1.

13.5K 625 2
                                    

Tepat hari ini ia pulang dari luar kota setelah menyelesaikan pekerjaannya, tubuhnya membawa pergi ke apartemen tempat kekasihnya itu tinggal, lebih tepatnya lagi apartemen mereka berdua. Karena hubungannya dengan sang kekasih sudah di restui oleh orang tua keduanya maka sudah tak heran jika mereka tinggal bersama.

Memang keluarga mereka sudah saling mengenal sedari dulu bahkan sangat dekat, dahulunya mereka saling mengenal di bangku SMA dan berlanjut hingga sekarang menjadi rekan bisnis.

Dengan kesempatan ini si pria jangkung dan rasa ketertarikan dengan anak dari teman ayahnya menjadi celah untuk meminta izin restu untuk mengencani anaknya.

Pria jangkung ini atau biasanya orang-orang memanggil dirinya dengan sebutan Mark Jung, adalah putra sulung dari pasangan Jung Jaehyun dan juga jung Taeyong. Selain itu Mark Jung juga memiliki seorang adik yang bernama Jeno Jung.

Siang ini di apartemen mewah milik pria tampan alias Mark jung terdapat sepasang kekasih yang sedang melepas rindu, karena sang kekasih yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dan terpaksa harus pergi keluar kota meninggalkan kekasihnya yang menggemaskan itu.

Setelah sekian lama mereka tak bertemu akhirnya mereka di temukan kembali dengan pelukan sebagai obat kerinduan mereka selama ini dan diakhiri dengan kecupan-kecupan manis.

Disini lah mereka di sofa ruang keluarga, setelah adegan melepas rindu mereka saling berbincang hal random ya walaupun pria kelahiran kanada ini sangat menyebalkan sebenarnya namun kekasih cantiknya itu tetap mencintainya.

"Hyung?"

"Hm" jawabnya sambil mengelus surai hitam kekasihnya yang kini sedang berada di pangkuannya, panggil saja dia Seo Haechan.

"Aku ingin ice cream ya hyung?" rengeknya pada sang kekasih.

Mark hanya mendengus kecil mendengarnya.

"Kamu sudah memakannya sebanyak 2 cup babe"

Mark mengetahui hal ini karena adiknya—jeno yang selalu melaporkan kegiatan sehari-hari Haechan padanya selama ia pergi ke luar kota.

Jeno tidak semudah itu untuk meng-iyakan perintah kakaknya namun setelah di iming-iming dengan janji akan membelikan motor tanpa basa basi lagi Jeno menyetujuinya, lagi pula ini hanya hal kecil baginya.

"Ayo lah hyung~ sekali lagi aja ya ya?" mata bulatnya berbinar menatap Mark penuh harap hanya ingin sebuah ice cream.

"Tidak"

"Ada yang lain kenapa harus ice cream? kamu sangat menyukai es krim, kalau kamu terus memakannya terlalu banyak itu bisa membuatmu sakit echan-ah"

Haechan yang mendengar itu mencebikan bibirnya kesal sambil ndusel ke dada bidang kekasih itu, dengan mata yang sudah berkaca-kaca siap menumpahkan cairan bening dari pelupuk matanya.

Hari ini Haechan sedang cranky, entah karena terlalu rindu dengan Mark atau karena hal lain.

Mark yang sudah hafal dengan tingkah kekasihnya itu hanya menghela nafas berat.

Jika dia sudah menangis seperti apa boleh buat selain menuruti keinginannya.

"Baiklah hanya satu, untuk besok tidak ada kata ice cream lagi" finalnya ucap pria marga jung itu.

Haechan yang mendengarnya langsung menatap kekasihnya dengan wajah sumringah dan memberi kecupan di pipi Mark sambil tersenyum manis.

"Terimakasih hyung! Aku mencintaimu~"

Kata itu yang selalu diterima oleh Mark tiap harinya namun entah kenapa dengan rasa gengsinya ia tak membalas ucapan itu, Mark lebih sering mengungkapkan rasa cintanya secara langsung melalui afeksi yang ia berikan pada Haechan.

Sambil mengusap pipinya yang terkena air mata mark pun ikut tersenyum melihat wajah kekasihnya yang sangat manis jika tersenyum membuat hatinya seketika menghangat dan akan selalu menjadi candu miliknya.

Setelah acara berdebat demi sebuah ice cream, kini dua insan tersebut saling menyibukkan diri.

Haechan duduk di pangkuan Mark dengan punggungnya yang menyandar di dada bidang milik Mark, ia sendiri tidak merasa keberatan.

Sambil mengerjakan tugasnya di ipad ia juga sambil memperhatikan si pria manis yang ada di pangkuannya ini yang kini sedang sibuk memakan ice cream nya tak peduli jika ia belepotan sekaligus.

"Mark hyung mau?" Tanyanya sambil sedikit mendongak ke atas dan tangannya yg menyodorkan ice cream yang sudah tinggal sedikit.

Mark menundukkan kepalanya melihat ke arah Haechan, terkekeh geli melihat mulut serta tangannya penuh dengan lelehan ice cream. Bukannya memakan ice cream yang Haechan sodorkan ia malah memakan bibir Haechan yang belepotan karena ice cream.

"Ihh aku ngasihnya yang ini lohh!" Ujarnya sambil menunjuk tangannya yg masih memegang ice cream.

"Oh ya? tapi bibirmu juga tidak kalah manis dengan ice cream milik mu itu"

Mendengar itu pipi Haechan merah merona, tak bisa di pungkiri bahwa ia sedang salting saat ini.

"Itu ngga ada di opsi pilihan!  Kalau ngga mau ya sudah biar ku habiskan saja" ucap Haechan sambil melanjutkan makannya.

"Bibirmu penuh dengan ice cream makanya saya mencoba membersihkannya"

Di ambilnya tisu di atas meja lalu mengusap pelan tangan mungilnya yang terkena es krim itu.

"Kamu ini seperti bayi ya"

"Aku sudah besar, bukan bayi!" ucap Haechan sambil mendelik ke arah nya.

Setelah selesai membersihkannya, Mark kembali mengerjakan sesuatu di ipad nya, dengan Haechan yang saat ini sedang bergelayut manja di lengannya.

"Hyung kan baru saja pulang dari luar kota masa sudah sibuk seperti ini lagi sih" kesalnya sambil mendusel ndusel ke lehernya.

Mark dengan sifat workaholic nya memang susah untuk di lepas, padahal bisa saja ia mengerjakannya esok hari tapi dengan merasa ia bisa pasti ia kerjakan sampai dirinya sendiri tidak sadar dengan keadaan sekitar, Apalagi sampai mencueki si manis.

Terlalu fokus pada pekerjaannya sampai Haechan merasa bosan sendiri, Haechan diam tak mengeluarkan suara apapun tetapi tangannya yang sedang memilin kancing baju kemeja milik Mark.

Dengan mata mengerjap-ngerjap pelan yang sedang menahan kantuk, menduselkan wajahnya mencari posisi yang nyaman tak lama kemudian tangan yang sedari tadi memilin mulai mengendur dan sang empu yang sudah menutup matanya, tertidur.

Sebelum itu Haechan sudah mencak-mencak dan memaki-maki Mark dalam hatinya, dirinya belum puas di manja tapi sudah di tinggal kerja!

Tak terasa 1 jam telah berlalu, kini Mark baru saja mematikan ipadnya. Menunduk melihat sang kekasih yang tertidur dengan posisi yang tidak mengenakan membuat lehernya sakit.

Mark baru menyadarinya, pasti Haechan merasa pegal telah tidur hingga 1 jam an dengan posisi seperti ini.

Mark mengendong Haechan dengan pelan, mengangkat tubuh sintalnya menuju kamarnya yang di lantai atas.

Membuka knop pintu dengan berhati-hati agar tidak menimbulkan suara. Sampainya di ranjang dengan pelan Mark menurunkan Haechan di atas kasur.

Menyimpan guling di sampingnya supaya Haechan tak terjatuh dari ranjangnya dan tak lupa menyelimutinya agar si manis nyaman dalam tidurnya.

Mark menyisihkan poni yang menghalangi kening Haechan kemudian mengecupnya dengan sayang.

'aku mencintaimu baby bear'  ya Mark tidak mengucapkan secara langsung melainkan dalam hatinya yang paling dalam

                  —To be continued—

maaf ya masih dalam tahap revisi 😉
satu per satu chapter bakal di publish.

mohon tunggu.





Tsundere Boyfriend (markhyuck) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang