2

31 6 2
                                    

"Bela"Ucap serempak kedua laki-laki itu

Deg

"Ragil,Gerald kalian nggak mungkin kan disini"

"Kenapa aku harus ketemu kalian lagi"Bela menatap Ragil yang tatapannya tak pernah lepas dari mata Bela

Ragil memeluk erat Bela berat membuat sang empu terkejut hebat

"Lepas"Teriak Bela sedikit kemcang namun hingga terbangun dari tidur pendeknya untung saja pelanggan tidak mempedulikan hal itu

"Astaughfirullahalazim "Bela mengelus dadanya

"Astaughfirullah,aku ketiduran untung gak dilihat si bos"Bela terbangung dari meja tempat biasa pelanggan membayar pesanannya

"Tapi kenapa aku bisa mimpi Ragil sama Gerald "Tanyanya bermonolog tapi dia tidak mempermasalahkan hal itu baginya itu hanya bunga tidur.Mungkin Bela rindu akan bullyan mereka

✔️✔️✔️

"Varelio"Teriak kedua bocah membuat sang empu yang berjalan berhenti dan menoleh

"Iya,kalian ada disini Varel cari-cari kalian tadi"Varelio bernafas lega

"Varel kita habis main bola"Rayen

Hufh hufh hufh

"Owh pantesan Varel cari gak ada"Varelio

"Yaudah Varel ayok ke Kantin,Jeno udah laper"Rayen merengek seperti cacing kelaparan

"Rayen juga udah laper Varel"Jeno

"Tapi Varel baru mau hebat Jeno,Ray"Varelio memberi tatapan sendu

"Gapapa, sekarang Varel Jeno jajanin kebetulan Mama bawain uang Jeno banyak katanya kalo Jeno jajan temennya di kasih"Rayen

"Rayen juga di jajanin nggak Jeno"Jeno

"Iya dong ayo"Rayen menggadeng Varel dan Jeno layaknya tidak mau terlepas

Ke tiga berusia 7- 8 tahun sangat menggemaskan Varel sangat bersyukur,dari banyaknya anak-anak yang tidak menyukainya kharena dari keluarga yang tidak mampu namun tidak dengan Jeno dan Rayen mereka sangat menyukai dan menganggao Varel seperti saudara kandung mereka.

Bagi mereka Varel baik,varel suka menolong dan varel suka mengajari mereka saat ada hal yang kesulitan.

✔️✔️✔️

Seseorang lelaki duduk bersimpuh di depan makam beratas namakan kedua orangtuanya.Sungguh menyesal jika dia tak pernah melihat wajah kedua orang tuanya bahkan di hari terakhir mereka.Orang tua angkatnya menyembunyikan darinya.

Raja bin Walid

Santi Binti Abi

Tangis lelaki itu kian mencuat dari matanya

"Maaf Ragil,Mama gak mau kamu tinggalin mama karena kamu bukan anak kandung mama"Sesak di hatinya mulai menyeruak

"Mama tidak bermaksud memisahkan kalian hiks maafkan mama sayang"Sang mama tak kalah sesaknya

"Mama kenapa tega sama Ragil hiks,Ragil salah apa ma hiks.Mama sembunyikan hal sebesar ini"Ragil

VarelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang