Seorang pria bertubuh atletis tengah duduk santai seraya menyesap putung rokok ditangannya. Manik tajam bak elangnya, memandangi hiruk-pikuk kota di malam hari ini, angin berhembus menerpa rambut hitam legamnya.
"Jeno! Disini kau rupanya." Celetuk seseorang yang datang menghampiri pria bernama Jeno lantas duduk disebelahnya.
"Ada apa gerangan kau kemari, Mark?" Tanya Jeno menoleh kearah pria yang ia panggil Mark.
"Gabut, gak ada kerjaan nih gue. Tumben banget gak buat kekacauan, ayolah. Gudang senjata milik Beomgyu yang berada di Jeju pertahanannya gak seketat yang di Seoul, kita curi saja senjata disana. Lagipula masih kekurangan senjata kan?"
Jeno menghembuskan asap rokoknya, lantas ia mematikan rokoknya di asbak. "Jangan gegabah. Kau tahu kan mereka bagaikan kancil?"
Mark mendengus, "kita alihkan perhatian mereka dulu. Jika ada celah, kita ambil semuanya."
"Aku ingin semuanya berjalan perlahan. Namun, menyakitkan." Ujar Jeno, ia kembali menatap kedepan, "lagi pula, aku tertarik dengan pemuda yang kemarin."
Mark mengernyit, "dua pemuda yang kemarin minta tolong ke kita?"
Jeno mengangguk, "lebih tepatnya. Pemuda yang berwajah tupai itu."
Mark memutar bola matanya malas, "hei, apakah Jaemin masih belum cukup untukmu?"
"Jika bisa dua kenapa harus satu?"
Mark berdecak sebal kala Jeno mengucapkan hal itu dengan entengnya tanpa beban, "selalu seperti itu! Kau terus menyakitinya lantas meninggalkannya begitu saja, kau memperlakukan Jaemin layaknya mainan. Aku cukup kasihan dengannya, apa kau tidak melihat betapa tulusnya Jaemin mencintaimu?"
"Mencintaiku dengan tulus? Haha! Mitos." Jeno terkekeh hambar. Ia menghela napas sejenak, lantas berkata,
"Aku akan mengesampingkan tentang Beomgyu. Yang jelas, aku mengincar pemuda tupai itu, dan dia..."
"Harus menjadi milikku."
S̷A̷V̷E̷ ̷M̷E̷!̷
Taehyun menerjap-nerjapkan matanya karena sinar matahari yang hangat menganggu tidurnya. Ia menggeliat, namun entah kenapa rasanya ada yang janggal, seperti ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya, lantas Taehyun menoleh ke belakang.
"ANJIR!"
GUBRAK!
Taehyun kaget, bahkan saking kagetnya ia sampai terjatuh dari tempat tidur. Memangnya siapa yang tidak kaget saat ada seseorang yang tidur sambil memelukmu? Ya jika mereka sepasang kekasih pasti tidak masalah, tapi ini? Taehyun bahkan benci pada pria yang memeluknya ini.
Siapa lagi jika pria itu bukan Choi Beomgyu? Apalagi pria itu tidur dengan telanjang dada dan mempertontonkan tubuh atletisnya, hah! Yang benar saja! Pria itu benar-benar sangat menyebalkan bagi Taehyun. Padahal seingatnya ia tidur sendiri dikamar malam itu.
Beomgyu yang tidurnya terusik pun terbangun, ia mengangkat kepalanya dan menumpunya dengan tangan. Maniknya menatap Taehyun malas,
"Masih pagi sudah teriak-teriak saja. Aku hanya memelukmu tapi kenapa kau kaget begitu? Lebay sekali." Cibirnya.
Taehyun melotot, "jelas gue kagetlah anjrit! Lu seenaknya main peluk-peluk gue! Mana gak pake baju lagi!"
"Jangan-jangan lu udah anu-anuin gue ya?" Lanjutnya.
Beomgyu menyeringai, "kalau kau mau, kita bisa melakukannya sekarang." Dengan gesit Beomgyu beranjak dari kasur lantas mendekati Taehyun yang terduduk dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME! -Beomtae ✓
Teen FictionTaehyun shock, kala kakak kandungnya rela menjual dirinya demi melunasi hutang-hutangnya kepada seorang ketua mafia. _ warn! bxb, gay, bl yg homophobic silahkan menjauh JANGAN SALPAK!!