4

28 5 2
                                    

"Lo gak salah omong kan,apa gue yang salah denger Sas"Dimas mencengkeram kerah Sastra kuat-kuat,Dimas berharap ini hanyalah sebuah lelucon.

"Lo gak salah denger Dim"Sastra meremas ujung bajunya

"Maksud lo"Angga menatap kosong ke arah lain

"Bella"Ragil

"Iya gue udah bikin dia hamil dan gue juga yang bikin bila keluar dari sekolah waktu itu"Sastra dengan keadaan yang sangat hancur.Seluruh tubuhnya seakan sakit meluruh ke dalam hatinya.

DEG

"Munafik lo Sastra,otak lo di mana goblok lo hamilin cewek yang lo sendiri benci sama dia, munafik lo anjing"

Ragil menegang lagi-lagi dia termangu.Kenapa kali ini dia benar-benar ingin marah,tapi ini bukan urusannya,ia harus fokus dengan tujuannya mencari sang adik

"Katanya lo jijik,najis sama dia.Jilat ludah sendiri lo gak ngotak"Ragil tersenyum kecut

"Cewek cupu katrok itu pasti udah goda lo kan?"

Sastra tertegun ia kira temannya akan marah ataupun membencinya ternyata salah.Mereka justru lebih gencar merendahkan Bella.Namun ada rasa sesak di hati Sastra dan lagi-lagi ia menepisnya menggantinya dengan senyum kelegaan.

"Lo yakin anak itu lahir atau pun hidup?.Secara Bella itu orang miskin mana mungkin dia bisa biayain hidupnya apa lagi sama anaknya "Angga terkekeh

Sungguh benar-benar jahat.Apa yang mereka pikirkan dan bayangkan benar-benar tidak manusiawi.

"Lo gak nyuruh dia buat gugurin kandungannya kan"Reifan bersedekap dada

"Gu-gue khilaf,gu-gue bahkan suruh dia bu-buat dia gugurin kandungannya"Sastra terlepas.

"Bodoh,brengsek gila lo.Kayanya ini hukuman buat Lo karena selama ini lo gak pernah dapet anak dari Ayla Jingga Annasya

DEG

"Atau Emang Ayla itu "Angga berfikir sejenak mengetuk dagunya dan tersenyum miring menatap Sastra tertunduk

"Mandul"

Deg

"Angga"Sastra mendongak cepat ke arahnya.

"Apa gue cuma ngira-ngira siapa tau"Angga acuh

"Tapi gue belum pernah"Sastra menatap nyalang Angga

"Belum pernah apa"Ragil dan reifan mengernyit .

"Gue belum pernah gauli dia"Ucap sastra cepat

Semua yang berada di sana melongo hebat.Sastra benar-benar sudah gila kali ini.Bagaimana bisa dia menahan hasratnya selama ini?.



Seperti hari-hari biasa Bella mengantar Varelio ke sekolah Nusa High school dan langsung berangkat bekerja.Ia sengaja berangkat awal agar nanti dia bisa pulang lebih awal.

"Varelio belajar yang pinter ya,doain mamah biar semangat kerjanya buat Varel"Bella mengusap pelan kepala Varel

"Ingat jangan capek-capek ya"Pesan Sang Mama

"Siap mamaku yang cantik"Ucapnya dengan hormat di depan Mamanya dan berlalu meninggalkan Bella seorang diri menuju kelasnya.

Bella menggeleng pelan putranya sudah beranjak besar dan berusia 8 tahun setengah.Harapan satu-satunya yang Bella untuk tetap bertahan hidup dan tegar menghadapi ujian yang menimpanya setiap saat dan masa lalu.

Kini Bella tidak mempunyai siapa-siapa hanya Varelio yang bisa ia jadikan tombak dan tiang untuk dia bisa berdiri kokoh menghadapi kejamnya dunia.

"Maaf Varel mama gak bisa kasih tahu siapa papa kamu,mama gak mau kamu terluka seperti mama, biarlah seperti ini dulu sayang.Mama akan selalu menjadi papa dan mama untuk Varelio"Ucapnya dengan menarik sedikit senyumannya.


Perjalanan sudah ditempuh Reksa selama beberapa dari Jakarta menuju Bandung.Ia sedikit kesal karena ia paling tidak suka jika harus meeting di luar kota namun demi perusahaan yang dirintisnya dari nol ia harus melakukannya.

Disisi lalin Reksa juga tidak tahu bagaimana cara menemukan Bella dengan keadaan negara sebesar dan se - luas ini.

"Gimana caranya gue cari Bella,belum berjuang aja gue udah ngeluh"Reksa melajukan mobilnya ke tempat yang di tuju.

"Pak langsung keperusahaan saja,tidak usah ke hotel saya tidak mau bolak-balik "Ucapnya mengarah ke Sopir pribadinya.

"Siap pak Bos"Ucap sang sopir Pak Bardi

Reksa mencoba mencari Bella melalui situs sosial media namun nihil hasilnya tidak ada bukan Bella yang ia kenal.Apa pikirnya Bella memang tidak memakai sosial media bahkan sejak masa SMA.Ponsel yang di pakai Bella pun masih terbilang jadul dan kuno bagi muda-mudi jaman Reksa pada Saat itu.

"Tuhan Reksa mohon,Reksa pengin banget ketemu Bella"

"Reksa pengin minta maaf"

"Jujur Reksa sayang Bella sejak saat itu,tapi Reksa munafik menampik rasa itu"Batin Reksa



Sastra sudah sampai di kediamannya ia sengaja pulang karena dia lelah dengan hal yang terjadi hari ini.Ayla datang dengan Tote bag berisi barang-barang branded yang ia sudah beli tadi.

Ayla terkejut apa yang terjadi dengan sastra dia kemudian menghampiri Sastra

"Kamu kenapa kok wajah kamu babak belur gini kamu habis berantem sama siapa gak usah aneh-aneh gak usah sok jagoan"Ayla dengan sinisnya menatap Suaminya

" kamu bisa diam nggak sih aku tuh pusing aku tu capek jangan bikin aku tambah pusing mending kamu obatin lukaku aja"Sastra mengusap gusar kepalanya

"ck mas, kamu obatin sendiri ya.Aku lagi capek mager juga,aku mau istirahat "Ayla lalu pergi meinggalkan suaminya yang berada di ruang tamu sendiri menuju kamarnya.

Sastra tertegun Ayla benar-benar keterlaluan tidak ada rasa peduli terhadap nya kenapa sekarang ya baru sadar ada rasa menyesal dalam hidupnya dan hatinya. Kenapa ia harus menikah dengan Ayla namun pikirnya dulu dia akan hidup bahagia dengan Ayla. Tujuannya mengusir Bella dari hidupnya adalah hidup bahagia dengan Ayla namun hal itu bertolak belakang dengan keinginannya.Rasa cintanya kepada Ayla seakan hilang dengan perlakuan Ayla terhadapnya selama ini.

SEE YOU

VarelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang