan pria itu sudah masuk kekamarnya bahkan ditemani dengan beberapa maid yang pakaiannya mirip kaya babu-babu anime.
Taehyun mendengus, "kalo Dateng itu ngode-ngode dulu dong ngab. Untung gue gak punya riwayat otak-eh maksudnya jantung."
Mendengar itu Beomgyu menautkan alis, "bukannya kau memang sudah punya riwayat cacat otak ya?" Ujar Beomgyu enteng.
"WEAH! SEKATE-KATE CONGOR LO KALO NGOMONG! BENER-BENER MINTA BANGET GUE KASAK PAKE AMPLAS YA?!" Teriak Taehyun dan membuat seluruh manusia diruangan itu menutup telinga kecuali Beomgyu, pria itu meringis.
Taehyun berdiri dengan perasaan jengkel, ia menatap Beomgyu sengit, "ngatain gue lu? Gak ngaca, situ aja punya riwayat penyakit hati. Kenapa penyakit hati? Ya karena Indra perasaan lu itu udah tercemar sama rasa sombong, tinggi hati, angkuh, dan gak punya belas kasih!" Sindir Taehyun sarkas.
Mendengar itu Beomgyu tertawa terbahak-bahak, hal itu membuat Taehyun kesal, padahal ia serius dan justru ia berharap bahwa pria didepannya ini akan marah atau bahkan tersindir dengan ucapannya barusan.
"Lah, malah ketawa nih si Bambang. Curiga gue kalo si Bambang ini yang punya riwayat otak stadium akhir. Bjirrr! Atau kerasukan kali ya? Hih! Ntar gue sewa pendeta pro deh buat ruqyah nih manusya." Batin Taehyun didalam hati.
Dirasa sudah puas tertawa Beomgyu menatap Taehyun, tapi sesekali pria itu menahan tawanya yang mungkin akan ia semburkan lagi. Beomgyu tak habis pikir dengan pemuda didepannya ini.
"Lebih baik, dari pada cacat otak kan? Biar pun saya tak berperasaan tapi saya berpendidikan, memangnya kau? Rakyat rendahan!" Beomgyu memaki-maki.
Hal itu membuat darah Taehyun mendidih, ia mendekati Beomgyu berniat mencekik lehernya namun dengan gesit pria itu menghindar. Beberapa pengawal yang berjaga diluar kamar masuk dan menahan Taehyun yang hendak bermacam-macam dengan bos mereka. Taehyun berusaha meronta, ia panas akibat Beomgyu memaki-maki nya.
"LEPASIN GUE ASU! LO! DASAR BAMBANG PANTEK! JELEK! BAU KETEK! MINTA BANGET GUE CEKEK! LEPASIN GUE CORBUZIER! HEH BAMBANG! PEN BAT GUE SLEDING MUKA KAU YANG TAK SEBERAPA ITU!" Teriak Taehyun sejadi-jadinya dan membuat rusuh dikamar ini.
Para pengawal berusaha menahan Taehyun yang meronta-ronta, bahkan beberapa maid disana panik. Beomgyu, pria itu hanya menatap Taehyun datar.
Taehyun merasa tubuhnya pegal. Para pengawal itu menahan dirinya tidak kira-kira, bahkan sekarang kedua tangannya ditahan kebelakang tubuhnya, Taehyun mendengar ada suara ngilu dan disusul rasa pegal ditangannya. Ngenes sekali nasibnya, berasa tahanan dia disana.
"Aduh! Sakit om, kalo megang ngira-ngira dong!" Keluh Taehyun, pasalnya ia tak tahan pada pengawal itu yang memperlakukan kasar tangannya.
"Makannya lebih baik diam! Dan menurutlah pada tuan Choi Beomgyu!" Celetuk mereka.
"Lah, ngapa gue nurut sama dia? Kan dia bukan bapak gue." Balas Taehyun polos.
"Bodoh! Sebaiknya kau diam dan menurut kepadanya! Atau kau akan dijual ditempat pelelangan gelap manusia!" Celetuk mereka dan menonyor gemas kepala Taehyun tanpa perasaan. Duh! Makin miring sudah otaknya.
"Dijual Mulu gue. Heh, asal kelen tau ya. Gue itu manusia mahluk hidup berakal dan punya perasaan! Dikira gue Gucci sama barang-barang branded apa? Seenak udel dijual-jual!" Ujar Taehyun kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME! -Beomtae ✓
Teen FictionTaehyun shock, kala kakak kandungnya rela menjual dirinya demi melunasi hutang-hutangnya kepada seorang ketua mafia. _ warn! bxb, gay, bl yg homophobic silahkan menjauh JANGAN SALPAK!!