Tiga tahun kemudian..
"Apa ada Taehyun? Kenapa lo bawa gue kesini?" Tanya seorang gadis manis nan cantik. Gadis itu bingung kala pemuda bernama Taehyun itu membawanya ke halaman belakang gedung fakultas.
Taehyun menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kenapa sekarang jadi malu-malu sih?! Taehyun mendongak dan menatap gadis cantik yang bernama Lee Chaeryeong, ia tersenyum canggung. Ia meremat kuat benda yang berada dibalik badannya.
"Hm, gue bawa lo kesini cuma mau ngomong sesuatu Yeong." Jawab Taehyun.
Chaeryeong mengernyit, "ngomong apa?"
Taehyun menghela napas, ia berusaha memantapkan hatinya, "gue mau ngomong, kalo... Gue itu suka sama lo, dari awal ospek gue udah tertarik sama lo, jadi..." Taehyun menjeda ucapan.
Taehyun menunjukan benda yang berada dibalik badannya, yaitu setangkai bunga tulip. Ia tersenyum dan menyodorkannya pada Chaeryeong,
"Jadi, lo mau gak jadi pacar gue?"
Chaeryeong mengedip-ngedipkan matanya lucu, apa ini? Semua ini seakan kejutan untuknya. Taehyun terus menatapnya sambil tersenyum, dalam hati ia berharap semoga gadis ini menerimanya, eh tapi, sebaiknya jangan berharap dulu sih.
"Taehyun.."
"Ya?"
Chaeryong menatapnya sendu, "maaf ya, gue sekarang lagi gak mau pacaran, jadi.."
"Kita temenan aja ya."
Taehyun menelan ludahnya kasar, kan, untuk apa juga ia berharap? Taehyun tersenyum, "iya boleh." Balasnya.
Tapi tidak tahu saja bagaimana isi hatinya, sudah seperti gelas kaca yang pecah kala pujaan hatinya menolak,
Prangg kretek Tek krekkk!
Begitulah bunyinya.
"Tega kamu mba nge friendzone-in aku, tega! Tega! Tega! Huwaaa!" Batin Taehyun nelangsa.
"Eh iya Hyun, gue harus pulang, udah sore nih." Ujar Chaeryeong seraya mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Taehyun tersenyum, "iya hati-hati ya."
Chaeryeong mengangguk, sebelum pergi ia sempat dadah-dadah pada Taehyun. Ia pun membalasnya dengan hal serupa, setelah Chaeryeong benar-benar pergi, ia menghela napas, maniknya menatap sendu kearah depan.
"Baru aja gue mau ngejalin asmara, diawal udah ngenes aja." Gumam Taehyun.
Karena tidak ingin terbawa suasana lebih dalam disini, Taehyun pun berjalan berniat pulang, lagipula langit senja sudah menampakkan keindahannya. Taehyun mengecek ponselnya kala terdapat notip masuk, ternyata kakaknya mengirimkan pesan
Kak Niel
| Taehyun maaf ya, kakak gak bisa jemput kamu sekarang, soalnya ada urusan, kamu naik bis atau naik taksi dulu ya, hati-hati dijalan.
Taehyun berdecak, ia mengecek jam tangannya yang menunjukan pukul 17.05 sudah sangat sore, ia sudah ketinggalan bis dari tadi. Sepertinya ia akan menaiki taksi.
Taehyun berjalan keluar gedung fakultas seni yang kini tampak sepi. Butuh perjuangan agar Taehyun bisa sampai sekarang. Ia masuk ke universitas ternama, dan masuk jurusan seni lukis mengingat dirinya punya potensi di bidang seni lukis.
Tiga tahun lalu, Taehyun hampir depresi kala ia masuk sekolah dan banyak sekali materi yang tertinggal. Bahkan dirinya nyaris tidak lulus dan dikeluarkan dari sekolah, ia berusaha bangkit dan terus belajar demi mengejar ketertinggalan materi. Untung saja kakaknya membantu, ia mendaftarkan Taehyun untuk mengikuti les agar mempermudah adiknya untuk memahami materi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME! -Beomtae ✓
Teen FictionTaehyun shock, kala kakak kandungnya rela menjual dirinya demi melunasi hutang-hutangnya kepada seorang ketua mafia. _ warn! bxb, gay, bl yg homophobic silahkan menjauh JANGAN SALPAK!!